19 September 2015

Job Fair Banyuwangi Sediakan Ribuan Kesempatan Kerja Bagi Masyarakat

 Di tengah banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai daerah, Kabupaten Banyuwangi justru menyediakan ribuan kesempatan kerja bagi masyarakatnya. Melalui  Job Market Fair 2015 yang digelar di GOR Tawangalun pada 18- 20 September, masyarakat bisa memilih berbagai jenis pekerjaan yang sesuai dengan bidang kompetensi yang dimiliki.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, Pemkab Banyuwangi berkomitmen untuk memangkas angka kemiskinan yang salah satu caranya dengan mengurangi tingkat pengangguran. Job fair ini langkah konkret untuk memberi kesempatan kerja bagi masyarakat. “ Kita akan terus memfasilitasi kegitan ini selain mendorong munculnya enterpreneur – enterpreneur muda yang akan menggerakkan perekonomian daerah,” kata Bupati Abdullah Azwar Anas.
Kedepan, lanjut Anas, untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat,  pemkab akan terus mendorong masuknya investasi ke Banyuwangi. “ Kami memprioritaskan investasi yang akan menyerap banyak tenaga kerja. Namun masyarakat juga harus siap bersaing dengan mempersiapkan kualitas SDM sebaik-baiknya,” kata Anas.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Alam Sudrajat menuturkan, total ada 10.698 lowongan kerja pada job fair ini. Jumlah tersebut berasal dari 56 perusahaan Banyuwangi, Surabaya, Sidoarjo, Malang, dan Bali yang ambil bagian dalam job fair ini. “Ada 698 lowongan kerja yang mereka tawarkan. Lowongan itu beragam, mulai  dari perbankan, rumah sakit, instansi, retail, otomotif, leasing, penambangan, dan cold storage,” tutur Alam.
Selain itu dari perusahaan industri yakni sebanyak 36 perusahaan menyediakan 782 lowongan pekerjaan. Juga ada,  perusahaan pelayaran yang membutuhkan 1100 tenaga kerja untuk ABK kapal pesiar. Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) membutuhkan  2100 orang untuk wilayah Asia Pasifik, dan Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) membutuhkan 5000 tenaga kerja.
LPK tersebut, terang Alam,  membuka kesempatan magang di Korea dan Jepang di bidang manufaktur dan pertanian. Sebelumnya mereka akan dibekali dengan keahlian terlebih dahulu, lalu mereka akan di-link-kan dengan perusahaan Jepang dan Korea. Ini merupakan kerjasama antar pemerintah (Goverment to Government).
Pelaksanaan job fair ini, pada tahun pertama (2013), mampu menyerap 1.000 lebih tenaga kerja. Dan di tahun 2014, telah terserap 800 tenaga kerja. Alam berharap, tahun 2015 ini, jumlah tenaga kerja yang terserap pun bisa lebih optimal.
Selain membuka bursa kerja, tahun ini job fair juga dilengkapi konsultasi bisnis bagi mereka yang ingin berwirausaha. Konsultasi bisnis ini  disediakan bagi para pelajar SMK dan mahasiswa yang akan memasuki usia kerja. “Tujuannya untuk  memotivasi kaum muda untuk  mulai menciptakan lapangan usahanya sendiri. Para pelaku bisnis dari HIPMI dan Kadin khusus dihadirkan untuk membuka wawasan kaum muda agar tidak berpikiran hanya menjadi pekerja,” pungkas Alam. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: