27 November 2015

Jawa Barat Belajar Tingkatkan Perekonomian di Banyuwangi

Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang meningkat pesat dalam 4 tahun terakhir, menarik perhatian Forum Asisten Perekonomian Provinsi Jawa Barat yang kemudian melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten The Sunrise of Java ini. Kunker para Asisten Perekonomian dan Kepala Bagian di Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat ini diterima Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banyuwangi, Agus Siswanto, didampingi Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan, Hary Cahyo Purnomo, serta Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M.Y Bramuda, di Lounge Pelayanan Publik, Selasa (24/11).
Asisten Perekonomian Pembangunan Kabupaten Sukabumi yang juga didapuk sebagai ketua rombongan, Budiman, menyatakan terkesan dengan perkembangan Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir. Terutama Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakatnya yang terus meningkat.
“Banyuwangi ini luar biasa sekali. Kami telah mengamati, dalam 4 tahun belakangan pendapatan per kapitanya terus naik, angka kemiskinan menurun tajam, dan pariwisatanya berkembang pesat. Tentunya ini menarik sekali makanya  kami jauh-jauh datang kemari untuk menggali ilmu di sini. Fokus kami adalah belajar bagaimana Banyuwangi bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomiannya. Terutama dalam meningkatkan industri ekonomi kreatif dan pariwisata,” kata Budiman.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Banyuwangi Agus Siswanto mewakili PJ Bupati Banyuwangi menyatakan tersanjung dengan kunjungan para asisten dari Jawa Barat ini. Saat menjawab tujuan kunker Agus menyampaikan untuk mendongkrak perekonomian daerah, Banyuwangi memiliki beberapa program unggulan, salah satunya pengembangan pariwisata daerah. Terkait pariwisata, lanjut Agus, Banyuwangi  tidak mungkin mem-fotocopy daerah-daerah lain. “Kami punya cara sendiri untuk memajukan wilayah kami yang jauh dari pusat pemerintahan. Dengan potensi alam yang kita miliki, seperti pantai, gunung dan alam kita kemas menjadi sebuah obyek wisata yang siap kita jual,” kata Agus.
Dibeberkan Agus, selain keindahan alam, Banyuwangi juga menggelar sejumlah even yang terangkum dalam gelaran Banyuwangi Festival untuk menarik wisatawan datang ke Bumi Blambangan ini. Mulai dari even berlatar belakang seni budaya, lingkungan, olah raga dan religi dikemas menjadi tontonan apik dan semuanya dilakukan sendiri oleh birokrat di lingkungan Pemkab Banyuwangi. “Kami tidak pernah melibatkan even organizer (EO), semua kami kerjakan bersama-sama,” terang Agus.
Lebih dalam Agus membeberkan, agar destinasi pariwisata Banyuwangi dikenal masyarakat luas, promosinya harus intens. “Namun, tidak harus memakan biaya mahal. Cukup dengan IT dan melibatkan masyarakat, promosi bisa sangat cepat, mudah dan murah,“ ujarnya.
Dijelaskan Agus, IT adalah kuncinya. Saat ini 1.400 titik wifi sudah terpasang di semua ruang publik, mulai dari kota hingga desa di seluruh Banyuwangi. Ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk promosi daerah terutama pariwasata Banyuwangi. “Mereka cukup ber-selfie dan memotret destinasi wisata Banyuwangi dan mengunggahnya di media sosial. Mudah dan nggak mahal kan?” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan, Hary Cahyo Purnomo, menambahkan setiap even yang digelar di Banyuwangi selalu dikerjakan secara bergotong royong antar SKPD di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Dalam setiap even, pihaknya juga selalu melibatkan pelaku ekonomi kreatif untuk memamerkan produknya. “Kalau ada even pasti banyak orang yang datang, jadi mereka bisa memamerkan dan memasarkan produknya di sana. Dengan begitu, produknya akan semakin dikenal,” kata Hary.
Dikatakan Hary, dengan cara tersebut ternyata berhasil mendongkrak jumlah industri kreatif Banyuwangi.Ini menunjukkan, perekonomian masyarakat Banyuwangi juga semakin baik. “Sekarang jumlah pengusaha kaos khas Banyuwangi semakin banyak. Pembuat souvenir, handycraft, dan pengrajin batik pun semakin bertambah,” pungkas Hary. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: