23 Mei 2015

Ribuan Masyarakat Saksikan Kemeriahan Pawai Ta’aruf

Ribuan masyarakat menyemut di sepanjang jalan protokol kota Banyuwangi untuk menyaksikan Pawai Ta’aruf dalam gelaran Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) 2015, Sabtu (23/5). Pawai yang melibatkan 38 kabupaten/kota Se Jawa Timur itu berlangsung marak dan meriah. Semua defile yang tampil dalam pawai ini tampak menyuguhkan kemegahan yang mencirikan kekhasan masing-masing daerah.

VIDEO = https://www.youtube.com/watch?v=KaVXT6hmf9c

Seperti misalnya, Kabupaten Tuban, yang merupakan kabupaten dengan julukan bumi para wali menampilan tarian para sufi yang ditampilkan sangat manis. Dibelakangnya ada replika perahu layar cukup besar dengan mengusung slogan Tuban Bumi Wali Spirit of Harmony. Begitu juga Kota Probolinggo, menampilkan replika masjid bernuansa ungu dan diberi ornamen al-qur’an raksasa yang sangat megah dan besar. Kota penghasil anggur dan mangga ini mendapat aplaus banyak dari para penonton.
Sementara Kota Surabaya kota pahlawan ini menampilkan miniatur Masjid Ampel dengan ornamen bedug dan al-qur’an yang megah. Tak mau kalah dengan Surabaya, Kabupaten Bangkalan juga mengusung sebuah replika masjid. Bedanya masjid  Bangkalan ini disambung Jembatan Suramadu raksasa. Sangat menakjubkan, sehingga penampilan kabupaten yang membawa 54 kafilah mampu memberikan gambaran jembatan Suramadu kepada penonton.  Sedangkan kafilah dari suku Madura lain, seperti, Sampang, Pamekasan dan Sumenep menampilkan kereta raksaa naga emas yang biasa disebut du-dug.  
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, sebagai tuan rumah MTQ 2015 ini menyatakan, pawai ini bisa menjadi ta’aruf ekonomi. Karena masing-masing kabupaten mempertontonkan kekhasan daerahnya dengan semaksimal mungkin. “Selain membangun ukuwah Islamiyah, gelaran ini bisa juga membangun ukuwah seni dan budaya. Apalagi di gelaran MTQ ini juga dilengkapi dengan pameran seni, kerajinan dan UMKM,” kata Bupati Anas.
Sementara Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur, Akhmad Sukardi, yang membuka pawai ini menambahkan, event dua tahunan ini selalu merupakan pawai ta’aruf sekaligus melestarikan seni dan budaya daerah yang bernapaskan Islami. “Ini sebagai wujud ekspresi suka cita MTQ, dengan ini kami harapkan momentum ini bisa terus menumbuhkan ukuwah Islami, syiar Islam yang aman dan damai serta menjunjung tinggi sikap menghormati terhadap agama lain,” kata Sekda.
Dalam pawai sebagai kegiatan sebelum dibukanya MTQ malam nanti, dihadiri para bupati/walikota yang ada di Jawa Timur. Diantaranya, Wakil Bupati Sampang, H Fadhilah Budiono, Bupati Blitar, Sumenep, Tuban, Pasuruan, Trenggalek juga Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Departemen Agama Jawa Timur Mahfud Shodar, serta seluruh jajaran forum pimpinan daerah (forpimda) Banyuwangi dan seluruh kepala SKPD Kabupaten Banyuwangi.

Sebagai tuan rumah, Banyuwangi menjadi pembuka pawai dengan mengusung tema Ngerandu-ndaru yang artinya menunggu datangnya mu’jizat. Disini ditampilkan tarian yang mengkisahkan datangnya agama Islam ke Banyuwangi. Disusul 37 kabupaten/kota dan terakhir ditutup Kabupaten Trenggalek. Start depan pemkab, Jl A Yani – Jl. Dr Soetomo menuju Jalan Wahidin Sudiro Husodo dan finish di Taman Blambangaan.
 Usai pawai ta’aruf rangkain gelaran MTQ ke -26 ini akan dilanjutkan dengan pameran UMKM, pukul 14.30 Wib  di Taman Blambangan. Sementara opening ceremony  MTQ akan dilaksanakan malam hari oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan dimeriahkan sholawat bersama dengan Opick dan KH Ahmad Muzaki Syah dari Jember. (Humas Protokol) 

Tidak ada komentar: