10 Maret 2014

3 Tujuan Wisata Paling Memukau di Banyuwangi

Citizen6, Banyuwangi: Siapa sih yang tidak kenal dengan kota yang satu ini? Kota eksotis yang berada di ujung timur dari Provinsi Jawa Timur, kota yang sering menjadi tempat mengantri kapal veri untuk menyebrang ke Pulau Dewata, Bali.

Kota yang dijuluki sebagai "Sunrise of Java" ini memiliki sejuta keindahan alam yang tidak boleh dilewatkan begitu saja ketika kita mampir di Banyuwangi. Ada beberapa rekomendasi tempat wisata yang tidak kalah menarik dengan tempat wisata di kota lainnya.

1. Kawah Ijen “Ijen Crater”

Kawah Ijen yang letaknya di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dengan Kabupaten Situbondo. Tempat ini bisa ditempuh 1-2 jam dari Kota Banyuwangi, kemudian dilanjutkan mendaki ke puncak antara 1-2 jam (untuk pemula dan jalan santai). Tidak usah khawatir, rute pendakian dan jalanannya tidak susah karena petugas setempat sudah membuat sedemikian rupa agar pengunjung mudah untuk mencapai puncak. Dan sungguh luar biasa ketika pengunjug sudah dapat mencapai puncaknya karena rasa lelah selama pendakian akan terbayar dengan nuansa indah alami di puncak. Pengunjung akan mendapat bonus tersendiri ketika berkunjung ke kawah ijen di dini hari (karena diizinkannya adalah sekitar pukul 01.00 WIB) di sana, ketika melihat lebih dekat ke kawahnya, ada yang menakjubkan yaitu adanya “Blue Fire”  yang mana hanya ada dua di dunia dan salah satunya itulah yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Dan setiap tahunnya pemerintah setempat mengadakan acara internasional sebagai salah satu ajang promosi Banyuwangi yaitu ”Tour de Ijen”.

2.  Pulau Merah Red Island

Pulau Merah letaknya di Kabupaten Banyuwangi bagian selatan, untuk menjangkau tempat ini dibutuhkan sekitar 2-3 jam dari Kota Banyuwangi, rute dan medan jalan yang ditempuh sangat mulus, karena pada setia tahunnya rute ini dilewati dalam penyelenggaraan acara “Tour de Ijen” . Pantai dengan pasir putih siap menyambut kedatangan pengunjung yang berkunjung di Pulau Merah tersebut, desiran ombak laut yang besar sangat indah dan mengasyikkan untuk dinikmati. Dan seperti namanya, Pulau Merah, terdapat sebuah pulau kecil diseberang pantai yang menjulang seperti bukit degan tanah berwarna merah. Ombak dan panoramanya sanggup menarik wisatawan betah untuk berada di lokasi. Dan sempat diadakan perlombaan selancar berskala internasional pada 2013 di Pulau Merah tersebut.
3. Teluk Hijau “Green Bay”

Berbeda dengan Pulau Merah, Teluk Hijau memiliki jarak tempuh lebih jauh, butuh 3-4 jam untuk mencapai lokasi atau lebih. Selain itu medan tempuh yang dilewati pun lebih ekstrim, meskipun pada awalnya masih mulus. Letak tempat wisata ini sama dengan Pulau Merah, namun masih jauh lagi jaraknya. Dan ketika rute menuju Teluk Hijau pisah dari rute Pulau Merah, maka jalan bebatuan harus siap ditempuh. Ketika sampai di lokasi, pengunjung harus rela berjalan untuk akhirnya sampai di bibir pantai berkisar antara 2 km yang bisa ditempuh 1 jam perjalanan karena medannya pun cukup menantang. Namun, keindahan pesona teluk akan membayar semua kelelahan dalam perjalanan. Pasirnya yang puih, air lautnya yang biru kehijauan, dan alamnya yang masih asri sungguh luar biasa, berutung ketika pengunjung dapat menjumpai panghuni setempat alias monyet. Keeksotisan Teluk Hijau dapat dinikmati setelah melewati Pantai Batu. Keperawanan Teluk Hijau masih terjaga, karena sebenarnya, belum banyak wisatawan yang tahu tentang wisata Teluk Hijau ini namun, sungguh panoramanya luar biasa indah.

