Selama bulan ramadhan pemerintah
kabupaten Banyuwangi bersama Bulog kembali menggelar operasi pasar murah
sembako. Beberapa jenis sembako seperti beras, minyak goreng, gula
pasir dan tepung terigu dijual dibawah harga pasaran.
Kepala Dinas Perisdustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Hary Cahyo
Purnomo mengatakan oparasi pasar telah berlangsung sejak 16 Juni dan
akan berakhir pada 15 Juli mendatang. Beberapa jenis sembako seperti
beras dijual lebih murah dari harga pasaran yakni Rp. 8500 /KG. Selisih
harganya berkisar Rp. 1500 dari beras umumnya yang biasa dijual Rp
10.000 / KG. Untuk beras dijual persak dengan isi 5 KG persaknya.
“Operasi pasar ini berlangsung setiap hari mulai pk 08.00 – 13.00,” kata
Hary.
Sedangkan minyak goreng dijual dengan harga Rp 10.000 / liter, gula
pasir Rp. 10.500 / liter dan tepung terigu Rp. 7.500 / liter. Untuk
semua jenis sembako tersebut setiap orang hanya diperkenankan membeli
masing-masing dua paket. “Kalo beras maksimal ya 2 sak, minyak goreng 2
liter, tepung terigu dan gula pasir masing-masing 2 Kg,” kata Hary.
Hary mengatakan, operasi pasar ini bertujuan untuk menjaga stabilitas
harga-harga bahan pokok selama ramadhan. “Biasanya selama bulan puasa
konsumsi masyarakat justru meningkat dan ditakutkan terjadi kenaikan
harga. Op ini salah satu cara untuk menjaga ketersediaan sembako dan
pengendalian harga bahan pokok,” kata Hary.
Hary melanjutkan dalam satu hari targetnya operasi pasar bisa
mendistribusikan sebanyak 750 KG beras, 750 liter minyak goreng, 750 Kg
tepung terigu dan 750 Kg Gula Pasir.
Operasi pasar yang berlangsung saat ini merupakan operasi pasar yang
serentak dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur di 38 Kabupaten/Kota. Di
Banyuwangi sendiri OP telah berlangsung di dua titik yakni di Pasar
Banyuwangi dan Pasar Jajak, Kecamatan Gambiran. Untuk selanjutnya juga
akan dilanjutkan di beberapa wilayah lain di Banyuwangi.
“Rencananya akan ada 8 titik wilayah lagi yang akan kita jadikan
target distribusi OP. Sementara kita masih menunggu petunjuk dari
Provinsi,” kata Hary. (Humas Protokol)
Selama Ramadhan Pemkab Gelar Pasar Murah Sembako
BANYUWANGI – Selama bulan ramadhan pemerintah kabupaten Banyuwangi
bersama Bulog kembali menggelar operasi pasar murah sembako. Beberapa
jenis sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan tepung terigu
dijual dibawah harga pasaran.
Kepala Dinas Perisdustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Hary Cahyo
Purnomo mengatakan oparasi pasar telah berlangsung sejak 16 Juni dan
akan berakhir pada 15 Juli mendatang. Beberapa jenis sembako seperti
beras dijual lebih murah dari harga pasaran yakni Rp. 8500 /KG. Selisih
harganya berkisar Rp. 1500 dari beras umumnya yang biasa dijual Rp
10.000 / KG. Untuk beras dijual persak dengan isi 5 KG persaknya.
“Operasi pasar ini berlangsung setiap hari mulai pk 08.00 – 13.00,” kata
Hary.
Sedangkan minyak goreng dijual dengan harga Rp 10.000 / liter, gula
pasir Rp. 10.500 / liter dan tepung terigu Rp. 7.500 / liter. Untuk
semua jenis sembako tersebut setiap orang hanya diperkenankan membeli
masing-masing dua paket. “Kalo beras maksimal ya 2 sak, minyak goreng 2
liter, tepung terigu dan gula pasir masing-masing 2 Kg,” kata Hary.
Hary mengatakan, operasi pasar ini bertujuan untuk menjaga stabilitas
harga-harga bahan pokok selama ramadhan. “Biasanya selama bulan puasa
konsumsi masyarakat justru meningkat dan ditakutkan terjadi kenaikan
harga. Op ini salah satu cara untuk menjaga ketersediaan sembako dan
pengendalian harga bahan pokok,” kata Hary.
Hary melanjutkan dalam satu hari targetnya operasi pasar bisa
mendistribusikan sebanyak 750 KG beras, 750 liter minyak goreng, 750 Kg
tepung terigu dan 750 Kg Gula Pasir.
Operasi pasar yang berlangsung saat ini merupakan operasi pasar yang
serentak dilakukan oleh Provinsi Jawa Timur di 38 Kabupaten/Kota. Di
Banyuwangi sendiri OP telah berlangsung di dua titik yakni di Pasar
Banyuwangi dan Pasar Jajak, Kecamatan Gambiran. Untuk selanjutnya juga
akan dilanjutkan di beberapa wilayah lain di Banyuwangi.
“Rencananya akan ada 8 titik wilayah lagi yang akan kita jadikan
target distribusi OP. Sementara kita masih menunggu petunjuk dari
Provinsi,” kata Hary. (Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar