29 Oktober 2013

Rute Banyuwangi Tour De Ijen 2013 Etape 4 BTDI, Rute Paling ‘Cadas’ Bagi Pembalap

Etape 4 BTDI, Rute Paling ‘Cadas’ Bagi Pembalap

BANYUWANGI - Setelah tuntas melahap tiga stage lintasan, 23 tim peserta Banyuwangi Tour De Ijen 2013 masih akan menghadapi satu etape terakhir yang menjadi jalur paling ‘cadas’di sepanjang kompetisi.  Hal ini tidaklah berlebihan karena stage 4 sejauh 171,3 kilometer dengan jalur Kalibaru – Gunung Ijen tidak hanya memiliki lintasan yang panjang namun juga menyajikan medan berat dengan adanya tanjakan tajam yang terbukti banyak menumbangkan pembalap di BTDI part 1.
Masih sama seperti tahun lalu, di rute pada stage empat ini, racer akan mengawali start dari Kalibaru menuju Kecamatan Glenmore dan Genteng melalui jalur utama. Selanjutnya mereka akan melintasi Pasar Gendoh, ke Sragi lalu tembus ke Songgon hingga mencapai wilayah Srono. “Dari Srono racer terus ke Benculuk, Tampo, Sumberberas sampai Tembokrejo dan Muncar,” terang Chairman BTDI Guntur Priambodo.
Selanjutnya racer akan terus ke Bomo, lewat Blimbingsari hingga Kota Rogojampi. Dari sini para racer terus melintasi jalur utama sampai masuk Kota Banyuwangi kemudian berbelok ke arah Barat melintasi Jalan Kapten Ilyas, tembus ke Penataban terus menuju Cungking. “Kemudian para pembalap akan masuk Glagah menuju Licin terus naik hingga sampai di tanjakan tajam menuju Paltuding, Ijen,” beber Guntur.
Sementara itu, medan yang berat menuju Ijen akan membutuhkan stamina maksimal dari para pembalap. Namun bagi sang juara pada stage ini hasilnya akan sangat memuaskan sebab dia akan mendapatkan poin sebagai King Of Mountain. “Kita berharap seluruh pembalap dapat menyelesaikan semua  etape terutama etape terakhir sekaligus terberat dengan baik. Ini  akan menambah nilai even BTDI yang pada tahun lalu mendapat angka 85 dari UCI,” harap Guntur. (Humas & Protokol)

Rute Banyuwangi Tour De Ijen Etape 3 BTDI, Rute Baru Yang Sedikit Ringan

Etape 3 BTDI, Rute Baru Yang Sedikit Ringan

BANYUWANGI - Setelah menempuh etape dua yang panjang dan melelahkan, pada hari berikutnya, Selasa (4/11) ratusan pembalap Banyuwangi Tour De Ijen akan menghadapi rute yang sedikit lebih ringan di stage ke 3. Selain menjadi rute terpendek dari seluruh etape BTDI, rute  Jajag-Banyuwangi sejauh 116 kilometer ini juga merupakan rute baru yang belum ada pada even BTDI tahun lalu.
Ratusan peserta dari 23 tim pembalap akan melakukan start dari Jajag  menuju pertigaan lapangan Maron,  Genteng kemudian berbelok ke Desa Tamansari, menuju desa Karangdoro. Dari sini pembalap akan terus melewati Kebondalem,  hingga tembus ke wilayah kecamatan Benculuk. “Rute ini relatif ‘aman’ jadi pembalap akan beradu kecepatan dengan sengit,” ujar Chairman BTDI Guntur Priambodo.
Dari Benculuk para racer meneruskan perjalanan menuju Kecamatan Srono dan berlanjut ke Desa Parijatah Wetan sampai Desa Lemahbang hingga akhirnya tembus ke Wilayah Kecamatan Songgon. “Setelah itu racer meneruskan perjalanan melewati Sragi hingga tembus Pasar Gendoh, masuk wilayah Sempu melalui Jambewangi hingga kembali lagi ke Wilayah Genteng dan berhenti di Lapangan Genteng, Maron, sebagai lokasi finish,” terang  Guntur.
Guntur berharap masyarakat di sepanjang lintasan yang dilalui para pembalap BTDI dapat ikut menyaksikan dan memberikan dukungan pada para pembalap. Sebab partisipasi masyarakat menjadi salah satu kunci kesuksesan penyelenggaraan BTDI tahun lalu sampai mendapatkan penilaian terbaik se Asia. (Humas & Protokol)

Rute Banyuwangi Tour De Ijen Etape 2 Bajulmati – Pulau Merah, Lintasan Terpanjang Banyuwangi Tour De Ijen 2

Bajulmati – Pulau Merah, Lintasan Terpanjang Banyuwangi Tour De Ijen 2

Setelah merampungkan lintasan kriterium di etape satu,ke 23 tim pembalap Banyuwangi Tour De Ijen langsung dihadapkan pada etape 2 yang lebih panjang di hari berikutnya, Minggu (3/11). Mengambil start di Stadion Garuda, Bajulmati, Wongsorejo, ratusan pembalap sepeda akan bersaing memacu kecepatan sejauh 190 kilometer menuju garis finish di Pantai Pulau Merah.
Rute pada stage dua ini menjadi rute dengan lintasan terpanjang dari empat etape lomba sepeda internasional yang berlangsung mulai tanggal 2-5 November ini.  Dan dipastikan rute tersebut akan melewati beberapa kecamatan sekaligus. “Paling tidak ada 10 kecamatan yang dilewati pada etape 2 ini,” ungkap Chairman BTDI Guntur Priambodo.
Dari garis start di Stadion Garuda, Bajulmati, Wongsorejo, para racer akan bergerak disepanjang jalur utama menuju kota Banyuwangi,  melewati kantor Pemkab, kemudian berbelok ke barat melalui jalan Brawijaya menuju wilayah Kecamatan Licin.  Mereka akan terus mengayuh sepeda hingga tembus ke perkebunan Kalibendo. “Para racer akan mulai menghadapi jalur yang agak berat karena lintasan terus menanjak, namun memasuki Desa Jambu lintasan cenderung menurun,” kata Guntur.
Selain jalur tadi masih ada beberapa desa di Kecamatan Licin yang akan dilewati pembalap diantaranya Desa Pakel, Desa Macan Putih, dan Labanasem. Kemudian racer akan melanjutkan perjalanan hingga memasuki wilayah Kecamatan Srono, menuju Kecamatan Muncar, melewati Kecamatan Tegaldlimo, tembus di Kalipait. “Dari sini pembalap akan terus melewati Purwoasri, Glagah Agung, Karetan, Jati rejo hingga masuk Kecamatan Purwoharjo,” beber Guntur.
Usai melalui Purwoharjo, lintasan balap sepeda terus menuju Kecamatan Benculuk, Jajag, Sambirejo, Senepo, Buk putih dan akhirnya memasuki Kecamatan Pesanggaran. “Stage dua akan berakhir di garis finish Pantai Pulau Merah,” ujar Guntur.
Salah satu alasan panjangnya etape di lintasan ini menurut Guntur agar even BTDI bisa melewati lebih banyak wilayah di Banyuwangi. Ini juga memberi kesempatan pada masyarakat untuk dapat turut menyaksikan lomba internasional di wilayahnya secara langsung. “Untuk itu kami harap segenap masyarakat disetiap wilayah yang dilalui oleh para pembalap BTDI ikut menyaksikan dan memberikan semangat kepada para peserta,” harap Guntur.
Sementara itu ketika ruas-ruas jalan yang menjadi lintasan balap sepeda tersebut dilalui oleh para racer, jalan  akan ditutup selama 15 sampai 20 menit demi kelancaran acara dan keselamatan pengguna jalan. “Ketika racer telah lewat maka jalan akan segera dibuka kembali,” terang Guntur. Dia pun meminta pengertian dari masyarakat karena adanya penghentian lalu lintas tersebut.

01 Oktober 2013

Pengerjaan Proyek Banyuwangi di Duga Asal Asalan(Drenase Desa Tampo)

Beritalima.com  banyuwangi
    Pengerjaan drenase yang berada di dusun krajan desa tampo  kecamatan cluring banyuwangi yang di biayai oleh negara sebesar 72.270.000 dan di kerjakan ole3h cv cipta ningrum ini terkesan asal asalan,
    Di dalam pekerjaan tersebut di ketahui bahwa pasir yang di pakai adalah pasir lebo ( pasir tanah ) yang di ragukan untuk kekuatanya,
    Menurut kepala tukang yang akrab di panggil sas ini ketika di konfirmasi koran ini menuturkan bahwa " pasir itu sudah di ganti dengan pasir yang baru mas karena di perintahkan oleh pengawas proyek dari dinas" dan memang sudah di pakai namun hanya beberapa meter saja kok mas " tutur sas dengan santainya
    Pekerjaan yang menggunakan pasir tanah tersebut di ketahui sekitar 15 meter dan warga sangat meragukan tentang kekuatan bangunan tersebut karena di nilai campuran matrial juga asal asalan.
    Sampai berita ini di turunkan, pengawas dari dinas terkait masih belum dapat di konfirmasi.( bersambung )