16 Desember 2015

Pemprov Jabar dan Kabupaten Bangkalan Gali Inovasi Pelayanan Publik di Banyuwangi

Berbagai inovasi pelayanan publik yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah membuat pemerintah propinsi Jawa Barat tertarik untuk belajar. Untuk itu sebanyak sebelas orang dari bagian pengembangan pelayanan publik, biro organisasi Pemprov Jabar datang ke Banyuwangi untuk mempelajari lebih jauh berbagai inovasi yang dimiliki Banyuwangi.

Ketua rombongan sekaligus Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan Publik, Biro Organisasi Pemprov Jabar Dewi Lasmana Wati mengatakan pihaknya banyak mendengar informasi tentang inovasi pelayanan publik yang dilakukan oleh Banyuwangi. Bahkan inovasi tersebut diantaranya juga sudah membuahkan penghargaan dari pemerintah pusat.
“Atas dasar itu, sebagai orang-orang  yang berada di bidang pengembangan publik, kami merasa sangat berkepentingan untuk menggali berbagai inovasi pelayanan publik yang ada di Banyuwangi,” kata Dewi saat diterima oleh Asisten Pemerintahan Choiril Ustadi di Lounge Pelayanan Publik Pemkab, Jumat (11/10).
Salah satu inovasi pelayanan publik yang ingin dipelajari, kata Dewi adalah Program pelayanan kependudukan, Lahir Procot Pulang Bawa Akta. Program yang memberikan fasilitas pengurusan akta kelahiran  bayi super cepat ini dianggap Dewi sebuah inovasi yang sangat inspiratif. “Kami sangat tertarik untuk mempelajari kebijakan apa yang mendasari lahirnya program ini hingga eksekusi sampai program ini bisa terlaksana,” kata Dewi.
Program Lahir Procot Pulang Bawa Akta merupakan pengurusan akta bayi yang sangat mudah dan cepat. Begitu bayi lahir, apabila semua persyaratan terpenuhi, maksimal dalam 2 hari akta sudah terbit. Program ini dilaksanakan di semua RSUD dan Puskesmas di Banyuwangi. Program ini telah memperoleh penghargaan sebagai inovasi pelayanan publik terbaik se-Indonesia dari Kementrian Pendayagunaan dan Aparatur Negara (Kemenpan-RB) di awal 2015.
Selain Program Inovasi Lahir Procot Pulang Bawa Kata Dewi, Pemprov Jabar juga tertarik untuk mempelajari pelayanan yang dilakukan oleh rumah sakit umum daerah (RSUD) Banyuwangi. Dewi mengatakan, Pemprov Bandung ingin melihat secara langsung inovasi RSUD dalam melayanai pasien.  “Kami mendengar pelayanan RSUD di Banyuwangi berprestasi di tingkat provinsi karena mampu memberikan pelayanan yang efektif dan efisien bagi pasien,” ujar Dewi.
RSUD Blambangan memang baru saja memperoleh penghargaan Kelompok Budaya Kerja (KBK) dari Provinsi Jawa Timur. Yakni KBK Procot yang berhasil menyabet juara I Bidang Administrasi, dan KBK Sirup juara II bidang Jasa Non-medis.KBK Procot melayani pembuatan Akta Kelahiran dan KK baru. Sementara KBK Sirup dibentuk untuk memotong antrian panjang di apotek rawat jalan hingga pelayanan obat jadi maksimal 30 menit dan pelayanan obat racikan maksimal 60 menit,
Selain Pemprov Jabar, di waktu yang bersamaan Kabupaten Bangkalan juga berkunjung ke Banyuwangi dengan tujuan yang sama.  Tim dari Kabupaten Bangkalan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Safik, SH, MH, yang diikuti oleh sebelas orang dari DRD dan Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangkalan. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: