20 Maret 2016

Banyuwangi Kini Punya Lori Wisata Susuri Indahnya Alam Perkebunan

Ada atraksi wisata anyar di Kabupaten Banyuwangi, yaitu menyusuri indahnya alam perkebunan menggunakan lori wisata. Dengan menggunakan kereta wisata ini, wisatawan bisa menikmati indahnya alam dan harum semerbak perkebunan kopi dan cokelat.
Tak hanya itu, wisatawan juga bakal melintasi terowongan sepanjang ratusan meter yang bakal menjanjikan pengalaman tak terlupakan. Lori wisata ini resmi diluncurkan Minggu (20/3) oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan  Dirut Keuangan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Didik Hatantyo.  "Lori wisata ini adalah bentuk kolaborasi. PT KAI mendukung upaya pengembangan wisata di Banyuwangi. Wajib dijajal bagi wisatawan yang menyukai jenis wisata edukasi dan wisata sejarah, karena atraksi ini kental nuansa edukasi dan sejarah," kata Anas. Dari sisi wisata edukasi, wisatawan bakal diperkenalkan dengan dunia perkebunan kopi dan cokelat. "Cocok untuk wisata keluarga. Saatnya anak-anak tak hanya tahu soal game di gadget-nya, tapi juga diajak berwisata ke sini," ujar Anas. Adapun dari sisi wisata sejarah, wisatawan diajak melewati terowongan bawah tanah di lorong Gumitir. Di sini akan bisa memberikan edukasi sejarah bagaimana terowongan ini dibangun di masa penjajahan Belanda," kata Anas. Anas menambahkan, lori wisata bakal melengkapi pengembangan destinasi di wilayah barat Banyuwangi. Selain lori wisata, sudah ada Waduk Sidodadi yang memanfaatkan alam kebun sebagai obyeknya. Waduk itu dalam waktu dekat bakal disulap lebih bagus lagi oleh BUMN perkebunan. Pada Mei mendatang, konsep wisata perkebunan berbasis cokelat juga dimulai di Glenmore. "Kamis lalu (17/3), saya sudah menghadap ke Deputi Menteri BUMN Bidang Agro, Pak Wahyu Kuncoro. Beliau mendukung BUMN perkebunan meningkatkan peran pengembangan wisatanya di Banyuwangi. Ini bakal semakin ramai karena wilayah Glenmore dan Kalibaru sudah lama dikenal oleh wisatawan luar negeri, khususnya dari Belanda," ujar Anas. Sementara itu, Direktur Keuangan PT KAI Didik Hartantyo menambahkan, lori wisata ini merupakan inovasi PT KAI yang berkolaborasi dengan daerah maupun BUMN laom untuk menghidupkan destinasi-destinasi wisata di daerah yang bukan hanya kebun, tetapi juga kuliner dan jasa transportasi. "Selain itu, juga untuk membuka akses wisatawan asing dengan menggunakan jalur kereta api. Kedepan kami akan terus mencari daerah-daerah aktif untuk kolaborasi ini. Dan saya melihat Banyuwangi salah satu daerah yang selalu siap untuk kolaborasi pengembangan destinasi wisata baru,"ujar Didik. Lori wisata ini mengambil rute Stasiun Kalibaru - Stasiun Mrawan melewati terowongan Gumitir. Di terowongan sepanjang hampir 700 meter ini wisatawan bisa berhenti dan menikmati suasananya. Sepanjang perjalanan, kawasan perkebunan yang subur menghampar dengan ketinggian lebih dari 400 meter di atas permukaan laut. Dikelilingi sejumlah gunung seperti Gunung Raung dan Gunung Gumitir menjadikan udara sepanjang rute sangat sejuk dengan suhu 20-25 derajat celcius.  Lama perjalanannya pergi-pulang hanya 50 menit. Biaya yang dipatok adalah Rp 1,2 juta per perjalanan. Tiap trip diisi 12 orang penumpang, jadi tiap wisatawan hanya dikenakan Rp100.000. Untuk bisa menggunakan lori wisata ini wisatawan bisa lewat di Stasiun Kalibaru Banyuwangi atau agen wisata daerah. (humas)

Tidak ada komentar: