09 November 2015

Awal November Ini Banyuwangi Diperkirakan Masuk Musim Hujan

Musim hujan di Banyuwangi diperkirakan akan dimulai pada awal bulan November 2015. Ini disampaikan oleh perwakilan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, saat rapat koordinasi antisipasi bencana kekeringan yang berpotensi kebakaran hutan dan kebun di aula Rupatama Kantor Polisi Resort Banyuwangi, Jumat (6/11).
Prakirawan BMKG Banyuwangi, I GedeAgus Purbawa mengatakan musim hujan di Banyuwangi paling awal diperkirakan akan dimulai pada akhir Oktober dasarian III – November dasarian II. Dasarian merupakan perhitungan satuan waktu metereologi, yang lamanya adalah sepuluh hari. Dasarian I dimulai sejak tanggal 1-10, dasarian II tanggal 11-20 dan dasarian III tanggal 21-30.
Menurut perkiraan, musim hujan di Banyuwangi akan dimulai antara tanggal 21 Oktober – 20 November dengan sifat hujan bawah normal yaitu curah hujan kurang dari 85 persen terhadap rata-ratanya,” kata Gede.
Daerah yang diperkirakan paling awal menerima hujan, kata Gede adalah wilayah Banyuwangi bagian barat dan tengah seperti Kecamatan Singojuruh, Tegalsari, Genteng, Gambiran, Glenmore dan Kalibaru.
Sedangkan untuk sebagian Banyuwangi bagian utara seperti Kecamatan Wongsorejo musim hujan dimulai pada November III – Desember II atau tanggal 21 November – 20 Desember.
Sedangkan sebagian wilayah utara lainnya seperti Kota Banyuwangi, Rogojampi, Kabat dan beberapa wilayah Banyuwangi selatan seperti Kecamatan Muncar, Purwoharjo, Tegaldlimo, Bangorejo, musim hujan baru akan dimulai pada Desember I – Desember III atau antara tanggal 1-30 November.”Dengan Sifat hujan yang akan berlangsung normal sampai atas normal,” cetus Gede.
Perkiraan cuaca tersebut, kata Gede merupakan rilis resmi dari BMKG pusat. Juga sudah diseminarkan secara nasional bersama dengan perkiraan cuaca di seluruh wilayah Indonesia. “BMKG Banyuwangi hanya memutakhirkan informasi cuaca terkini saja apakah ada perubahan atau tidak,” terang Gede.
Gede juga mengatakan terkait musim kemarau yang berlangsung di Banyuwangi normalnya di beberapa wilayah sudah selesai pada bulan September meskipun ada juga yang berlangsung sampai akhir Desember. Namun, karena terjadi fenomena el nino kuat maka musim kemarau sampai sekarang masih dirasakan secara merata di Banyuwangi.
“El nino kuat menyebabkan potensi kekeringan lebih tinggi. Salah satu dampaknya, awal musim hujan di sebagian besar Indonesia bisa mundur ke November atau Desember,” imbuh Gede.
Sementara itu dalam rakor tersebut Kepala BPBD Kusiyadi memaparkan di Banyuwangi sendiri daerah yang dilanda kekeringan selama musim kemarau ini terdiri dari 9 Kecamatan dengan 28 desa/kelurahan. Diantaranya Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Muncar dan Purwoharjo. Untuk mengatasi hal ini, BPBD menyalurkan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan.
“Pemkab telah melakukan distribusi air bersih ke 28 desa/kelurahan terdampak kekeringan yang dimulai sejak 29 Juli 2015. Sampai sekarang air yang didistribusikan sebanyak 672 rit,” ujar Kusiyadi. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: