20 Januari 2016

Antisipasi Terorisme, Lanal Banyuwangi Siagakan Personilnya di Pelabuhan Ketapang

Sejumlah ledakan dan baku tembak yang terjadi di Jakarta, Kamis (14/1), membuat seluruh aparat keamanan bersiaga. Tak hanya aparat keamanan yang berada di ibukota saja, tapi juga di berbagai daerah yang punya potensi kerawanan. Salah satunya Kabupaten Banyuwangi.
Banyuwangi merupakan pintu keluar dari Pulau Jawa menuju Pulau Bali dan pintu masuk dari Bali menuju ke Jawa yang dihubungkan dengan pelabuhan penyeberangan. Karena rawan terjadi potensi gangguan kamtibmas, Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi tak mau tinggal diam. Lanal menyiagakan  seluruh kekuatannya.
Dikatakan oleh Danlanal Kolonel Laut (P) Wahyu Endriawan usai upacara tabur bunga dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera di Pantai Boom, Banyuwangi, Jumat (15/1), pihaknya betul-betul menaruh perhatian pada wilayah penyeberangan (hinterland) Ketapang. Ini sebagai bentuk bahu-membahu  seluruh aparat keamanan yang ada di Banyuwangi.
“Kami melakukan pengetatan penjagaan di Pelabuhan Ketapang untuk menghindari terjadinya rentetan terorisme dan radikalisme. Jangan sampai terulang kejadian Bom Bali tahun 2002 dan 2005 silam atau seperti di Jakarta kemarin. Semua kendaraan dan orang yang menyeberang kami perketat pemeriksaannya,” kata Danlanal Wahyu.
Patroli laut, imbuh Danlanal, juga rutin dilakukan dengan menurunkan beberapa personelnya secara bergantian. Sementara di pelabuhan – pelabuhan rakyat dan pelabuhan perikanan yang ada di Banyuwangi, patroli juga diintensifkan. “Lanal Banyuwangi punya 12 pos di pelabuhan-pelabuhan rakyat yang ada. Di 12 pos itu juga terus dilakukan penjagaan ekstra ketat, di samping juga dilakukan patroli oleh anggota kami yang bertugas di 12 titik tersebut,” pungkasnya. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: