Bupati Abdullah Azwar Anas meresmikan jembatan terpanjang di
Banyuwangi, Jembatan Wiroguno, Jum’at (3/9). Peresmiannya cukup unik,
mengundang warga untuk kenduri bersama di sepanjang jembatan yang
panjangnya mencapai 80 meter.
Jembatan ini menghubungkan desa Gambiran, Kecamatan Gambiran dengan
Desa Dasri, Kecamatan Tegalsari. Memiliki panjang bentangan 80 meter,
tinggi dari dasar sungai mencapai 8 meter, dengan lebar 9,7 meter.
Jembatan yang memiliki kekuatan muatan maksimal 50 ton ini, saat ini
menjadi alternatif baru bagi masyarakat untuk melipat jarak ke daerah
yang dituju.
“Saya senang sekali dengan adanya jembatan baru ini. Karena saya
tidak perlu lewat Genteng jika ingin ke Bangorejo ataupun Jajag, cukup
lewat jembatan ini,” kata Siswanto, salah seorang warga yang turut
hadir.
Jembatan ini memang dirancang sebagai alternatif jalan pintas dari
Kecamatan Gambiran menuju Kecamatan Tegalsari. Jarak yang dipangkas bisa
mencapai lebih dari 10 km. Jembatan ini melintas di atas Sungai Setail.
Bupati Anas mengatakan, Jembatan Wiroguno ini merupakan salah satu
program prioritas pemda. Mengingat sarana infrastruktur ini memiliki
manfaat yang cukup besar bagi kelangsungan hidup masyarakat. Pertama
mampu meningkatkan aksesbilitas jalan dari tiga kecamatan, Tegalsari,
Gambiran dan Genteng. Kedua membuka bottleneck (penyempitan
jalur) serta mengurai kemacetan di wilayah Genteng yang selama ini
menjadi jalur utama dari arah barat jika ingin menuju wilayah selatan.
“Dengan dibangunnya jembatan ini saya harap bisa membuka isolasi
wilayah daerah Barat menuju ke kota. Sehingga bisa mengurangi disparitas
antar kecamatan” kata Bupati Anas.
Sementara itu Kepala Dinas PU, Bina Marga, Cipta Karya dan Tata
Ruang, Mujiono, menambahkan pembangunan jembatan memakan waktu selama
dua tahun. Tahun 2013 dengan anggaran Rp 5,3 miliar dan tahun 2014 Rp
8,7 miliar. Total anggaran untuk jembatan yang berskala nasional ini Rp
14, 1 miliar.
“Jembatan terpanjang di Banywuangi ini sebenarnya sudah selesai enam
bulan lalu dan telah kami uji kelayakannya. Jembatan ini juga dilengkapi
trotoar untuk para pejalan kaki dengan lebar trotoar kanan kiri
masing-masing 1,4 meter,” terang Mujiono.
Peresmian jembatan ini memang sengaja menghadirkan ratusan warga
sebagai bentuk syukur. Masyarakat termasuk anak sekolah diajak kenduri
bersama Bupati Anas di sepanjang Jembatan Wiroguno. Mereka duduk dengan
guyub sambil menikmati tumpeng yang disediakan. “Ayo dihabiskan
tumpengnya. Ini sebagai rasa syukur atas pembangunan jembatan yang
nilainya setara dengan pembangunan jalan sepanjang 15 km,” pungkas
Bupati Anas. (Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar