20 Januari 2016

Festival Endhog-endhogan, Ribuan Telur Ayam Diarak dan Disantap Bersama Masyarakat

Endhog-endhogan adalah tradisi mengarak telur yang ditancapkan pada jodang pohon pisang dan ancak. Tradisi ini dilakukan hampir di setiap kampung dan desa di seluruh Banyuwangi untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, kata Wiyono, acara ini juga untuk menumbuhkan kembali semangat kebersamaan membangun Banyuwangi. “Dengan tema “Menebar Sholawat, Mengunduh Cinta Nabi Muhammad, Banyuwangi Penuh Rahmat “ ini diharapkan Banyuwangi akan penuh dengan rahmat sesuai tema yang kita usung kali ini,” ujarnya.
Sembari berpawai, mereka menggemakan bacaan sholawat Nabi. Sehingga yang terasa bukanlah sekedar pawai arak-arakan, melainkan pawai yang menghidupkan gema sholawat nabi. Sambil diiringi tarian Islam, salah satunya Rodat Siiran.
Sementara itu, Kepala Bagian Humas & Protokol Juang Pribadi mengatakan tradisi endhog-endhogan ini biasa digelar di Banyuwangi sejak puluhan tahun yang lalu setiap Maulid Nabi Muhammad SAW tiba. Mengapa endhog?  Ini terkait dengan filosofi telur sendiri, di mana dalam telur memiliki tiga lapisan. Yakni, kulit (cangkang, Red), putih dan kuning yang ketiganya simbolisasi dari nilai-nilai Islam. Kulit bermakna Iman, Putih telur adalah Islam, dan Kuning diartikan Ihsan. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: