31 Maret 2015

Manis Beach-Pantai Parang Kursi-Banyuwangi


Pantai Parang kursi, Surga Lain Banyuwangi di Balik
 Rerimbunan Pohon

 Video= https://www.youtube.com/watch?v=JdW-Ejgiu5Y
Pantai parang kursi atau disebut juga karang kursi merupakan salah satu pantai indah berpasir putih yang masih sangat jarang terjamah oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Sama dengan pantai Wedi Ireng yang masih sangat perawan yang bahkan lebih perawan dari pantai teluk hijau atau green bay. Mungkin banyak para traveller yang belum pernah mendengar nama pantai ini. Bahkan di google pun tidak terlalu banyak informasi tetang Pantai Parang Kursi, karena jelas kalah tenar dari pantai semacam Pulau Merah, Sukamade, Teluk Hijau ataupun Plengkung. Tapi soal keindahannya, tidak perlu diragukan lagi. Pantai dengan air yang sangat jernih, pemandangan hijau disekitar bibir pantai, karang-karang yang tersusun rapi, semuanya terpadu menjadi surga lain banyuwangi yang tersembunyi di balik rerimbunan pohon.


Pantai Parang Kursi terletak di Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, lebih tepatnya berada diantara Pantai Lampon dan Pantai Pulau Merah. Akses jalan dari arah Jember Jika memakai kendaraan umum atau bus ambil arah Banyuwangi berhenti di terminal Jajag, dari terminal Jajag bisa memakai bus damri atau minto ke arah Pesanggaran atau Sarongan, dari perempatan Pesanggaran ke arah selatan ke pantai Lampon, tepat di ujung Pantai Lampon sebelah barat (InsyaAllah, karena kurang tau arah, hehe) terdapat penitipan sepeda motor dan juga perahu untuk menyeberang sungai, dari sana bisa Jalan Kaki kurang lebih 1 KM mengikuti petunjuk.

28 Maret 2015

Banyuwangi Art Week 2015 Semakin Menarik dan Lengkap

Banyuwangi Art Week 2015

Tak hanya memfestivalkan kuliner makanan dan buah, di event tahunan ini pemkab Banyuwangi kembali menggelar Banyuwangi Art Week (BAW). Sebuah festival yang akan menampilkan produk-produk unggulan kerajinan khas Banyuwangi, seperti batik, ornamen dari bambu, bermacam produk dengan bahan alami, produk logam seperti senjata tajam seperti pisau, keris dari logam ,aksesoris, souvenir, handycraft, kaligrafi, furniture, kaos, seni lukis serta jajanan dan panganan khas Banyuwangi dari UMKM. Seperti kue bolu, stik ikan, dodol dari buah-buahan, keripik  dan kopi.   “Pameran kembali digelar sebagai ajang untuk menunjukkan kepada masyarakat begitu beragamnya kekhasan Banyuwangi, begitupun dengan UMKM dan keseniannya. Dengan ditampilkannya produk-produk UMKM dan kesenian, event ini makin membuka mata kita betapa banyak potensi yang dimiliki Banyuwangi. Kami akan terus mendorong seni sebagai bagian dari industri kreatif yang mampu menghasilkan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.

Video=  https://www.youtube.com/watch?v=McEpcnoM1UQ

Festival BAW akan digelar 28 Maret sampai 3 April 2015, di sepanjang jalan Pangeran Diponegoro, depan Gesibu Blambangan, mulai pukul 09.00 – 21.00 wib. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi, Alief Kartiono, Festival BAW dibuat lebih menarik dari tahun kemarin, di arena BAW akan disediakan panggung apresiasi seni dan budaya untuk atraksi beragama seni dan budaya selama berlangsungnya pameran.
“Atraksi ini akan dilakukan pada malam hari. Diantaranya fashion on the street, dimana fashion ini akan menampilkan fashion show tentang UMKM, seperti batik, baju-baju modern yang akan diperagakan model-model lokal. Di panggung ini juga akan menyuguhkan talent penyanyi lokal untuk show dengan lagu-lagu using, dagdut ataupun pop. Masyarakat tak hanya puas berbelanja dan melihat stand-stand pameran, tetapi juga terhibur,” kata Alief.  (Humas & Protokol) 

Festival Buah Lokal


Video= https://www.youtube.com/watch?v=Ojccsu4oKig


Festival buah lokal, Sebuah festival yang menampilkan bermacam produk unggulan hortikultura Banyuwangi. Mulai dari durian, semangka, melon, rambutan, pisang, buah naga, jeruk, jambu biji, belimbing.
"Akan ada puluhan pedagang menjajakan buah-buahan khas Banyuwangi, termasuk durian merah yang kesohor. Selain sebagai promosi buah lokal asal Banyuwangi, ini juga sebagai komitmen pemkab untuk terus mengembangkan dan melindungi buah lokal Banyuwangi," ujar Anas.
Selama ini pemkab Banyuwangi terus berkomitmen untuk melakukan penguatan petani hortikultura dengan memproteksi komoditas buah lokal seiring maraknya serbuan buah impor yang masuk ke Indonesia. Sejumlah langkah nyata telah diambil, antara lain dengan melarang semua PNS untuk menyajikan buah impor dalam setiap acara.
"Ini juga sebagai langkah awal kami untuk mengajak masyarakat gemar makan buah, khususnya buah lokal," ujar Anas.

Festival Sego Tempong

Setelah tahun lalu mengangkat Rujak Soto, Banyuwangi kembali mengangkat makanan khasnya dalam sebuah festival kuliner. Tahun ini giliran Festival Sego Tempong yang akan digelar pada Sabtu, 28 Maret di kawasan Taman Blambangan Banyuwangi. Bukan hanya kuliner, di hari dan lokasi yang sama juga akan digelar Festival Buah Lokal dan Banyuwangi Art Week.  

Sego tempong adalah makanan khas Banyuwangi yang terkenal pedas. Kuliner khas kota Banyuwangi ini terdiri sepiring nasi yang berisi berbagai lauk, sayur, dan sambal. Sambalnya ini bukan sembarang sambal, super pedas. Sangking pedasnya, orang yang memakannya serasa di-tempong. Tempong adalah kosakata bahasa Using yang artinya ditampar.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Festival Sego Tempong adalah bagian dari pengembangan wisata kuliner untuk memberdayakan masyarakat sebagai pelaku ekonomi. “Dengan festival ini, cita rasa dan penampilan sego tempong akan meningkat. Penjual tahu bagaimana cara penyajian yang menarik wisatawan. Apalagi ada Chef Marinka yang kami datangkan untuk menunjukkan pada pedagang bagaimana menyajikan sego tempong yang menarik," ujar Anas.
Festival Sego tempong akan digelar Sabtu, 28 Maret 2015, mulai pukul 08.00 WIB. Di festival ini, ratusan peserta yang berasal dari para penjual rujak soto, koki hotel, dan restoran serta masyarakat umum berlomba menjajakan makanan. Hasil olahan Sego Tempong ini nantinya akan dinlai oleh Chef Marinka. Marinka adalah salah satu koki juri program Master Chef yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta.
Peserta akan berderet-deret mengulek/mengolah rujak secara masal dalam balutan celemek dapur yang menawan. Bumbu dan bahan sego tempong juga dijejer, seperti cabai, trasi, ranti, lalapan sayur, hingga lauk pauk penyertanya.
Menu sego tempong memang sangat khas. Sepiring nasi yang lauknya terdiri dari tahu, tempe, ikan asin dan gimbal jagung (dadar jagung,red) dan lauk lain yang menyertainya. Bisa pilih telur dadar, pepes ikan atau cumi, ikan laut, maupun ayam goreng.
Sayur lalapannya juga khas. Ada bayam, selada air, terung rebus dan kubis. Sedangkan sambalnya cabe yang banyak, tomat, terasi dan diberi sedikit air jeruk sambal agar segar. Jadilah sambal tempong yang segar dan sangat pedas.
“Dengan Festival Sego tempong ini, tentunya kami ingin mempromosikan makanan khas Banyuwangi. Semakin dikenal, tentu diharapkan penjual Sego tempong kian kelarisan,” ujar Anas. 

20 Maret 2015

Jelang Nyepi Umat Hindu Di Banyuwangi Membuat Ogoh - ogoh

Jelang Nyepi Umat Hindu Di Banyuwangi Membuat Ogoh - ogoh

 Jelang Nyepi Umat Hindu Di Banyuwangi Membuat Ogoh - ogoh
Disejumlah pura yang ada di Banyuwangi, ogoh - ogoh yang dibuat, sudah hampir jadi ,dan sebagian besar menyerupai raksasa sebagai representasi bhuta kala atau angkara murka.

Salah satu Umat Hindu yang berada didesa Gedung Gebang, Kabupaten Banyuwangi,
pawai ogoh - ogoh tersebut digelar sebagai ritual untuk menetralisir sifat negatif manusia dan alam menjelang datangnya tahun baru Saka 1937.

"pawai ogoh - ogoh dan kemudian membakarnya merupakan simbul peleburan sifat negatif, sebelum umat Hindu melakukan tapabrata Nyepi," tambah Budi.

17 Maret 2015

Banyuwangi National Drag Bike 2015 Sukses Digelar


Banyuwangi National Dragbike 2015 sukses digelar pada Minggu, (15/3). Even olahraga motorsport yang menjadi agenda Banyuwangi Festival untuk pertama kali ini digelar di Jl A. Yani, dengan total panjang lintasan 200 meter.
 Kompetisi ini dilepas langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko bersama dengan Kapolres Banyuwangi AKBP Tribisono Soemiharso, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pemprov Jatim Bambang Hariwibowo dan Ketua IMI Banyuwangi Sigit Wijayanto.
Ajang olahraga motor trek lurus ini terbilang spesial karena merupakan bagian dari kejuaraan dragbike tingkat nasional yang berlangsung di 5 region. Region 1 meliputi Sumatera, 2 Jawa, 3 Bali dan Nusa Tenggara, 4 Kalimantan dan 5 Sulawesi. Banyuwangi sendiri menjadi tuan rumah seri pertama dari 5 seri yang bakal digeber di region dua.

Video=  https://www.youtube.com/watch?v=qoxOSVVT0EQ
             https://www.youtube.com/watch?v=bjyW680EAwE

Sejatinya gelaran seri pertama ini dilaksanakan di DKI Jakarta, tapi atas permintaan Bupati Abdullah Azwar Anas, kompetisi ini pun digeser ke Kota Gandrung. “ Kita merasa terhormat menjadi tuan rumah kejurnas dragbike yang pertama. Ini memang permintaan Bupati Anas kepada IMI agar kejuaraan ini masuk dalam rangkaian peringataan hari jadi Banyuwangi yang dikemas dalam Banyuwangi Festival. Ini melengkapi even sport dalam agenda B-Fest yang telah ada sebelumnya, seperti balap sepeda Tour de Ijen dan International Surfing Competition, ” kata Wabup.
Wabup menambahkan even dragbike ini juga untuk mewadahi anak-anak muda yang punya hobi balapan agar bisa menyalurkan hobinya itu dengan benar dan tidak menyalahi aturan. “Disini mereka juga bisa berkompetisi dengan sehat dan memperoleh prestasi. “ imbuh Wabup yusuf.
Banyuwangi National Dragbike 2015 ini diikuti oleh 430 starter (peserta). Selain peserta dari region dua juga diikuti pebalap dari wilayah lain seperti dari Sulawesi, Kalimantan Timur dan Bali. Beberapa nama pebalap dragbike nasional ikut unjuk kebolehan di even ini seperti starter perempuan Sabrina Sameh dari Pell’s Kawahara Trijayasakti Bandung, yang ikut di kelas Matic 200 CC. Kelas lainnya yang dilombakan juga ada kelas  Bebek 4-tak Tune-up 130 cc, Bebek 4-Tak Tune-up 200 cc, Sport 2T 155 cc Rangka Standart .
Ketua IMI Pemprov Jatim, Bambang Hariwibowo mengatakan dunia dragbike di Banyuwangi sangat potensial, terlihat dari antusiasme peserta lokal yang sangat tinggi. “Ini juga salah satu alasan kita menggelar kejunas ini Banyuwangi. Kita juga ingin lewat even ini pebalap-pebalap lokal bisa muncul di level nasional” terang Bambang.
Bambang menambahkan, starter-starter yang berlaga hari ini berlomba mengumpulkan poin tertinggi untuk keluar sebagai pemenang di region dua. Para pemenang masing-masing kelas yang dilombakan nantinya akan masuk grand final untyuk bertarung melawan para pemenang dari region yang lain. “Mudah-mudahan pebalap Banyuwangi ada yang mewakili dari region dua,” imbuh Bambang. (Humas Protokol)