09 November 2015

Kabupaten Sidoarjo Belajar Kelola Pengaduan Masyarakat ke Banyuwangi

Kondisi pemberitaan Kabupaten Banyuwangi yang dianggap kondusif menarik perhatian tim Humas Protokol Kabupaten Sidoarjo melakukan studi ke kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini, Kamis (5/11). Sedikitnya 12 stafnya berkunjung ke Banyuwangi untuk belajar langsung bagaimana kiat Pemkab Banyuwangi menciptakan kondisi tersebut.
Kepala Bagian Humas Protokol Kabupaten Sidoarjo, Machmudi Alie, menilai sejak empat tahun terakhir ini kondisi Banyuwangi cukup kondusif.  Pemberitaan-pemberitaan di berbagai media tampak kompak menyuarakan informasi positif tentang pemerintah daerah. Mulai keberhasilan pelaksanaan program-program daerah hingga berbagai prestasi yang berhasil diraih. Menurutnya, hal tersebut yang membuat nama kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini cukup melejit dan menjadi buah bibir di berbagai daerah.
“Saat ini Banyuwangi sedang naik daun, hampir setiap membaca surat kabar dan menyaksikan berita di TV maupun online selalu ada berita positif tentang Banyuwangi? Kami ingin belajar bagaimana caranya, pemberitaan bisa sekondusif ini,” ujar Kabag Humas Protokol ini.
Selain itu, rombongan ini juga ingin belajar bagaimana cara Banyuwangi mengelola berbagai pengaduan dari masyarakat. Serta sharing tentang telecenter yang ada di Kabupaten Banyuwangi. “Di tempat kami hanya ada satu telecenter, kami ingin tahu hingga kini di Banyuwangi sudah ada berapa, kok kemajuannya bisa sepesat ini?,” imbuh Kabag Humas Protokol.
Sementara itu, Kabag Humas & Protokol  Kabupaten Banyuwangi, Djuang Pribadi, didampingi Kasi Pengolahan Data Elektronik Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Joni Priyanto dan Kasubag Kelembagaan dan Kinerja Bagian Organisasi Setda Banyuwangi, Sumadi,  menyambut hangat kunjungan tersebut.
Terkait pemberitaan yang kondusif,  Djuang membeberkan, Banyuwangi menerapkan pelayanan informasi satu pintu. Artinya, semua  pemberitaan tentang pemda yang dipublish melalui berbagai media, sumber informasinya hanya satu yakni langsung dari tim Humas pemkab. Sebelum di share, informasi tersebut sudah diverifikasi terlebih dahulu, sehingga informasinya tepat dan seragam.
Selain itu, agar informasi cepat menyebar di berbagai daerah, Banyuwangi mewadahi sejumlah media lokal dan nasional yang kompeten dan memiliki reputasi baik. Di setiap event yang digelar pemkab, tim Humas Banyuwangi men-share press rilis kegiatan tersebut. Tujuannya untuk menyeragamkan berita. Sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi antara media satu dengan lainnya.
Selanjutnya,  untuk pengelolaan berbagai pengaduan masyarakat, lanjut Djuang, Banyuwangi telah membuat layanan pengaduan melalui SMS center dan website khusus. Selain itu, juga melalui media sosial seperti facebook dan twitter. Semua pengaduan dari masyarakat dikoordinir oleh Bagian Organisasi di Setda Banyuwangi. Selanjutnya, didistribusikan kepada SKPD yang terkait untuk menjawabnya maksimal 2x24 jam. Caranya, Bagian Organisasi akan mengirimkan pemberitahuan melalui telpon seluler kepada kepala / petugas SKPD terkait.
“Kalau ada pengaduan tentang pengurusan KTP, bukan bagian organisasi yang akan menjawab. Tapi, pengaduannya akan diteruskan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil agar segera di jawab,” kata Djuang.
Sedangkan mengenai telecentre, sama halnya di Sidoarjo, Banyuwangi pun hanya memiliki satu telecentre yang dihibahkan di Desa Sumberasri Kecamatan Purwoharjo dan benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat. Telecentre ini untuk memberdayakan dan mengedukasi masyarakat setempat agar melek IT. Karena masyarakat di daerah itu dianggap masih banyak yang belum mengenal IT dan letaknya yang jauh dari perkotaan membuat masyarakatnya kurang informasi. “Saat ini, seluruh kegiatan di SKPD, kecamatan hingga kelurahan sudah terkoneksi dengan internet. Sehingga, tidak hanya aparatnya yang harus paham IT, masyarakatnya juga harus bisa,” imbuh Djuang. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: