14 Agustus 2015

2016, Sektor Off Farm Banyuwangi Ditargetkan Terintegrasi dengan Perdagangan, UMKM & Pariwisata

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menargetkan sektor off farm Banyuwangi pada tahun 2016 akan terintegrasi dengan UMKM, perdagangan dan pariwisata. Pertanian akan dijadikan sebagai obyek wisata alternatif, sementara produk hasil olahan pertanian dijadikan buah tangan para wisatawan.  Hal itu dikemukakan Bupati Anas saat halal bihalal dengan para praktisi pertanian, Jumat (14/8) di pendopo kabupaten.
Pertanian, ujar Bupati Anas, sangat penting dalam menyokong perekonomian Banyuwangi karena 46 persen PDRB Banyuwangi disokong dari sektor ini. Untuk memberi nilai tambah pertanian, Anas pun berusaha mengintegrasikan pertanian ini dengan sektor pariwisata. “Sesuai dengan pengembangan pariwisata kita yang mengusung konsep ecotourism. Maka sektor pertanian bisa menjadi daya pendukungnya,” kata Anas.
Dalam pertemuan yang  hangat dan akrab tersebut bupati kemudian menjelaskan mengapa keduanya menjadi pendukung bagi sektor pariwisata.  “Jika ada wisatawan yang datang, mereka bisa kita ajak ke areal pertanian kita. Ini jadi daya tarik tersendiri buat mereka. Pengunjung bahkan bisa diajak menikmati agrowisata buah naga dan jeruk yang kita miliki. Ini tentu saja akan mendongkrak sektor ekonomi kita jika semakin banyak wisatawan yang berkunjung kesana,” tutur Bupati Anas.
Selain itu sektor lain yang menjadi target Anas adalah perbaikan packaging atau kemasan hasil pertanian. Mulai dari buah lokal, beras organik, hingga hasil olahan produk pertanian . Sebab dengan kemasan yang menarik, wisatawan akan lebih tergoda untuk membeli produk pertanian Banyuwangi. “Kami saat ini mewajibkan semua UMKM harus membuat kemasan yang menarik. Ada yang sudah mulai pakai kardus, tas daur ulang, hingga anyaman dari plastik dan bambu untuk kemasan buah-buahan lokal,” ujar Anas.
Selain itu, tambah Anas, untuk melindungi sektor pertanian Banyuwangi tengah membuat regulasi terkait peruntukan lahan. “Pemkab sedang membuat regulasi agar lahan yang ada sesuai pemanfaatannya. Seperti lahan di sekitar Bandara Blimbingsari yang tidak boleh jadi perumahan atau perkantoran. Kami ingin lahan tersebut tetap menjadi lahan persawahan,”tukasnya.
Dalam acara tersebut, Anas menyerahkan bantuan 25 sepeda motor sebagai kendaraan operasional bagi Penyuluh Pertanian Lapangan yang berprestasi. “Ini sebagai bentuk penghargaan  kami kepada para PPL yang telah menunjukkan dedikasinya yang tinggi. Semoga kendaraan baru ini menjadi stimulan supaya petugas PPL bekerja lebih baik dan lebih semangat lagi. Dan semoga PPL juga lebih giat, lebih sungguh-sungguh dalam memberikan pendampingan pada petani sehingga transfer ilmunya berhasil,”pungkas Anas.
Acara ini diikuti oleh 293 orang. Mereka terdiri dari para Penyuluh Pertanian Lapangan, Penyuluh Kehutanan Lapangan, mantri tani, Tenaga Harian Lepas (THL) Kementerian Pertanian, THL Pendampingan Penyuluhan Pertanian, serta Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman. (Humas & Protokol)

Tidak ada komentar: