26 Oktober 2014

Tahun Baru Islam Santri kecil



JADWAL PERKEMAHAN(Tahun Baru Islam Santri kecil)
TPQ Tampo-Cluring-Banyuwangi

JUM’AT,24 OKTOBER 2014
1.       Pkl 13.00-15.00                                                  Upacara Pembukaan
2.       Pkl 15.00-15.20                                                  Sholat Asyar
3.       Pkl 15.20-17.00                                                  Kegiatan
4.       Pkl 17.30-18.00                                                  Sholat Magrib
5.       Pkl 18.00-19.00                                                  Makan bersama & Sholat Isya’
6.       Pkl  19.00-20.30                                                 Pengajian Umun
7.       Pkl 20.30                                                              PULANG



SABTU,25 OKTOBER 2014
1.       Pkl 06.00-11.00                                                  Penjelajahan
2.       Pkl 11.00-11.30                                                  Istirahat
3.       Pkl 11.30-13.00                                                  Sholat Dzuhur
4.       Pkl 13.00-15.00                                                  Permainan & Hiburan
5.       Pkl 15.00-16.00                                                  Sholat Asyar & Mengaji
6.       Pkl 16.00-18.00                                                  PULANG
7.       Pkl  18.00                                                             KEMBALI KE PERKEMAHAN
8.       Pkl 18.00-19.00                                                  Cerdas Cermat
9.       Pkl 19.00                                                              PULANG



MINGGU,26 OKTOBER 2014
1.       Pkl 06.00-08.00                                                  PEMBAGIAN HADIAH DAN UPACARA PENUTUPAN





MC UPACARA                    : NOVA                                 penceramah : Ky. ABDULL RAHMAN
PEMIMPIN UPACARA    :ZUHRI
MC PENGAJIAN                                :ROSY
QIRO’AT                               :ELA                                      


19 Oktober 2014

Internasional Tour De Ijen 2014 Etape 4

Etape pamungkas International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014, Minggu (1/10/2014) sore ini akhirnya menjadi milik Mehdi Sohrabi, pembalap asal Tabriz Petrochemical Team Iran. Mehdi sukses menyingkirkan para pembalap Pishgaman Yazd Cycling Team yang mendominasi sejak awal lomba.
Mehdi mencatatkan waktu 3 jam, 10 menit dan 34 detik. Catatan waktu yang sama juga dicapai peringkat kedua Eduard Prades Reverter dari Matrix Powertag Jepang dan Shimpei Fukuda asal tim Aisan Racing Team.

Video=https://www.youtube.com/watch?v=_iiofJJfcBw&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg

Pada awal balapan, para pembalap masih berkumpul dalam satu rombongan besar. Tapi selang beberapa putaran berikutnya, pembalap mulai terpecah. Rombongan pertama berisi belasan pembalap. Sementara jumlah lebih banyak bergabung di rombongan besar yang menguntit di belakangnya.
Mulai intermediate sprint pertama di KM ke-54.71 hingga sprint ketiga di KM ke-97.61, pembalap-pembalap Pishgaman Yazd Cycling Team masih memimpin rombongan pertama. Hossein Askari dan Arvin Moazemi Gordazi secara bergantian berada di barisan terdepan. Tapi pada dua putaran terakhir, komposisi pembalap berubah total.
Rombongan besar berhasil menangkap grup kecil yang memimpin di depan. Seluruh pembalap akhirnya tergabung dalam grup besar dan masuk ke finish secara bersamaan. Sohrabi dinyatakan sebagai tercepat di etape ini.
Etape keempat sekaligus terakhir di balapan ini mengambil start di Kalibaru dan finish di depan kantor bupati Banyuwangi. Etape keempat memiliki panjang 140.5 kilometer. Sejak KM ke-54, para pembalap langsung menghadapi lintasan criterium. Mereka memutari kantor bupati sebanyak 12 kali. (Humas Protokol)

Internasional Tour De Ijen 2014 Etape 3



Kemenangan yang diraih oleh Peter Pouly cukup mengejutkan. Pouly mampu mengalahkan Raja Tanjakan dari Iran yang biasanya menjadi pemenang di rute Ijen.
Pada awal balapan, para pembalap melintasi jalur flat yang cukup panjang dan berkelok-kelok, mulai Muncar hingga Setail. Melewati kawasan pedesaan dan hamparan sawah nan hijau, para pembalap disambut antusiasme masyarakat yang sangat ramai memenuhi sisi-sisi jalan. Ketika memasuki kawasan Tegalsari, pembalap dari tim Polygon Sweet Nice (PSN) sempat membuat gertakan. Tapi langsung ditangkap oleh rombongan besar.
Video= https://www.youtube.com/watch?v=YIa7-RaI0vY&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg
Seperti tahun-tahun sebelumnya, para pembalap Tabriz Petrochemical Team memimpin rombongan besar. Mensejajarkan seluruh pembalapnya di depan, Tabriz seolah membuat tembok pertahanan yang sukar ditembus oleh tim-tim lain. Usai intermediate sprint pertama di Pasar Genteng (KM 33.25), hingga tanjakan King of Mountain (KOM) pertama di Sragi, formasi pembalap masih tidak berubah. Mereka masih tergabung di rombongan besar.
Jarak yang sangat panjang membuat para pembalap memilih bermain aman. Bahkan selepas intermediate sprint kedua di daerah Muncar (KM 92.26), seluruh pembalap tetap di rombongan besar. Hingga memasuki KM 142.19 di wilayah Segobang, tak ada satupun pembalap yang melakukan break away. Mereka tetap menggerombol dalam rombongan besar.
Tabriz masih mempertahankan strateginya, yakni menempatkan seluruh pembalapnya di barisan terdepan. Alhasil merekalah yang mengontrol ritme balapan dengan kecepatan rata-rata mencapai 35 km/jam. Jalan yang panjang dan banyak tanjakan dan turunan di Segobang-Licin-Glagah membuat banyak pembalap tumbang karena harus mendapat penanganan mekanis.
Balapan akhirnya hidup pada 35 kilometer menjelang garis finish. Kali ini tim Aisan mulai berani mendobrak barikade Tabriz. Selang 10 kilometer setelahnya giliran Pishgaman Yazd yang berani menganggu Tabriz. Dua tim asal Iran dan satu tim Jepang itu mulai berancang-ancang menjelang tanjakan KOM 2 di daerah Licin.
Selepas KOM 2, Aisan temani Tabriz memimpin lomba. Satu pembalap 7 Eleven Roadbike, Edgar Nieto juga masuk dalam persaingan. Medan yang mulai menanjak membuat para leader akhirnya ditangkap grup besar. Pembalap Tabriz, Amir Kolahdozhagh membuat melakukan break away sejak 15 kilometer menjelang finish. Hingga 5 kilometer setelahnya, Kolahdozhagh masih memimpin dengan gap lebih dari satu menit.
Sejak 10 kilometer menjelang finish pula, rombongan besar mulai terpecah. Ada rombongan kecil di belakang Kolahdozhagh. Rombongan pertama diisi tiga pembalap Iran, Ghader Mizbani, Amir Zargari dan Hossein Askari. Serta Peter Pouly dari Perancis. Sedangkan di rombongan kecil kedua diisi empat pembalap.
Salah satunya runner up musim lalu, Hideto Nakane (Aisan).Semakin dekat ke garis finish maka semakin berat pula hambatan yang dihadapi oleh para pembalap. Satu persatu pembalap yang awalnya memimpin akhirnya mundur teratur. Pada 5 kilometer menjelang finish, tersisa empat pembalap yang bersaing, yakni Pouly, Askari, Zargari dan Kolahdozhagh. Sejatinya Askari lah yang memimpin balapan. Sedangkan Pouly di urutan kedua. Sayang di dua kilometer menjelang finish, Askari mengalami kendala teknis. Kondisi ini dimanfaatkan Pouly untuk menyalip dan mengamankan posisi pertama.(Humas Protokol)

18 Oktober 2014

Internasional Tour De Ijen 2014 Etape 2

Keberhasilan Patria Rastra meraih posisi pertama di etape kedua, mulai nampak sejak awal lomba. Meski pada start awal juara etape pertama Kyosuke Takei asal Singha Infinite Cycling Team Thailand berada di garda depan,  namun kecepatan gowes Patria Rastra mampu mengejar Takei dan sempat melakukan break away, namun akhirnya tersusul rombongan besar.
Video Etape 2= https://www.youtube.com/watch?v=Sw-mwIZmBjQ&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg
Bersama Anders Dreyer Frost (Denmark National Team) dan Nicholas Magnan (Singha Infinite Thailand), Takei dan Patria Rastra mencoba membuat manuver saat berada di lintasan Karangdoro.
Setelah Frost dan Magnan tertangkap rombongan besar, Rastra bersama rekan se-tim di Pegasus, Dadi Suryadi mencuri kesempatan untuk melaju kedepan. Bahkan duet Pegasus ini berhasil mencatat gap hingga lebih dari empat menit. Rastra akhirnya menjadi yang tercepat di intermediate sprint pertama. Disusul Marcelo Felipe (7 Eleven) dan Dadi Suryadi.

Selepas intermediate sprint, tepatnya di Rogojampi, komposisi pembalap mulai berubah. Terdapat empat pembalap yang memimpin. Disusul rombongan kedua dengan 23 pembalap. Lalu dibelakangnya ada main group. Menjelang tanjakan King of Mountain (KOM), para pembalap kian mengencangkan kecepatan.
Marcelo Felipe keluar sebagai yang tercepat di KOM. Di belakangnya ada Dadi Suryadi dan Tonton Susanto. Keduanya perupakan pembalap Pegasus Continental. Lepas KOM, para pembalap disuguhi dengan jalanan menurun, berkelok dengan tikungan yang cukup tajam. Posisi pembalap kian sulit dengan jalan yang tak terlampau lebar.
Sejak 500 meter menjelang garis finish, Rastra, Marcelo dan Agung terlibat adu sprint. Rastra-lah yang akhirnya keluar sebagai yang tercepat. Etape kedua sendiri merupakan rute flat. Para pembalap menempuh jarak 100 kilometer dari Jajag menuju Genteng. Para rider akan melintasi jalanan di kawasan sisi selatan Banyuwangi. Melintasi sawah, dan sungai yang berkelok-kelok sepanjang jalan, tepatnya Sungai Kebondalem - Bangorejo.[Humas Protokol]

16 Oktober 2014

Internasional Tour De Ijen 2014 Etape 1

Event balap International Tour De Banyuwangi Ijen (ITdBI) 2014 mulai. Tiga pembalap terbaik asia yakni Mirsamad Pourseyedi Golakhoir, Ghader Mizbani dan Amir Zargari ikut dikompetisi ini.
Video Etape 1= https://www.youtube.com/watch?v=ZdfT7bl417k&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg
Mengambil start di depan Pendopo Sabha Swagata, ratusan rider memulai kompetisi bergengsi yang masuk agenda tahunan UCI ini. Diikuti 16 tim yang terdiri 9 tim luar negeri dan 7 tim dalam negeri. Di etape hari pertama ini, rider akan menempuh jarak 180, 78 km dengan finish di Pantai Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran. Di etape pemanasan ini rider akan langsung menghadapi rute yang lumayan menantang dengan dua kali titik sprint dan dua medan tanjakan. Titik sprint yang pertama di kilometer ke 29,56 di jalan Jendral Sudirrman dan KM 77,83 di Kecamatan Rogojampi. Sementara rute tanjakan berada di KM 43,15 di Kalibendo dan KM 52,27 di Segobang. Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan even International Tour De Bnayuwangi Ijen bukan hanya sekedar even sport tourism yang menjadi salah satu instrumen pengungkit pariwisata, lebih dari itu even ini untuk menumbuhkan semakin optimisme dan kebanggan Masyarakat Banyuwangi akan daerahnya. "Anak-anak kita juga bisa belajar untuk bekerja keras dan sungguh- sungguh dengan melihat kesungguhan para pembalap mencapai finish," kata Bupati Anas saat melepas rider di garis start. Diperkirakan para rider akan mulai memasuki garis finish di Pantai Pulau Merah pukul 14.38 WIB. (Humas Protokol)

15 Oktober 2014

Menpora Roy Suryo Akan Lepas ITdBI 2014

BANYUWANGI – Ajang balap sepeda internasional bertajuk International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) siap digeber besok pagi, Kamis (16/10). ITdBI 2014 ini akan menempuh empat etape dengan total rute sejauh 622 kilometer, dengan diikuti 17 tim, 10 tim luar negeri dan 7 tim dalam negeri dipastikan bakal meriah.
Perhelatan event sport tourism ini rencananya akan dibuka dan diberangkatkan langsung Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) RI, Roy Suryo. Menpora dijadwalkan akan melepas ajang bergensi ini langsung dari pendopo kabupaten, pukul 09.30 WIB..
Sebelum memberangkatkan event ini, rencananya Menpora didampingi Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Ketua Koni Jatim, Dhimam Abror Djuraid, Ketua ISSI Jatim Guntur Priambodo beserta muspida dan para rider akan menjajal rute etape pertama dengan gowes bareng sejauh dua kilometer. Start pendopo – jl. PB Soedirman dan kembali ke pendopo. “Istilahnya menjajalstart semu. Setelah itu, baru Menpora akan melepas para rider untuk berlomba. Menpora juga direncanakan akan menyapa masyarakat yang telah berpatisipasi di sepanjang rute etape pertama,” kata Kabag Humas Protokol Juang Pribadi.
Sementara itu, seluruh tim yang akan bertanding di event ini telah merapat semua ke bumi Blambangan baik dari tim continental maupun tim nasional. Tim continental dari luar negeri yang siap bertarung di event balap sepeda UCI 2.2 ini, diantaranya Aisan Racing Team (Jepang), Tabriz Petrochemical Team (Iran), Pishgaman Yazd Cylcling Team (Thailand), TSR Continental Team (Iran) dan Team 7 Eleven Roadbike Philippines (T7E). Selain itu tim luar negeri lainnya yang juga telah siap Matrix Powertag (Jepang), Singha Infinite Cycling Team (Thailand) dan Kelantan Cycling Team (Malaysia).
Sedangkan tim nasional yang ikut bertanding salah satunya Denmark National Team (Denmark). Adapun tim lokal dari dalam negeri yang akan ikut berlaga, Pegasus Continental Cylcling , Polygon Sweet Nice Team, Custom Cycling Club (CCC), BBC Pessel (Sumatra Barat), Team Jatim, United Bike Kencana (UBK) dan Team BRCC – Banyuwangi.
Nama-nama punggawa balap sepeda seperti Gadher Mizbani, Mirsamad Pourseyedi Golakoir, pembalap terbaik Asia dari Iran serta Oscar Pujol Munoz asal Spanyol siap menaklukkan kemiringan lereng Gunung Ijen yang mencapai 45 derajat.
Sebelum bertanding esok pagi, nanti malam seluruh tim akan melakukan opening ceremony di Taman Blambangan sebagai ajang perkenalan masing-masing personel tim. Masing-masing tim nanti akan memperkenalkan nama-nama personel dan negara asalnya. Mereka juga akan menyapa masyarakat yang hadir sekaligus menyaksikan pertunjukan atraksi kesenian dan budaya khas Bumi Blambangan. ITdBI kali ini para rider akan berlomba mengelilingi 23 kecamatan dengan jarak sejauh 622 kilometer. Etape pertama akan menempuh rute sepanjang 180,78 km, start pendopo kabupaten finish Pulau merah dengan melewati 16 kecamatan. Banyuwangi – Giri – Glagah – Licin – Kabat – Rogojampi – Singojuruh – Sempu – Purwoharjo – Tegaldlimo – Siliragung- Pesanggaran dan finish Pulau Merah.
Etape kedua, Jum’at (17/10) dimulai pukul 13.30 WIB dari terminal Jajag dan finish lapangan Maron Genteng dengan jarak 100 km. Rute yang akan dilalui pertigaan KDS Genteng – pertigaan Setail – Dasri – Karangdoro – KB VI – Perempatan Bangorejo – Bulurejo – Pasar Purwoharjo dan menuju Benculuk – Srono – Rogojamppi naik ke Sragi – Pasar Gendoh – Karangsari – Sempu dan finish lapangan Maron.
Etape ketiga, Sabtu(18/10) pukul 09.30 start Sumberbesar Muncar dan finis Paltuding Ijen, dengan panjang rute 201,7 km. Etape tiga ini akan melewati Tampo – Benculuk – Jajag – Tegalsari – Stembel – Setail- KDS – Genteng – Karangsari – Gendoh – balek lagi ke Sukonatar – Srono – Muncar – Gumuk Kantong –Sumbersewu – Kemendung – Labanasem – Gombolirang – Macan Putih – Licin – Glagah – Banjarsari – Pendarungan – Banyuwangi kota – Patung Barong – Kemiren – Olehsari –Glagah dan finish Paltuding.
Etape keempat, Minggu (19/10) pukul 12.30 WIB, dari Kalibaru dan finish depan kantor Pemkab Banyuwangi sejauh 140,5 km. Dari finish para rider masih melanjutkan criterum race sejauh lima kilometer dengan 5 putaran.(Humas Protokol)

13 Oktober 2014

Seblang Bakungan 2014 - Banyuwangi Festival

Ritual adat Seblang Bakungan sukses digelar, Minggu malam (12/4). Antusiasme masyarakat  tampak begitu terlihat. Mereka tumplek bleg  menyaksikan upacara adat yang untuk pertama kalinya masuk dalam agenda Banyuwangi Festival 2014 ini.
Video= https://www.youtube.com/watch?v=iOwGRkdU7YY&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg
Ritual ini bahkan tak hanya mengundang ketertarikan masyarakat lokal Banyuwangi, namun juga warga dari luar Banyuwangi, beberapa wisatawan asing dan diliput oleh media-media nasional. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga hadir bersama Forum Pimpinan Daerah, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, pejabat teras di lingkungan Pemkab Banyuwangi serta para seniman dan budayawan.
Bupati Anas  menyatakan apresiasinya atas budaya seblang yang hingga kini terus terjaga kelestariannya. “Seblang Bakungan ini merupakan salah satu cikal bakal budaya masyarakat Banyuwangi saat ini. Kami sengaja memasukkannya dalam agenda Banyuwangi Festival 2014 agar masyarakat bangga dengan budayanya,”beber Bupati Anas. Bahkan sebagai penghargaan atas budaya seblang itu sendiri, , tambah bupati, tahun ini Seblang diangkat sebagai tema Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 22 November mendatang.
Dalam kesempatan itu  bupati juga berjanji, ke depan akan lebih memperhatikan budaya Banyuwangi dan menggelarnya di titik-titik kemunculannya, sebagaimana ritual adat seblang yang digelar di Desa Bakungan ini.
Berdasar kepercayaan masyarakat setempat, Seblang adalah singkatan dari ‘Sebele ilang’ atau sialnya hilang. Di Banyuwangi, Seblang dapat ditemui di dua desa, yaitu Desa Olehsari dan Desa Bakungan.
Seblang di Desa Bakungan dilakukan tepat satu minggu setelah hari raya Idul Adha. Tujuannya adalah untuk bersyukur kepada Allah dan memohon agar seluruh warga desa diberi ketenangan, kedamaian, keamanan dan kemudahan mendapatkan rezeki yang halal serta dijauhkan dari segala mara bahaya.
Sebelum upacara dimulai, terlebih dahulu warga Bakungan berziarah ke makam leluhur desa, Buyut Fitri,  sambil membawa perlengkapan. Usai ziarah, mereka menyiapkan prosesi seblang dengan cara menyuguhkan bermacam syarat. Ada ketan sabrang, ketan wingko, tumpeng, kinangan, bunga 500 biji, tumpeng takir, boneka, pecut dan kelapa yang menjadi perlambang kejujuran.
Ritual seblang dimulai seusai maghrib. Ritual ini diawali dengan parade oncor (obor) yang dibawa berkeliling desa (ider bumi). Uniknya, pada saat ider bumi dilakukan, listrik di desa tersebut dalam keadaan padam total. Penerangan  hanya berasal dari obor yang dinyalakan di depan rumah masing-masing warga dan obor yang dibawa berkeliling desa.
Setelah itu warga menggelar selamatan  sambil melafadzkan doa. Ketika ada bunyi kentongan yang dipukul bersamaan, serentak warga makan bersama. Dalam selamatan itu suasana hangat kental terasa, sebab warga seolah tak ada jarak, makan bersama dengan menggelar tikar dan menyantap hidangan  yang ada di depan mereka. Selamatan itu sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan rahmat yang diberikan Allah kepada warga Desa Bakungan.
Usai makan bersama, penari masuk pentas yang ditempatkan di depan Sanggar Seni Bunga Bakung. Seblang Bakungan ditarikan oleh seorang wanita tua yang sudah memasuki masa menopause. Pada seblang kali ini, Supani terpilih sebagai penari. Ini adalah pertama kalinya Supani ditunjuk sebagai penari seblang. Setelah dibacakan mantra dan doa, wanita tua itu langsung tidak sadarkan diri dan menari dalam keadaan kesurupan, selama gending dinyanyikan. Gending-gending yang dikumandangkan untuk mengiringi penari seblang itu ada 13 gending, diantaranya Seblang Lukinto, Podo Nonton, Ugo-ugo dan Kembang Gading.
Memasuki tengah malam, acara dilanjutkan dengan adol kembang (jual bunga). Di saat yang sama, para penonton berebut berbagai bibit tanaman yang dipajang di panggung dan mengambil kiling (baling-baling) serta hasil bumi yang dipasang di sanggar. Masyarakat Bakungan percaya barang-barang itu dapat digunakan sebagai media penolak bala. (Humas & Protokol)