Jadi, nunggu apa lagi? Ayo mari berwisata ke Banyuwangi. I Love Indonesia. (kw)

Tiga BUMN Sepakat Kembangkan Kawasan Industri Kampe


BANYUWANGI – Kawasan pembangunan kawasan industri yang dirancang Pemkab Banyuwangi segera terealisasi. Hal itu ditandai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara pemkab dengan tiga BUMN yang langsung disaksikan Menteri BUMN RI Dahlan Iskan, Sabtu (8/3). Ketiga BUMN yang menjadi mitra kerja pemkab ini, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). MoU itu berisi kesepakatan untuk pembangunan Kampe Industrial Estate Banyuwangi (KIEB), di Kampe, Wongsorejo.
Dalam kesepakatan yang ditandatangani di RS Bhakti Husada Krikilan, Glenmore, pihak pemkab diwakili Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, PTPN XII oleh Direktur Utama Irwan Basri, Direktur Utama PT SIER, Rudhy Wisaksono dan Pelindo III diwakili Direktur Keuangan, Wahyu Suparyono.
Dalam nota kesepahaman itu, PTPN XII sebagai pihak pertama dan BUMN yang memiliki aset yang berupa areal atau Hak Guna Usaha (HGU) sebagai lokasi pembangunan KIEB. PT SIER sebagai pihak kedua dipercaya sebagai BUMN yang bergerak di bidang pembangunan dan pengelolaan kawasan industri. Sementara PT Pelindo III sebagai BUMN yang mempunyai ijin sebagai badan usaha pelabuhan dalam pengelolaan terminal dan fasilitas pelabuhan untuk melaksanakan kegiatan pengusahaan pelayanan jasa kepelabuhan dari Kementerian Perhubungan RI.
Tiga BUMN itu akan mengadakan kerja sama pembangunan dan pengelolaan KIEB di sebagian lahan HGU milik PTPN XII, tepatnya di Perkebunan Pasewaran dengan luas mencapai 718 hektare. Lahan itu tersebar di Afdeling Kampe seluas 130, 64 hektar, Afdeling Sidomulyo 503 hektare dan Afdeling Secang, 85 hektare.
Dirut PTPN XII, Irwan Basri menegaskan pihaknya akan segera menindaklanjuti MoU tersebut dengan melakukan penataan kawasan yang tujuannya untuk mensinkronkan dengan masterplan pemkab. Sebelumnya, PTPN XII telah  melakukan study kelayakan dengan konsultan PT Indah Karya untuk mengkaji kawasan mana yang layak dijadikan kawasan industri. “Untuk itu, kami juga akan segera berkonsultasi dengan LPPM ITS sebagai penyusun masterplan Kabupaten Banyuwangi,” ujar Irwan.
Untuk penyusunan kajian kawasan ini, Irwan Basri mentargetkan April bisa segera tuntas.”Tahun ini pun kalau memang kalau sudah ada industri yang masuk kami sudah siap. Salah satunya yang akan segera masuk pabrik pengolahan industri coklat seperti yang dibilang Pak Dahlan kepada Bupati,” terang Irwan.
Sementara itu, Bupati Anas menyatakan, KIEB ini akan menjadi trigger bagi pengembangan kawasan Industri Wongsorejo yang lebih awal digagas pemkab. “Mungkin kawasan ini akan jalan lebih dulu, karena prosesnya tanpa harus membebaskan lahan. Kan lahannya HGU dari PTPN. Sementara kawasan industri Wongsorejo tetap akan dikembangkan sambil menunggu proses yang sedang berjalan,” ujar Bupati Anas.
Terkait pengembangan kawasan industri di Banyuwangi, Bupati Anas berharap industri yang berkembang adalah yang berbasis agro. Mengingat potensi agro yang berlimpah, seperti potensi kakao yang luasnya mencapai 5 ribu hektar. “Ini seperti gayung bersambut. Melihat potensi coklat yang melimpah, Pak Dahlan berencana merelokasi industri pengolahan kakao di Banyuwangi. Selain kakao, kami berharap industri agro yang lain bisa tumbuh. Misalnya, pabrik minuman yang bahan dasarnya bisa mengambil jeruk Banyuwangi. Atau air kelapa yang ternyata selama ini diekspor ke Thailand,” pungkas Bupati Anas. (Humas & Protokol)

INDRA SJAFRI REKRUT STRIKER PERSEWANGI

Pelatih timnas U-19 Indra Syafri tertarik dengan seorang striker muda Persewangi Banyuwangi. Dia adalah Sukarno Andi Wijaya (19) yang akan diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi masuk timnas.

Remaja asal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi itu dilirik Indra karena dianggap miliki potensi yang bisa diolah lebih baik.

Terlebih lagi aksi remaja yang akrab disapa Andi itu tampil impresif dalam pertandingan, terutama saat babak kedua laga uji coba di Stadion Diponegoro, Senin (3/03/2014) petang WIB.

Andi merupakan salah satu dari dua striker yang digaet Indra Sjafri dalam rangkian Tur Nusantara timnas U-19. Satu striker lainnnya adalah pemain dari Yogyakarta.

"Yang kita lihat bagus selama tur nusantara Jawa itu ada striker satu di sini (Banyuwangi) dan satu di Jogja. Dia bisa masuk tapi kalau dia bisa lebih bagus," jelas Indra.

Ditemui usai jumpa pers, Andi mengungkapkan kebanggaannya saat diumumkan bisa menjadi satu satunya wakil dari Jatim untuk ikuti seleksi Timnas U-19. Andi meyakini daya juang serta semangat yang dia miliki akan buahkan hasil terbaik yang kelak akan dia persembahkan untuk orang tua dan kota kelahirannya, Banyuwangi.

"Saya bangga jadi anak banyuwangi yang ikut seleksi Timnas u-19. Saya berjanji lakukan yang terbaik, bahagiakan orang tua dan banggakan Banyuwangi. Yang penting saya optimis, lakukan yang terbaik," ujar Andi kepada DetikSport dengan bersemangat.

SYAHARANI JATUH CINTA DENGAN GANDRUNG DAN SUKA NASI TEMPONG

SYAHARANI JATUH CINTA DENGAN GANDRUNG DAN SUKA NASI TEMPONG
Syaharani terkagum-kagum dengan kesenian tradisional Banyuwangi, Jawa Timur. Ia bahkan sampai menitikkan air mata ketika menyaksikannya langsung dengan mata kepalanya sendiri pertunjukan Gandrung.
Pertunjukan itu, dibalut tarian dan nyanyian yang sangat khas. Cara menyanyinya pun memiliki cengkok dan pola berbeda dari teknik vokal pada umumnya.
- See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/syaharani-jatuh-cinta-dengan-gandrung.html#sthash.vUyi20v0.dpuf
Syaharani terkagum-kagum dengan kesenian tradisional Banyuwangi, Jawa Timur. Ia bahkan sampai menitikkan air mata ketika menyaksikannya langsung dengan mata kepalanya sendiri pertunjukan Gandrung.
Pertunjukan itu, dibalut tarian dan nyanyian yang sangat khas. Cara menyanyinya pun memiliki cengkok dan pola berbeda dari teknik vokal pada umumnya.
- See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/syaharani-jatuh-cinta-dengan-gandrung.html#sthash.vUyi20v0.dpuf
 SYAHARANI JATUH CINTA DENGAN GANDRUNG DAN SUKA NASI TEMPONG
Written By Banyuwangi Bagus on 08 Maret 2014 | 22.09
Syaharani terkagum-kagum dengan kesenian tradisional Banyuwangi, Jawa Timur. Ia bahkan sampai menitikkan air mata ketika menyaksikannya langsung dengan mata kepalanya sendiri pertunjukan Gandrung.
Pertunjukan itu, dibalut tarian dan nyanyian yang sangat khas. Cara menyanyinya pun memiliki cengkok dan pola berbeda dari teknik vokal pada umumnya.

"Aku sampai nangis karena tidak bisa melakukannya," ucapnya, Sabtu, (8/3/2014), di Senayan, Jakarta.
Dan, yang membuat tambah kagum ternyata masyarakat Banyuwangi masih meminatinya. Padahal, zaman sekarang segala hal yang berkaitan dengan pertunjukan tradisional mulai ditinggalkan penontonnya. Kesenian itu tergerus oleh budaya pop yang mengglobal.

"Mereka memberikan perhatian yang gede banget terhadap Gandrung. Bukan main itu. Local star-nya juga benar-benar ada dan ditunggu-tunggu banyak orang," ucapnya.

Berbeda dengan di Jakarta. Seandainya ada pertunjukan tradisional biasanya hanya sebagai pemanis. Bukan menjadi pertunjukan utama. Itu pun, sepengetahuannya, tidak banyak orang yang menyaksikan.

"Tapi, di sini (Banyuwangi) bukan main," tandasnya.

BIKIN VIDEO KLIP DI Banyuwangi
Syaharani baru saja datang ke Banyuwangi bersama teman-teman bandnya, Syaharani and Queen Fireworks (ESQI:FI) untuk menikmati keindahan alam serta budayanya.

Keberadaan mereka di sana juga dalam rangka pembuatan video klip (mereka lebih suka menyebut video trip) lagu berjudul "Morning Coffe", single pertama album "Selalu Ada Cinta".

Selama dua hari mereka mengunjungi sejumlah tempat, mulai dari menikmati keindahan senjakala di dataran rendah Pantai Klengkung dan Pantai Pulau Merah. "Full sunset, matahari jatuh ke laut. Itu bagus banget," ucapnya, (8/3/2014), di Senayan, Jakarta.

"Saya seumur-umur di Jawa Timur, belum pernah ke Banyuwangi. Ternyata banyak sekali pemandangan yang bagus. Mereka punya pantai yang very nice, Pulau Merah, ada pasir yang seperti tepung, kalau diinjak kaya refleksi," kenangnya.

Perjalanan mereka kemudian dilanjutkan ke dataran tinggi Kawah Ijen. Mereka menginap di rumah penduduk. Bersentuhan langsung dengan budaya serta kearifan lokal. Mereka menyantap makanan khas, yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya.

Ia menuturkan orang Banyuwangi full fusion. Makanannya unik-unik. Mereka suka mencampurkan dua jenis makanan yang berbeda. Ada makanan rujak dicampur soto. Ada juga pecel dimakan pakai rawon.
"Yang menarik, makanan itu dijajakan di warung-warung. Mereka tuh fusion banget. Aku juga suka makan nasi tempong. Kalau makan sambalnya tuh enak banget," ucapnya.


Syaharani terkagum-kagum dengan kesenian tradisional Banyuwangi, Jawa Timur. Ia bahkan sampai menitikkan air mata ketika menyaksikannya langsung dengan mata kepalanya sendiri pertunjukan Gandrung.
Pertunjukan itu, dibalut tarian dan nyanyian yang sangat khas. Cara menyanyinya pun memiliki cengkok dan pola berbeda dari teknik vokal pada umumnya.
- See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/syaharani-jatuh-cinta-dengan-gandrung.html#sthash.vUyi20v0.dpuf
SYAHARANI JATUH CINTA DENGAN GANDRUNG DAN SUKA NASI TEMPONG - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/syaharani-jatuh-cinta-dengan-gandrung.html#sthash.VxRClXox.dpuf

BANYUWANGI USULKAN DOUBLE TRACK DAN JLS

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Banyuwangi Usulkan Double Track dan JLS

Surabaya - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur.

"Double track ini kan bukan hanya untuk Banyuwangi saja, tapi juga kawasan tapal kuda (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Jember, Bondowoso)," kata Anas kepada wartawan di sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Provinsi Jawa Timur di Grand City Surabaya, Kamis (6/3/2014).

Ia menerangkan, misi dari Gubernur Jatim pada musrenbang diantaranya connectifty antar daerah, maka pihaknya mengusulkan agar segera dibangun double track dan JLS.

"Kalau dilihat dari jumlah pertumbuhan penduduk, rata-rata per tahun sekitar 1 juta jiwa, maka 5 tahun ke depan akan ada penambahan sekitar 5 juta penduduk," tuturnya.

"Nah sementara dari Banyuwangi ke timur itu ada sekitar 11 juta penduduk, maka itu tentu membutuhkan connectifity yang lebih efisien," terangnya.

Ia menambahkan, target Gubernur Jatim ke depan yakni di sektor perdagangan menyumbang 50 persen dari total nasional. Menurutnya, pilihannya harus ada ekspansi di titik-titik di kawasan produktif, salah satunya kawasan industri dan lain-lainnya.

"Maka kalau itu yang akan ditarget, menurut saya dalam jangka pendek harus secepatnya dibangun double track. Meskipun di Banyuwangi, katakanlah ada 5 operator dalam kurun waktu 3-4 tahun ke depan, tidak akan mencukupi mengangkut orang yang hadir di sana," ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur. - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/banyuwangi-usulkan-double-track-dan-jls.html#sthash.KNV0EY0O.dpuf
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur. - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/banyuwangi-usulkan-double-track-dan-jls.html#sthash.KNV0EY0O.dpuf
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur. - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/banyuwangi-usulkan-double-track-dan-jls.html#sthash.KNV0EY0O.dpuf
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur. - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/banyuwangi-usulkan-double-track-dan-jls.html#sthash.KNV0EY0O.dpuf
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur. - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/banyuwangi-usulkan-double-track-dan-jls.html#sthash.KNV0EY0O.dpuf
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur. - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/banyuwangi-usulkan-double-track-dan-jls.html#sthash.KNV0EY0O.dpuf
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengusulkan pembangunan jalur ganda rel kereta api (double track) dan Jalur Lintas Selatan (JLS), untuk membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi dan kawasan Tapal Kuda di Jawa Timur. - See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/banyuwangi-usulkan-double-track-dan-jls.html#sthash.KNV0EY0O.dpuf
BANYUWANGI USULKAN DOUBLE TRACK DAN JLS
BANYUWANGI USULKAN DOUBLE TRACK DAN JLS
BANYUWANGI USULKAN DOUBLE TRACK DAN JLS
BANYUWANGI USULKAN DOUBLE TRACK DAN JLS
BANYUWANGI USULKAN DOUBLE TRACK DAN JLS

PEMBANGUNAN TOL PROBOLINGGO-BANYUWANGI DIMULAI 2015

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Dimulai 2015

 Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Agus Siswanto, mengatakan bahwa tahapan pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi akan dimulai 2015 mendatang. "Tahun depan Kementerian Pekerjaan Umum mulai melakukan studi kajian," kata Agus kepada Tempo, Jumat 7 Maret 2014.

Menurut Agus, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi itu sudah masuk Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Nasional dan RTRW Provinsi Jawa Timur. Realisasi jalan tol ini sebelumnya ditargetkan pada 2010 lalu, namun molor karena terkendala harga lahan. Dia berharap supaya pembangunan jalan tol itu dipercepat karena tingginya beban kendaraan di jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi.

Jalan tol tersebut, kata dia, akan meramaikan Pelabuhan Tanjung Wangi yang diproyeksikan menjadi pelabuhan ekspor-impor. Apalagi pemerintah Banyuwangi akan membangun kawasan industri terpadu di dekat jalur pantura tersebut. "Jalan tol akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi," kata dia.

Jalan tol sepanjang 156 kilometer ini melewati tiga kabupaten, yakni Probolinggo sepanjang 26 kilometer, Situbondo 103 kilometer, dan Banyuwangi 27 kilometer. Pembebasan lahan untuk jalan tol di tiga kabupaten ini direncanakan seluas total 1.325 hektare. Rinciannya sebanyak 434 hektare lahan permukiman, sawah 197 hektare, dan perkebunan 694 hektare.

Sesuai dengan data Kementerian Pekerjaan Umum di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, estimasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 6,7 triliun. Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ini menjadi kelanjutan pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo, melalui jalur pantai utara atau pantura. Di Banyuwangi, jalan tol ini direncanakan akan berakhir di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Agus Siswanto, mengatakan bahwa tahapan pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi akan dimulai 2015 mendatang. "Tahun depan Kementerian Pekerjaan Umum mulai melakukan studi kajian," kata Agus, Jumat 7 Maret 2014.

Menurut Agus, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi itu sudah masuk Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Nasional dan RTRW Provinsi Jawa Timur. Realisasi jalan tol ini sebelumnya ditargetkan pada 2010 lalu, namun molor karena terkendala harga lahan. Dia berharap supaya pembangunan jalan tol itu dipercepat karena tingginya beban kendaraan di jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi.

Jalan tol tersebut, kata dia, akan meramaikan Pelabuhan Tanjung Wangi yang diproyeksikan menjadi pelabuhan ekspor-impor. Apalagi pemerintah Banyuwangi akan membangun kawasan industri terpadu di dekat jalur pantura tersebut. "Jalan tol akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi," kata dia.

Jalan tol sepanjang 156 kilometer ini melewati tiga kabupaten, yakni Probolinggo sepanjang 26 kilometer, Situbondo 103 kilometer, dan Banyuwangi 27 kilometer. Pembebasan lahan untuk jalan tol di tiga kabupaten ini direncanakan seluas total 1.325 hektare. Rinciannya sebanyak 434 hektare lahan permukiman, sawah 197 hektare, dan perkebunan 694 hektare.

Sesuai dengan data Kementerian Pekerjaan Umum di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, estimasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 6,7 triliun. Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ini menjadi kelanjutan pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo, melalui jalur pantai utara atau pantura. Di Banyuwangi, jalan tol ini direncanakan akan berakhir di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
- See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/pembangunan-tol-probolinggo-banyuwangi.html#sthash.o2B0OmPQ.dpuf