20 Februari 2016

Tahun ini Banyuwangi Alokasikan Rp 538 Miliar untuk Infrastruktur

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengalokasikan dana Rp 538,6 miliar untuk pembangunan infrastruktur pada tahun ini. Anggaran ini naik dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 368,9 miliar. Fokus anggaran akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, sarana-prasana publik, dan infrastruktur sumberdaya air.

Video Jl Desa Bwi =  https://www.youtube.com/watch?v=2gbYtnzLf-c

Kepala Dinas Pekerjaan Uumum, Binamarga, Cipta Karya, dan Tata Ruang Banyuwangi, Mujiono mengatakan, pembangunan infrastruktur akan diarahkan pada pemerataan, sehingga semua warga bisa menikmati infrastruktur yang baik. ”Namun, tentu secara bertahap, karena Banyuwangi ini kabupaten terluas di Jawa Timur dan bahkan di Jawa. Pembangunan infrastruktur dilakukan bertahap karena alokasi dana juga diarahkan ke sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan pertanian,” kata Mujiono.
Dia mengatakan, khusus infrastruktur jalan dan jembatan, alokasi anggarannya Rp 275 miliar dengan target pembangunan dan pemeliharaan jalan sepanjang 800 kilometer. Pembangunannya akan difokuskan untuk jalan penghubung antar-desa setelah pada tahun sebelumnya fokus ke jalan antar-kecamatan. Seperti  jalan lintas timur (JLT), Jalan Gladag-Gambor, dan Jalan Brawijaya.
”Kami juga konsentrasi pada pembangunan jalan menuju sentra perekonomian warga, seperti jalan ke usaha pertanian. Akses menuju tempat pelayanan publik dan fasilitas pendidikan dan kesehatan menjadi pehatian. Selain itu, banyak jalan akan dibangun untuk memperbaiki aksesibilitas menuju tempat wisata seperti ke kawasan Teluk Hijau,” ujar Mujiono.


Selain jalan, Dinas PU juga akan membangun sejumlah jembatan. Di antaranya di Kecamatan Kabat, Pesanggaran, dan Jembatan Glenmore. Masing-masing jembatan ini akan dibangun dengan lebar yang sama, yakni 6 meter. Hanya panjangnya saja yang berbeda. Jembatan di Kecamatan Glenmore paling panjang, yaitu 70 meter."Jembatan Glenmore ini merupakan jembatan terpanjang, karena manfaatnya besar sekali sebagai jalan alternatif yang menghubungkan Glenmore-Kalibaru atau Genteng-Glenmore lewat arah utara,” kata Mujiono.
Terkait bandara, pada tahun 2016 ini sudah memasuki tahap finishing. Pemkab Banyuwangi akan menyelesaikan terminal kedatangan, keberangkatan, ruang VVIP, ruang tiket, anjungan kantor penerbangan, mushola, hall, restoran, art shop untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dan ruang security.
Selain pembangunan sarana pelayanan publik, Pemkab Banyuwangi juga akan mengembangkan infrastruktur penunjang pariwisata. Pada tahun ini juga akan dimulai penataan Pantai Mustika di Pesanggaran dan pembangunan landscape Grand New Watudodol yang totalnya mencapai Rp 2,25 miliar.
Dia menambahkan, infrastruktur pasar tradisional tak luput dari perhatian. ”Seiring dengan pelarangan ekspansi pasar modern di Banyuwangi, kami terus merevitalisasi pasar-pasar tradisional menjadi pasar rakyat yang tertata, bersih, dan nyaman. Salah satunya dengan membangun  terminal dan pasar pariwisata terpadu di daerah Sobo. Anggarannya pada tahun ini kami alokasikan Rp 10 miliar,” ujar Mujiono.
Pasar Sobo yang menempati lahan seluas 10.315 meter persegi dikonsep menggabungkan aktivitas usaha pedagang dan wisatawan. “Dengan diintegrasikan ke terminal pariwisata, tentu memudahkan pedagang dalam memasarkan dagangannya, karena tempat itu akan menjadi salah satu simpul berkumpulnya wisatawan,” pungkas Mujiono. (Humas Protokol).

Tidak ada komentar: