21 Desember 2015

Jelang Natal dan Tahun Baru 2016, Polres Gelar Rakor Operasi Lilin Semeru

Menjelang  Peringatan Natal dan Tahun Baru 2016, Polres Banyuwangi menggelar rapat koordinasi (rakor) pengamanan “Operasi Lilin Semeru 2016, di Ruang Rempeg Jogopati Pemkab Banyuwangi, Senin(21/12). Rakor pengamanan perayaan hari raya umat kristiani ini, menghadirkan forum pimpinan daerah (forpimda) dan forum kerukunan umat beragama (FKUB), ASDP, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan SKPD terkait. Diantaranya, Dinas Perhubungan, Telekomunikasi  dan Informatika (Dishubkominfo); Dinas Kesehatan;  Dinas PU Bina Marga; dan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan.
Sebelum rakor dimulai, Polres bersama forpimda dan FKUB, menandatangani deklarasi kesepakatan pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Operasi lilin Semeru adalah, operasi kemanusiaan pengamanan Natal dan Tahun Baru yang dilaksanakan pada H sampai H+ 9. Operasi ini untuk memberikan rasa aman bagi umat Kristiani saat menjalankan ibadah, sekaligus mengantisiapasi keramaian dan kemacetan arus lalu lintas di musim liburan sekolah dan puncaknya  pada malam tahun baru.
Dalam rakor ini, masing-masing instansi memaparkan kesiapannya untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016. Diawali, Polres Banyuwangi, yang disampaikan Kabagops Kompol Sujarwo. Dalam operasinya nanti,  Polres akan menurunkan 781 personil, yang akan ditempatkan di sejumlah titik pengamanan, seperti gereja, pusat perbelanjaan, pemukiman, jalan-jalan utama, tempat-tempat rekreasi, stasiun kereta api, terminal bus, pelabuhan dan bandara, pasar dan pemukiman penduduk yang ditinggalkan pemiliknya. Selain itu, anggota polres juga akan ditempat di 13 pos pengamanan yang ada di penjuru Banyuwangi.
 “Namun untuk gereja kami akan tempatkan aparat khusus, mengingat di saat upacara keagamaan seperti ini sangat rawan keamanannya. Selain itu juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap kondisi yang mungkin ditemui seperti peredaranan minuman keras (miras), narkoba, terorisme dan euforia anak-anak muda bertepatan dengan pergantian tahun.  Jika menemui hal-hal mencurigakan di tengah masyarakat, mereka diminta untuk melaporkannya kepada polisi,” ujar Kabagops.
Lokasi-lokasi rawan lain yang tak lepas dari perhatian keamanan. Personil pengamanan juga akan ditempatkan di titik-titik rawan seperti pasar tumpah yang jumlah total ada 5 pasar mulai Kecamatan Rogojampi sampai Kalibaru. Juga daerah rawan macet, rawan kecelakaan serta rawan longsor atau banjir di kawasan Licin, Songgon, Kalibaru, Glenmore dan Pesanggaran.
Sementara itu, pihak-pihak terkait lainnya juga menyampaikan kesiapan mereka. Salah satunya  Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika, Suprayogi menyatakan kesiapannya pengamanan akan dilibatkan 33 personil untuk bergabung bersama tim, termasuk pengamanan parkir. “Dishubkominfo akan siap selama 17 hari dalam operasi ini,” ujarnya.
Terkait transportasi, kata dia, pihaknya tidak akan menambah armada bus untuk transportasi darat. Begitu juga dengan kereta api tidak ada penambahan gerbong. “Hanya saja untuk transportasi laut dan udara, kami akan koordinasi lebih lanjut. Apalagi saat ini kapal penyebrangan LCT ada pembaharuan,” ujar Suprayogi.
Sementara dari BMKG juga mengingatkan kondisi cuaca yang buruk, area kantong parkir yang terbatas, keterbatasan jumlah dermaga, gelombang yang tinggi dan kecepatan angin, untuk terus melakukan upaya pengamanan, antara lain berkoordinasi dengan instansi terkait, kerjasama dengan BMKG untuk mengetahui keadaan cuaca, penempatan personil.(Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: