03 November 2015

Anita Yuni Hijabox membawa Batik Banyuwangi,Tapaki Panggung Fashion Internasional

Fashion designer asal Banyuwangi, Anita Yuni, mulai menapaki panggung fashion international. Desainer muda berbakat ini akan membawa Batik Banyuwangi dalam helatan Moslema In Style International Fashion Forward (MISIFF) 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia. Anita merupakan satu dari tiga wakil Indonesia dalam peragaan busana muslim terbesar di Malaysia ini.

MISIFF 2015 Malaysia merupakan even Fashion,Tourism and travel explore yang didukung Pemerintah Malaysia sejak  tahun 2011. Acara ini akan digelar di Putraworld Trade Center Kuala Lumpur pada 7 - 8 November 2015 mendatang.
Diikuti oleh desainer fashion 11 negara muslim di dunia, Malaysia  juga akan mengundang fashion blogger  luar negeri untuk mengulasnya. Para fashion desainer yang mengikuti ajang ini antara lain dari Singapura, Brunei, Turki, hingga Trinidad-Tobago.
Anita mengatakan even fashion di Malaysia ini merupakan even internasional pertama yang diikutinya. Untuk bisa mengikuti even ini, setiap desainer harus melalui proses kurasi oleh tim profesional. Kurasi dilakukan dengan mengirimkan desain jadi dan company profile.
“Alhamdulillah karya saya lulus bersama dua desainer asal Indonesia lainnya. Saya sungguh tidak menyangka karena harus bersaing dengan designer yang lebih famous dari berbagai negara,” kata Anita.
Desainer Indonesia lain yang akan tampil adalah Anniesa Hasibuan, yang baru mengikuti Jakarta Fashion Week serta pernah menampilkan karyanya di New York Couture Fashion Week. Ada juga Shearasol, fashion blogger dengan ratusan ribu follower di jejaring sosial.
Dituturkan Anita, salah satu hal yang membuat koleksinya dengan brand Hijabox lulus kurasi adalah keunikan desain busananya. Para kurator menganggap Hijabox konsisten memadukan antara modern dan etnik, selalu menggunakan batik daerah dan mengangkat tema kisah lokal dalam karyanya.

Seperti di BBF 2014, Anita mengangkat tema royal delf blue yang menjadi kekhasan warga Glenmore, salah satu kecamatan Banyuwangi yang menjadi pusat pemerintahan Belanda di jaman penjajahan. Kemudian tahun 2015 dia mengangkat tema Putri Sritanjung, seorang putri dari kisah legenda Banyuwangi.
“Begitupun untuk desain yang akan ditampilkan di Malaysia, saya mengangkat kearifan lokal Bumi Blambangan dalam tema “The Banyuwangi Folklore”. Dengan tema ini saya ingin ikut mempromosikan Banyuwangi di dunia internasional. Bahan utama yang dipakai tentu saja menggunakan batik Banyuwangi,” terang Anita.
Kiprah Anita Yuni berawal dari keikutsertaannya dalam Banyuwangi Batik Festival (BBF). Mengawali karirnya sebagai desainer aksesori, Anita yang juga berprofesi sebagai dokter ini mulai tertarik mendesain busana batik saat Banyuwangi menggelar BBF. Konsep yang diusung BBF untuk mengenalkan batik khas dan karya-karya kreatif desainer asal Banyuwangi ini pun memicu dirinya untuk turut tampil memamerkan karyanya.
Sejumlah desain busana Muslimah pun lahir dari tangan dinginnya saat di BBF. Puluhan karyanya pun telah tampil di sejumlah panggung peragaan busana dan menghiasi sejumlah media. Sebagai seorang muslimah, desain baju Anita pun kental dengan nilai syari Islam.
"Mereka lihat sejumlah pemberitaan di Indonesia tentang karya saya. Dan dari situ, karya saya dinilai bisa memnggambarkan bagaimana baju seorang Muslimah," ujar Anita.
Ajang fashion ini memang dikhususkan bagi kaum perempuan. Sesuai dengan namanya, Moslema Instyle Fashion Forward maka ajang fashion ini dikhususkan hanya untuk muslimah, lelaki tidak diperbolehkan mendapat undangan.
"Semua yang terlibat dalam show, mulai dari peragawati, make up artist, fitter dan crew lain bahkan audiens haruslah perempuan. Busana yang ditampilkan harus tidak ketat, tidak menerawang dan tidak menyerupai tampilan laki - laki," jelas Anita.
Akan ada 11 busana night gown yang dipamerkan Anita di atas catwalk MISIFF. Batik yang digunakan juga masih di dominasi warna alam yang menjadi kekahasannya, dipadu dengan silk organza, satin dan jaquard. Batik Banyuwangi yang biasanya berwarna cerah sengaja disuguhkan dengan warna pastel yang lembut agar kesan feminim muncul saat seorang muslimah mengenakannya.
Pada even tersebut Anita juga diberi kesempatan spesial untuk merancang busana salah satu presenter televisi nasional Malaysia, Bella Yunus. Desain untuk Bella juga busana malam tapi dibuat dengan lebih formal. “Bahan utama tetap memakai Batik Banyuwangi,” pungkas Anita dengan bangga. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: