27 Oktober 2015

Durian Merah Varietas Balqis dan SOJ Resmi Milik Banyuwangi

Pengembangan komoditas hortikultura durian merah terus dilakukan Kabupaten Banyuwangi. Dua varietas durian merah, yaitu balqis dan SOJ, secara resmi telah diberi tanda daftar milik Banyuwangi oleh Kementerian Pertanian. Pengesahan dua varian durian merah itu tertuang dalam SK Menteri Pertanian Nomor 143/Kpts/SR.120/D.2.7/9/2015 untuk jenis durian SOJ dan SK Menteri Pertanian Nomor 142/Kpts/SR.120/D.2.7/9/2015 untuk varian balqis.


"Ini sebuah langkah baru. Dengan adanya SK itu kami akan akselerasi pengembangan durian merah. Tahun depan kami alokasikan dana pengembangan bibit secara lebih banyak lagi agar produksinya juga terus naik pada tahun-tahun mendatang," kata Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Banyuwangi, Ikrori Hudanto, saat dihubungi Antara.

Ikrori mengatakan, pihaknya telah memilih wilayah sentra pengembangan durian merah di Banyuwangi, yaitu di Kecamatan Kalipuro, Licin, Glagah, Giri, dan Songgon. Lima kecamatan itu dipilih sesuai asal pohon induk. "Dari pemetaan kami, daerah-daerah itu memiliki topografi yang sesuai untuk pengembangan komoditas durian merah," kata Ikrori.

Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan uji coba penggandaan varietas balqis dan SOJ melalui cara vegetatif. Dua varietas yang cukup unik itu dikembangkan di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah.

SOJ yang merupakan akronim dari "Sunrise of Java" (julukan Kabupaten Banyuwangi) memiliki warna daging oranye terang. Ketebalan dagingnya mencapai 16,5 milimeter dengan perpaduan rasa manis dan pahit yang pas di lidah. Aroma durian ini tidak tajam.

"Varietas SOJ ini menjadi idola karena warna dagingnya yang sangat terang dan mencolok. Ini jadi keunggulan, nilai ekonomisnya tinggi. Nama SOJ yang merupakan singkatan Sunrise of Java dengan sendirinya juga mengangkat nama Banyuwangi," jelasnya.

Adapun varietas balqis mempunyai keunggulan berupa panen dalam satu periode. Warna dagingnya juga oranye.

Ikrori mengatakan, durian merah Banyuwangi kini menjadi buruan. Selain karena terkatrol oleh permintaan yang melonjak dari wisatawan yang berlibur ke Banyuwangi, durian merah kian terkenal karena mendapat promosi luas melalui media, baik media konvensional maupun media sosial. Banyak stasiun televisi yang datang dan meliput pengembangan durian merah, sehingga banyak orang penasaran dengan buah tersebut. Harganya pun semakin mahal, bahkan bisa mencapai Rp250.000 per buah.

Sejumlah peneliti dari luar negeri juga khusus datang ke Banyuwangi untuk mencari bibit tanamannya. Pemkab Banyuwangi juga telah menanam dan membagikan ribuan bibit durian merah untuk dibudidayakan masyarakat.

Tidak ada komentar: