21 Desember 2015

Banyuwangi Bertabur Artis Kebanggaan Banyuwangi di HUT ke 244

Rangkaian perayaan HUT Banyuwangi yang ke -244 berujung pada malam ini, Sabtu (19/12), dengan kemeriahan  malam ‘Puncak Harjaba’, yang digelar di Taman Blambangan.

VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=2tVvzc01748

Seluruh  elemen, mulai Forpimda, anggota DPRD, para pimpinan partai, instansi vertikal, kalangan perbankan, pengusaha, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), budayawan, hingga masyarakat Banyuwangi bersama-sama menikmati berbagai suguhan hiburan di malam HUT Banyuwangi ini. Tak heran, taman kebanggaan masyarakat Banyuwangi itu dipenuhi ribuan orang yang antusias ingin menjadi saksi sejarah pertambahan usia Bumi Blambangan ini.
Dipadukan dengan panggung yang megah dan tata lampu yang indah, beragam hiburan mengisi acara yang berlangsung dengan cukup meriah ini. Mulai tari-tarian, hingga penampilan artis-artis Banyuwangi, seperti Mahesa, Arif Citeng, Melinda dan Fitri Tamara. Sebagai gong show-nya  dipuncaki  artis legendaris Bumi Blambangan Sumiati.  Sumiati yang  pernah kondang sebagai Ratu Kendang Kempul-nya Banyuwangi, di malam puncak harjaba ini  membawakan lagu-lagu dangdut andalan yang melankolis, namun tetap menghentak. Salah satunya ‘Gelang Alit’ yang mengajak masyarakat spontan ikut bernyanyi.
Melengkapi suguhan malam ini adalah aksi penyanyi cilik Keiza. Juara II lomba menyanyi tunggal tingkat nasional ini bernyanyi cukup apik dengan lagu bahasa Osing berjudul ‘Tanah Kelahiran’ yang cukup menyentuh hati. Juga penampilan penyaji terbaik tingkat nasional Festival Seni Musik Tradisional dari SMPN 2 Rogojampi yang membawakan musiknya dengan rancak. Menariknya, seluruh penampil dari SMPN 2 Rogojampi ini menguasai berbagai alat musik yang mereka bawakan secara bergantian.
“Malam ini luar biasa sekali. Semua orang bergembira memperingati hari lahir Kabupaten Banyuwangi. Ini sebagai wujud rasa hormat dan terimakasih kita kepada para pejuang,” tukas Penjabat (PJ) Bupati Zarkasi.
Zarkasi berharap masyarakat Banyuwangi terus menumbuhkan semangat yang positif untuk membangun Banyuwangi. Karena, imbuh Zarkasi, semangat yang positif itu merupakan gambaran suatu tekad yang kuat dan tidak mudah putus asa dalam melakukan pembaharuan. “Mari satukan tekad.  Dengan mewarisi semangat para pejuang, kita bersama-sama membangun Banyuwangi. Dirgahayu Banyuwangi tercinta. Ayo wujudkan Banyuwangi  sebagai ‘the New Paradise of Indonesia Tourism’,” ajak Zarkasi.
Untuk menunjukkan perhatian kepada para kaum muda yang terus berkarya, Pemkab Banyuwangi juga menyerahkan sejumlah penghargaan. Antara lain untuk Lutfi Alfian, siswa SMPN 2 Rogojampi yang menjadi penyaji terbaik seni musik tradisional tingkat nasional; Mohammad Efendi, Juara I FLS2N Tingkat Nasional  Seni Kriya  di Palembang; dan Keiza.
Ada pula penghargaan yang diberikan untuk Husin Al-Banna, pencipta lagu ‘Mendhem Kangen’ asal Genteng, Banyuwangi. Juga ada 3 anak muda Banyuwangi lainnya yang sedianya beroleh penghargaan malam ini. Namun atas prestasinya, mereka tengah diundang ke Jakarta untuk dianugerahi penghargaan. Ketiganya adalah Ubaid Ijlal Akbar, Nanang Bayu S, dan Diang Gusti Pangayom. Ubaid merupakan Penyaji Terbaik Festival Nasional Musik Tradisi Remaja 2015. Nanang adalah Penyaji Terbaik Festival Musik Tradisi Remaja 2015. Sedangkan  Diang adalah Juara I Paralympyc (olimpiade untuk orang berkebutuhan khusus) tingkat nasional bidang bulu tangkis.
Tak ketinggalan, ada pula penyerahan dana sebesar Rp 231 juta, hasil dari donasi yang terkumpul saat dilangsungkannya Jazz Gunung di Ijen beberapa waktu lalu. Dana tersebut disalurkan kepada sejumlah pihak. Diantaranya putra-putri para penambang belerang yang berjumlah 77 orang. Dana  sebesar Rp 192 juta tersebut merupakan beasiswa pendidikan, dan masing-masing orang mendapatkan Rp 2,5 juta.  Sementara, Palang Merah Indonesia (PMI) pun juga mendapatkan jatah penyaluran dana sebesar Rp 38 juta 500 ribu.
Di penghujung acara ditutup dengan pesta kembang api nan menawan. Masyarakat yang sudah sejak awal menunggu-nunggu pesta kembang api ini tak mau melewatkan begitu saja moment istimewa itu. Mereka sibuk mengabadikan letusan demi letusan kembang api. “Perayaannya keren. Pokoknya nggak kalah dengan tahun-tahun sebelumnya,” ujar Heny Kristiana, salah seorang warga yang menonton acara ini mulai awal hingga akhir. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: