18 Desember 2015

Djarum Foundation Pilih Banyuwangi Jadi Lokasi Terakhir Program Tanam Trembesi 1.350 Km

Djarum Foundation punya program penanaman pohon sepanjang 1.350 kilometer di jalur pantura. Dan Banyuwangi dipercaya menjadi wilayah terakhir lokasi penanaman trembesi oleh Djarum Foundation. Total penanaman pohon trembesi yang digagas Djarum Foundation sejak 2010 hingga 2015 mulai Merak – Banyuwangi sebanyak 41.758 pohon.

Kamis siang (17/12), penananaman pohon trembesi tersebut dilakukan di Taman Blambangan, Banyuwangi. Juga ada penyerahan masing-masing 100 bibit trembesi dan mangga, serta 20 unit alat menanam kepada 24 camat se-Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan tersebut disaksikan oleh seluruh undangan yang hadir, termasuk para pelajar.
Saat menghadiri prosesi penanaman trembesi, Penjabat (Pj) Bupati, Zarkasi mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Ini ide yang luar biasa. Djarum menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Semoga ini bukan hanya kegiatan simbolis saja, tapi akan terus berkelanjutan,” ujar Zarkasi yang berharap para camat tak hanya sekedar menanam bibit yang diberikan, tapi juga merawatnya dengan baik hingga bermanfaat untuk orang banyak.
Sementara itu, Chairman Djarum Foundation,  Suwarno M. Serat menegaskan, Djarum terus berkomitmen untuk menebarkan titik kebaikan, salah satunya lewat penanaman pohon trembesi ini. “Sejak awal berdirinya Djarum, kami memegang teguh slogan ‘Lahir dari alam, tumbuh bersama lingkungan’. Karena itu, kegiatan yang bermanfaat untuk anak cucu kita ke depan ini akan terus kita lanjutkan,” kata pria asal Banyuwangi yang membeberkan pada tahun 2016 mendatang pihaknya akan mengembangkan penanaman trembesi di Pulau Madura serta revitalisasi penghijauan di Gunung Muria.
Kegiatan ini menjadi semakin meriah dengan kehadiran dua artis ibukota, yakni Cakra Khan dan Fitri Karlina. Mereka juga ikut menanam pohon sekaligus menghibur masyarakat Banyuwangi dengan lantunan lagu-lagu hitsnya.
“Ini kegiatan cerdas yang digagas oleh Djarum sebagai bentuk pelestarian lingkungan. Saya berharap masyarakat Banyuwangi juga terus menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan terus menjaganya. Semoga Banyuwangi  semakin sejuk dan berkembang menjadi kota yang hijau,”kata Cakra, diamini oleh Fitri Karlina.
Untuk diketahui, jalur pantura dipilih karena merupakan jalur utama antar provinsi di Pulau Jawa. Tanah yang gersang, tingkat polusi yang tinggi serta kondisi cuaca yang panas dan berdebu karena banyaknya kendaraan bermotor yang melintas merupakan permasalahan lingkungan yang harus ditangani bersama.
Berbeda  dari  seremoni penanaman  di  kota-kota  sebelumnya,  kali  ini  rangkaian  acara di Banyuwangi berlangsung  selama  dua  hari yakni  16 – 17 Desember 2015. Sehari sebelumnya, penanaman dilakukan di kawasan Paltuding, Kawah Ijen. Karena kawasan ini memiliki kekhasan vegetasi, maka yang ditanam bukanlah trembesi, melainkan cemara gunung. Ada 6.666 cemara gunung yang ditanam untuk menghijaukan kembali kawasan Ijen yang terbakar beberapa waktu lalu. Di tengah-tengah mereka tampak pula duo gadis cantik, Dara dan Mita yang tergabung dalam The Virgin yang ikut melakukan penanaman.
Penanaman pohon ini dilakukan sejak 2010, dimulai dari Semarang hingga Kudus, dengan panjang 58 kilometer. Jumlah pohon yang ditanam sebanyak 3410 pohon. Berlanjut di tahun 2011, penanaman trembesi dilakukan di Pekalongan – Semarang sepanjang 101 kilometer dengan jumlah pohon 2309 pohon. Pada 2012, Losari hingga Pekalongan menjadi sasaran penanaman trembesi berikutnya. Jumlah trembesi yang ditanam sebanyak 4621 pohon dengan tinggi rata-rata 3 – 4 meter.
Tahun berikutnya (2013), penanaman dilakukan di Jakarta hingga Losari sepanjang 314 kilometer, dengan jumlah pohon 6679 pohon. Di tahun 2014, Kudus – Surabaya sepanjang 247 kilometer menjadi lokasi berikutnya, dengan jumlah pohon yang ditanam 13. 233 pohon. Terakhir, di tahun 2015, penanaman dilakukan mulai dari Surabaya – Banyuwangi sepanjang 270 kilometer. Jumlah tanaman trembesi yang ditanam sebanyak 9741 pohon. Sehingga total keseluruhan sejak 2010 – 2015 seluruhnya mencapai 41.758 batang pohon trembesi.
Mengapa trembesi? Karena trembesi yang punya nama latin Samanea saman atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Rain Tree ini pertumbuhannya cepat, perakarannya bagus dan tidak merusak jalan raya, serta merupakan jenis pohon yang punya kemampuan yang sangat besar dalam menyerap karbondioksida di udara. Yakni mampu menyerap polutan hingga 28,5 ton/tahun. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: