02 September 2015

Rencana pengembangan marina atau dermaga kapal pesiar di Pantai Boom

Rencana pengembangan marina atau dermaga kapal pesiar di Pantai Boom, Banyuwangi, akan segera terealisasi. Pada 11 September 2015, Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan akan melakukan peluncuran secara resmi program tersebut yang menandai dimulainya pengembangan wisata maritim terintegrasi di Pantai Boom.

BUMN PT Pelindo III melalui anak usahanya, yaitu PT Pelindo Properti Indonesia, dan Pemkab Banyuwangi berencana membangun marina di kawasan Pantai Boom di atas lahan seluas 30 hektar. Dermaga sandar kapal pesiar ini direncanakan mampu menampung 150 kapal pesiar (yacht).
Presiden Direktur PT Pelindo Properti Indonesia, Prasetyo mengatakan, bersamaan dengan peluncuran proyek tersebut secara resmi, juga akan dilakukan penanaman 2000 pohon dan pelepasliaran anak penyu di Pantai Boom.
”Peluncuran proyek ini juga menjadi tanda bahwa kami tidak hanya sekadar membangun marina, tapi juga penataan kawasan Pantai Boom menjadi sebuah Marina Community yang mampu membangkitkan ekonomi mayarakat sekitar Banyuwangi dan Indonesia,” kata Prasetyo.
Tim teknis Pelindo III dan Pemkab Banyuwangi telah bertemu beberapa kali untuk mematangkan konsep pengembangan marina yang akan diarsiteki oleh arsitek nasional Ahmad Juhara. “Saat ini semua proses terkait pemetaan lahan, perizinan, dan kajian-kajian lainnya hampir rampung. Konstruksi akan dimulai pada 2016,” jelas dia.
Meskipun marina Pantai Boom baru akan dibangun, kata Prasetyo, antusiasme para pemilik yacht (kapal pesiar) dunia sangat tinggi untuk masuk. Terbukti pada saat Pelindo III mengikuti pameran maritim dan memajang konsep marina tersebut, banyak pemilik yacht tertarik untuk masuk dan menanyakan besaran tarif sewa sandar yacht. “Karena itu, kita sangat optimistis dengan proyek marina ini dan ingin segera merealisasikan,” kata Prasetyo.
Pengembangan marina tersebut bakal dikoneksikan dengan Pantai Tanjung Benoa di Bali dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. ”Prospeknya cerah karena yacht sudah cukup penuh di Bali. Banyuwangi bisa menjadi alternatif,” ujar dia.
Prasetyo melanjutkan, pembangunan marina akan dilakukan secara bertahap. Pada 2016 dimulai dengan pembangunan marina dan resort di Pulau Wangi, pulau kecil yang berada di tengah Pantai Boom.
Pembangunan marina dan resort itu ditargetkan pada awal 2017, sehingga bisa beroperasi pada pertengahan 2017. ”Target kami, pada 2017 Banyuwangi sudah bisa menjadi tuan rumah sailing race Indonesia yang biasanya diadakan di Bali. Nanti race-nya bertajuk Fremantle to Banyuwangi Yacht Race & Rally. Saya sudah bertemu dengan operator Fremantle Sailing Club dan mereka antusias. Operator tersebut biasanya melakukan rally laut dengan yacht yang biasanya menggarap rute Bali, Lombok, dan Labuan Bajo. Jadi nanti akan terkoneksi,” cetus Prasetyo.
Sementara itu, arsitek marina, Ahmad Juhara, mengatakan, wisata maritim Pantai Boom mendorong pengembangan di sekitar kawasan dengan mengakomodasi ruang-ruang budaya dan pendidikan bagi publik seperti pendirian eco park.
Lingkungan Pantai Boom juga didesain sebagai area hijau dengan meminimalisasi akses kendaraan bermotor dan memperluas akses pejalan kaki serta pesepeda. Untuk area komersial akan ada zonasi yang tetap berwawasan lingkungan dan kearifan lokal. Area ini antara lain terdiri atas hotel, restoran, water sport, dan fasilitas one day cruise.
”Menariknya pengembangan Pantai Boom juga akan membuka akses pantai ini sebagai pintu masuk atau startpoint jalur laut ke berbagai destinasi wisata pantai lainnya di Banyuwangi seperti Pantai Pulau Merah, Plengkung dan Sukamade,” pungkas Prasetyo. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: