27 Oktober 2015

Banyuwangi Kembali Raih Investment Award Jatim 2015

Banyuwangi kembali peroleh prestasi di bidang investasi. Kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini raih ‘Investment Award’ 2015 kategori promosi investasi terbaik yang diserahkan Gubernur Jatim Soekarwo kepada Pejabat (Pj) Bupati Banyuwangi Zarkasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (26/10).

Penghargaan ini diberikan lantaran Banyuwangi dinilai paling baik dalam melakukan promosi investasi. Pemkab dianggap gencar melakukan promosi investasi dengan berbagai inovasi menarik. Mulai dari mengikuti sejumlah business forum, pameran, hingga kebijakan dan sejumlah insentif investasi yang ditelurkan.
Soekarwo mengatakan penganugerahan ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur agar berlomba-lomba meningkatkan iklim investasi yang berdaya saing. "Award ini kami berikan untuk mendorong agar iklim investasi di daerah-daerah semakin kondusif. Selain itu juga untuk meningkatkan pelayanan prima di bidang penanaman modal," kata orang nomor satu di  Jawa Timur ini.
Untuk itu, Soekarwo mengharapkan agar setiap pemerintah daerah lebih memperhatikan dan mengenali wilayahnya masing-masing, agar dapat melakukan inovasi yang tepat untuk mendongkrak invaestasi di daerahnya. Dalam investment award ini terdapat lima kategori lomba, yakni kelembagaan, promosi investasi, pelayanan penanaman modal, dan kinerja investasi.  
Pj Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan akan terus gencar melakukan promosi untuk menarik investasi masuk ke Banyuwangi. "Ini sebagai spirit kami agar terus berpromosi tentang potensi Banyuwangi," kata Zarkasi.
Sementara itu, Kepala Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Abdul Kadir menambahkan Pemkab Banyuwangi telah membuat kebijakan memberikan kemudahan bagi para investor. Kebijakan tersebut dituangkan dalam sebuah Perda pemberian insentif dan atau pemberian kemudahan penanaman modal di Banyuwangi.
Kadir menambahkan, bentuk insentif yang diberikan kepada penanam modal yang memenuhi kriteria bisa berupa pengurangan, keringanan, atau pembebasan pajak daerah; pengurangan, keringanan, atau pembebasan retribusi daerah, pemberian dana stimulan, atau pemberian bantuan modal.
"Sedangkan pemberian kemudahan berupa penyediaan data dan informasi penanaman modal sektor potensial dan peluang kemitraan, penyediaan sarana dan prasarana, penyediaan lahan atau lokasi, pemberian bantuan teknis, dan percepatan pemberian perizinan," kata dia.
Banyuwangi juga telah memiliki kawasan industri di kecamatan Wongsorejo. Lahannya diperkirakan mencapai lebih dari 700 hektar di kawasan utara Banyuwangi.
Infrastruktur pun terus dibangun guna mendukung pengembangan industri, baik infrastruktur fisik maupun teknologi informasi. Fasilitas listrik juga tanpa kendala sedangkan untuk kebutuhan air akan disupport oleh Waduk Bajulmati dengan kapasitas mencapai 10 juta meter kubik air yang saat ini tengah dibangun.
Pemkab pun telah melakukan pemasangan fiber optik dan broadband yang akan dikembangkan tahun 2015. Aksesibilitas juga sangat terjangkau dengan adanya bandara, pelabuhan dan fasilitas double track yang akan dibangun oleh pemerintah pusat.
Investasi di Banyuwangi sendiri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada 2012 tercatat Rp 1,19 triliun dengan jumlah ijin usaha yang dikeluarkan 1.340 buah. Tahun 2013 meningkat tajam hingga Rp 3,38 triliun dengan 1.986 ijin usaha. Dan 2104 menjadi Rp 3,44 triliun. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: