08 Desember 2015

Doa Bersama, Tokoh Agama Inginkan Pesanggaran Kembali Aman

Suasana khusyuk dan penuh kerukunan sangat terasa saat tokoh lintas agama Banyuwangi berdoa bersama di kantor Kecamatan Pesanggaran, Senin (7/12). Semua tokoh ini saling berdoa agar Banyuwangi, khususnya Desa Pesanggaran kembali aman dan masyarakatnya sejahtera pasca aksi massa yang terjadi di areal tambang Tumpang Pitu tanggal 25 November 2015 lalu.

Selain dihadiri oleh tokoh lintas agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Antar Beragama, forum silaturahmi ini juga dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), forpimka, juga ratusan warga Kecamatan Pesanggaran. Tampak hadir Ketua FKUB sekaligus Ketua MUI Banyuwangi Moh Yamin, Pembina Parisada Hindu Dharma Pandita Gatot, Ketua BAMAG Pendeta Anang Sugeng, dan perwakilan dari agama Budha.
Penjabat Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan silaturahmi dan doa bersama kali ini sebagai salah satu cara untuk membangun komunikasi dengan warga. Duduk bersama ini, kata dia, agar semua bisa saling komunikasi untuk mencarikan jalan terbaik bagi warga.
“Kita saling mendekatkan pikiran dan perasaan kita. Apa yang menjadi hambatan kita buka dan bersama-sama kita carikan solusi terbaik. Sama-sama cooling down,” kata Zarkasi.
Zarkasi melanjutkan, saat ini suasana di areal Tumpang Pitu sudah mulai kondusif. Warga pun diharapkan tidak lagi terpancing oleh isu-isu yang bisa menimbulkan gejolak. “Kami telah mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginan dan aspirasi warga atas keberadaan tambang. Sementara menunggu langkah selanjutnya mari kita sama-sama menjaga suasana yang aman dan damai,” pinta Zarkasi.
Saat sesi do’a bersama secara bergantian tokoh agama Islam, Hindu, Budha, dan Kristen saling melantunkan doa permohonan keselamatan dan kedamaian. Semua warga yang hadir pun nampak khidmat meresapi doa dari pemuka agamanya masing-masing, sementara umat agama lainnya menjaga kehusyukan dalam hening.
Ketua FKUB, Moh. Yamin, Lc mengatakan para tokoh lintas agama mendukung upaya pemerintah daerah dalam menjaga kondusivitas daerah. Salah satunya dengan membentuk paguyuban sebagai wadah komunikasi warga, para tokoh agama dan masyarakat serta perusahaan. Sebab, sangat disayangkan apabila kerukunan umat di Banyuwangi terusik dengan aksi massa yang telah terjadi.
“Kami ingin suasana Banyuwangi yang selama ini aman, tentram dan damai bisa terus terjaga. Sebagai pemuka agama kami juga ingin agar pertambangan yang ada bisa membawa kemaslahatan sebesar-besarnya bagi umat, Bukankah dunia ini diciptakan untuk bisa dikelola sebaik-baiknya oleh manusia. Mengelolanya pun tetap harus bijak,” kata Yamin.
Sementara itu, Pandita Gatot meminta aparat kepolisian segera bisa mengungkap aktor utama penggerak aksi massa ini. Semua ini agar masyarakat di Desa Pancer, Pesanggaran aktivitasnya kembali normal.
“Kasihan masyarakat bawah yang selama ini menjadi korban. Sebenarnya mereka yang terprovokasi ini kan hanya korban permainan, namun justru mereka yang sekarang dihadapkan dengan masalah hukum,” ujar Pandita Gatot.
Atas kejadian akhir November lalu, Gatot menginginkan ke depan agar kanal komunikasi bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Apa yang menjadi keluhan warga, bisa segera dikomunikasikan dan dicari solusinya. “Aparat kami minta juga lebih bijak menghadapi masyarakat bawah ini. Kalau mau ambil ikan, jangan sampai mengeruhkan airnya,” kata Pandita Gatot.
Dalam kesempatan itu hadir pula perwakilan perusahaan pengelola tambang di Tumpang Pitu, Direktur PT. Bumi Suksesindo, Arif Rahman. Arif mengatakan pihak perusahaan telah menerima dan mencatat apa yang menjadi aspirasi warga.
“Ini langkah awal baru kami untuk berkomunikasi lebih baik lagi dengan masyarakat Banyuwangi, apalagi sudah ada paguyuban dari berbagai elemen yang siap menjembatani kami dengan warga. Kami menyadari apa yang menjadi keinginan warga,” ujarnya.
“Segera setelah Pilkada kami akan bertemu dengan paguyuban untuk merumuskan lagkah-langkah konkret yang terbaik bagi semua pihak. Intinya, wilayah Ring 1 tambang akan menjadi perhatian dan prioritas kami. Baik dalam optimalisasi sumber dayanya yang ada, maupun penyaluran CSR kami,” ujarnya. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: