24 Juli 2014

Libur Lebaran, Banyuwangi Yakin Kunjungan Wisatawan Naik Drastis

BANYUWANGI - Menjelang libur Lebaran 2014, Pemkab Banyuwangi optimistis tingkat kunjungan wisatawan akan melonjak hingga 75-100 persen. Lonjakan itu terutama akan terjadi di sejumlah destinasi wisata unggulan.
            Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pariwisata menjadi salah satu sektor pencipta lapangan kerja baru, pengentas kemiskinan, dan penyempit kesenjangan pembangunan desa serta kota. "Dengan kunjungan wisatawan yang meningkat, tentu gerak ekonomi lokal makin menanjak," ujar Anas.
            Untuk libur Lebaran tahun ini, lonjakan jumlah wisawatan akan terutama terjadi di sejumlah destinasi wisata unggulan. Di antaranya adalah Pantai Pulau Merah, Teluk Hijau, Pantai Boom, dan Kawah Ijen. Di Pantai Pulau Merah, misalnya, yang pada akhir pekan dikunjungi rata-rata 3.000 sampai 4.000 wisatawan, diprediksi akan mengalami lonjakan hingga 75 persen. Di Pantai Pulau Merah, selain bisa menikmati pasir putih, wisatawan bisa belajar berselancar di zona aman dengan instruktur yang ada di sana.
            Di masa libur Lebaran, sejumlah atraksi wisata budaya yang masuk dalam rangkaian Banyuwangi Festival juga mulai digelar. Di antaranya adalah Barong Ider Bumi merupakan kegiatan rutin masyarakat Using (suku asli Banyuwangi) di Desa Kemiren setiap tahun pada hari kedua Idul Fitri. Tahun ini digelar pada 29 Juli.
            Event ini menampilkan arak-arakan Barong dengan harapan agar Tuhan memberi keselamatan dan kesejahteraan. Barong berbentuk topeng sebagai penggambaran hewan yang menakutkan. Dalam mitologi masyarakat Using dipercaya sebagai lambang kebaikan yang mempunyai kemampuan untuk mengusisr roh-roh jahat.
            Masyarakat Using percaya dengan melakukan Barong Ider Bumi di kehidupan setahun mendatang akan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan. ”Barong Ider Bumi sejak lama telah menjadi bagian dari ritual masyarakat Using yang terinternalisasi menjadi bagian dari tradisi dan kehidupan religi,” tutur Anas.
            Setelah Barong Ider Bumi, acara selanjutnya yang masih menampilkan kekayaan  budaya Using adalah Seblang Olehsari yang akan berlangsung pada 1-7 Agustus. Seblang merupakan ritual  upacara bersih desa untuk menolak bala yang berbau magis. Seblang Olehsari dimainkan oleh perempuan muda dalam keadaan tidak sadar. Sebelum ritual Seblang dilaksanakan, pada malam hari sebelumnya, masyarakat desa menggelar selamatan yang diikuti oleh warga. Atraksi wisata budaya itu diharapkan makin mengatrol kunjungan wisatawan.
            Seiring perkembangan Banyuwangi yang kian pesat sebagai tujuan wisata dan investasi, saat ini daerah tersebut makin mudah dijangkau, baik melalui udara, darat, hingga laut. Dua maskapai, Garuda Indonesia dan Wings Air, terbang regular setiap hari dari dan ke Banyuwangi.
            ”Banyuwangi saat ini terus berkembang. Investasi tumbuh, pariwisata bergeliat, kemiskinan dan pengangguran turun. Pendapatan per kapita kita tercatat sudah melampaui beberapa kota di Jatim yang selama ini selalu berada di atas Banyuwangi,” ujar Anas.
            Saat ini tingkat kunjungan wisatawan di Banyuwangi mengalami kenaikan cukup signifikan. Pada 2013, turis asing mencapai 10.462 orang, meningkat 90 persen dibanding 2012 sebesar 5.502 orang. Adapun turis lokal meningkat 24 persen dari 860.831 orang pada 2012 menjadi 1.057.952 pada 2013. (Humas Protokol)

PNS dan Warga Banyuwangi Galang Dana untuk Palestina

BANYUWANGI - Serangan militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina, yang telah menewaskan ratusan warga mengundang reaksi masyarakat internasional dan Indonesia. Aksi menggalang bantuan untuk Palestina dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk para pegawai negeri sipil (PNS) dan warga Banyuwangi.
Usai memimpin apel sore di Kantor Pemkab Banyuwangi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas turun langsung mengumpulkan donasi dana dari para PNS di kabupaten berjuluk The Sunrise of Java tersebut. Dengan berkeliling membawa kardus kotak, mantan anggota DPR RI itu mengumpulkan donasi dari para PNS. Tidak berhenti di situ, Anas melanjutkan penggalangan aksi solidaritas untuk Palestina dengan menyapa para pengguna jalan yang melintas di sekitar kantor pemerintah kabupaten.
”Serangan militer Israel ke Jalur Gaza telah melukai rasa kemanusiaan. Sekali lagi, ini bukan sentimen keagamaan. Ini soal kemanusiaan. Dan jika soal kemanusiaan, kita harus peka tanpa memandang latar belakang SARA,” ujar bupati berusia 41 tahun tersebut.
Anas menuturkan, sebagai bagian dari warga global, semua elemen masyarakat di Indonesia patut berduka dengan apa yang terjadi di Jalur Gaza. ”Mari kita tunjukkan bahwa kita berada di sisi warga sipil yang terkena serangan. Secara raga mungkin terpisah, tapi kita satu hati dan satu pendirian dengan warga sipil Palestina,” kata Anas yang merupakan alumnus program studi singkat ilmu kepemerintahan di Harvard Kennedy School of Government, Amerika Serikat, tersebut.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan di Banyuwangi dengan menggalang dana dan aksi solidaritas dari para PNS dan warga memang tidak signifikan dalam meringankan penderitaan warga Palestina. Tetapi, aksi kecil di Banyuwangi ini mengirimkan sinyal kepada siapa pun bahwa kekerasan militer tidak akan mendapat tempat di hati warga dunia. Lewat aksi sederhana ini, lanjut Anas, paa PNS dan warga Banyuwangi mengirim sinyal bahwa kekerasan, dalam bentuk apa pun dan kepada siapa pun, tidak bisa diterima.
”Ini pesan universal, melintas batas suku, agama, golongan, dan negara. Kita tidak ingin kekerasan ini menjadi banal, menjadi biasa seolah tidak terjadi apa-apa. Banalitas kekerasan yang ditunjukkan Israel dengan merasa tidak berdosa setelah berkali-kali melakukan serangan harus dihentikan dengan segenap upaya yang kita bisa, bisa mendonasikan dana, pembentukan opini, aksi solidaritas, dan sejenisnya,” kata Anas.
Dana yang berhasil dikumpulkan dari PNS dan warga Banyuwangi tersebut akan disalurkan ke lembaga kredibel untuk digunakan sebagai bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina. Sebelumnya pada siang hari, saat melaksanakan salat Jumat, para PNS dan warga di sekitar kantor Pemkab Banyuwangi juga melakukan doa bersama bagi Palestina.

10 Juli 2014

Stasiun Televisi Swasta Yang Netral dan Memihak kala PILPRES 2014

Stasiun Televisi Swasta Yang Netral dan Memihak kala PILPRES 2014

 Di tahun politik yang panas ini tampaknya media TV banyak yang main politik secara langsung …cerminan ini bisa ditelusiri dari para owner-nya dimana pastinya,kalau gak mau dipecat ya ikuti Boss hal ini masih jadi budaya… kalau begini namanya bisa disebut Demokrasi kapitalis…
Berikut daftar TV yang disinyalir memihak dan netral…

Metro TV = Jokowi-JK

AnTV, TV One, RCTI,MNC,Global= Prabowo-Hatta

NET,Trans TV,Trans7,Indosiar,SCTV,Berita Satu,NET,Rtv,TVRI= Netral

Sepertinya kedepan harus diperjelas apakah cara berpolitik seperti ini Sehat buat masa depan demokrasi kita…karena memang sulit mereka adalah perusahaan TV swasta…tapi jika sebagai konsumen yang tak lain adalah penonton/pemirsa gak suka dengan hal ini maka bisa kok dikontrol melalui media sosial misalnya….atau turunkan rating saja dengan cara …gak usah ditonton/sangsi sosial..tapi susahnya penontonpun terpecah jadi dua kubu saat ini…dan selanjutnya bisa ditebak sebagian setuju tayangan presiden-ya ‘dimenangkan’ di TVnya…sisanya saja gak setuju..repot juga wong konsumennya juga ikut-ikutan