28 Februari 2016

Banyuwangi Deklarasikan Anti Narkoba

Banyuwangi mendeklarasikan anti narkoba, Sabtu (27/2) pagi.  Para pelajar dan seluruh elemen masyarakat secara serempak menyatakan 'say no to drugs' dalam acara yang digelar di Gesibu Blambangan itu. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas turut hadir bersama seluruh anggota Forum Pimpinan Daerah.

Dalam deklarasi tersebut ditegaskan bahwa para pelajar se-Kabupaten Banyuwangi bersepakat mendukung pemberantasan dan penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Banyuwangi dan memberikan contoh hidup sehat tanpa menggunakan obat-obatan terlarang. Sebagai generasi emas Banyuwangi, para pelajar juga menolak penggunaan narkoba dengan memfokuskan pada belajar dan mencetak prestasi. Mereka juga menyatakan kesanggupannya untuk tidak coba-coba dan terpengaruh narkoba serta siap melaporkan jika mengetahui dan melihat adanya narkoba di Banyuwangi.
Usai deklarasi, Bupati melakukan penandatanganan gerakan anti narkoba sekaligus melepas balon sebagai tanda dimulainya gerakan tersebut.
Di depan para deklarator, Anas mengatakan  apresiasinya yang mendalam atas kegiatan tersebut.  "Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang positif ini. Saya yakin yang datang kesini adalah anak-anak baik. Anak-anak yang baik tidak hanya peduli pada dirinya sendiri, tapi juga kepada lingkungan dan orang-orang di sekitarnya," kata Anas.
Anas juga mengingatkan agar para pelajar tak salah dalam bergaul. Sekali salah pilih teman, ujar Anas, bisa menjerumuskan ke jalan yang salah pula. "Para pengedar narkoba ini juga terus mencari mangsa. Sekarang bukan hanya di kota-kota besar saja yang jadi sasaran. Anak-anak muda di desa-desa pun jadi incaran. Karena itu pandai-pandailah menentukan lingkungan pergaulan," pesannya.
Senada dengan bupati, Kapolres Banyuwangi  AKBP Bastoni Purnama juga menegaskan, narkoba menjadi musuh bersama tak hanya di Indonesia saja tapi juga dunia. "Apa yang kita lakukan hari ini adalah kegiatan preventif atau pencegahan. Generasi muda kita harus aware terhadap penyalahgunaan narkoba ini. Mereka harus membentengi diri agar tak sampai jadi korban," tutur Bastoni.
Di Banyuwangi sendiri, lanjut Bastoni, sosialisasi,  penyuluhan dan razia terus dilakukan dengan gencar oleh pihaknya. "Ini semata-mata agar anak-anak muda paham dampaknya," cetus Bastoni.
Bastoni juga membeberkan tingkat peredaran narkoba di Banyuwangi. Tahun 2015 saja, terang Bastoni, ada 100 pelaku narkoba yang ditangkap di Banyuwangi. Mereka ada yang berperan sebagai pemakai, penjual, pengedar bahkan pemilik pabriknya. Dari 100 orang yang tertangkap tersebut, 20 persen diantaranya adalah pelajar. “Karena itu masalah ini menjadi concern kita bersama. Ke depan Badan Narkotika Nasional juga siap berkoordinasi dengan Polres dan Pemkab untuk memerangi masalah ini,” pungkas Bastoni. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: