26 Januari 2016

Eks Gafatar Asal Banyuwangi,Pemkab Jemput Pulangkan 18 Warganya

Sebanyak 18 warga eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Banyuwangi siang ini, Selasa (26/1) dipulangkan ke daerah asalnya. Mereka dijemput langsung di asrama transito milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Pemrov Jatim, Surabaya oleh Gabungan tim Pemkab Banyuwangi.
“Setelah mendapat informasi dari Pemprov tentang kepastian pemulangan eks Gafatar, kami segera berkoordinasi untuk penjemputan mereka. Kami tiba di Surabaya subuh tadi (Selasa pagi-red) dan langsung menyelesaikan segala administrasi. Siang ini juga kami langsung membawa mereka pulang ke Banyuwangi,” terang Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Saiful Alam S saat dihubungi via telepon.    
Dituturkan Alam, sekitar pukul 10.15 WIB mereka dijemput langsung dari lokasi penampungannya oleh tim gabungan yang terdiri dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kesehatan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Kodim dan Polres Banyuwangi. Mereka dibawa pulang ke Banyuwangi menggunakan mobil jenis station wagon.
Para eks gafatar ini yang berjumlah 18 orang ini terdiri dari 3 KK. Rinciannya 6 orang dewasa dan sisanya anak-anak. Mereka ini berasal dari Kecamatan Muncar dan Kecamataan Pesanggaran.  
Dikatakan lebih lanjut oleh Alam, eks gafatar ini tiba di Surabaya dalam dua gelombang. Gelombang pertama Minggu (24/1) satu KK dan Senin (25/1) dua KK. Selama di Surabaya mereka ditempatkan di asrama transito Disnaker Pemprov. Mereka dipulangkan langsung dari Pontianak dengan menggunakan pesawat Lion Air.
Selama perjalanan menuju Banyuwangi, lanjut Alam, mereka dikawal patwal khusus dari pihak Polres Banyuwangi. "Dijadwalkan akan tiba di Banyuwangi sekitar pukul 17.00 WIB dan langsung akan ditempatkan di Rumah Aman Loka Bina Karya (LBK) Banyuwangi," ujar Alam.
Rumah aman adalah tempat yang akan digunakan menampung mereka sementara sebelum dikembalikan ke keluarganya. Di rumah aman ini mereka juga akan mendapatkan pendampingan dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Banyuwangi untuk memulihkan kondisi psikisnya. 
“Selama di rumah ini mereka akan dibina dan diberi pemahaman bahwa ideologi yang mereka anut selama ini menyimpang.  Setelah mereka merasa benar-benar siap untuk pulang ke keluarga kami akan antar dan dampingi mereka pulang ke keluarganya.  Tentunya kami pun juga menjalin komunikasi dengan keluarganya terkait kedatangan keluarganya yang pernah gabung dengan gafatar agar mereka bersedia menerima kembali keluarganya,” ujar Alam. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: