30 Mei 2015

Banyuwangi Resmikan Stadion Diponegoro dengan Istighosah

Kabupaten Banyuwangi meresmikan penggunaan Stadion Diponegoro dengan arsitektur yang unik. Peresmian dilakukan Rabu malam (27/5) dengan istighosah akbar yang diikuti oleh ribuan warga Banyuwangi. Istighosah dilakukan di halaman luar stadion agar tidak mengganggu kualitas rumput.


Stadion Diponegoro tepat berada di kawasan kota Banyuwangi. Stadion ini mulai direnovasi pada 2014 untuk menyambut gelaran Pekan Olahraga Provinsi V Jatim 2015 yang akan dipusatkan di Banyuwangi, 6-13 Juni mendatang, yang bakal diikuti tak kurang dari 9311 atlet dan perangkatnya.

"Semoga stadion ini bermanfaat, tidak hanya bagi pengembangan olahraga, tapi juga ekonomi karena di sini juga akan ada stan-stan penjual makanan, minuman, dan kebutuhan masyarakat,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat pelaksanaan istigosah di halaman Stadion Diponegoro..

Renovasi Stadion Diponegoro melibatkan arsitek nasional Budi Pradono. Stadion ini didesain dengan konsep yang memadukan arsitektur modern dan tradisional. Itu bisa dilihat dari ornamen sketsel atau partisi yang menghubungkan antara satu ruangan dengan lainnya, terbuat dari bata merah yang tersusun unik. Sementara dekorasi dinding luarnya terbuat dari baja ringan yang berukirkan penari Gandrung Banyuwangi dengan berbagai pose tari.
“Stadion ini sudah siap seratus persen. Renovasi sudah selesai dan lampu sudah terpasang. Dan rencananya akan sudah mulai dipakai untuk pertandingan uji coba  sepakbola tim Banyuwangi,” papar Bupati Anas.

Stadion Diponegoro dibangun dengan menggunakan APBD Kabupaten dan swasta. Total anggaran yang digelontorkan pihak swasta untuk membangun stadion ini sebesar Rp. 5 miliar. Sedangkan dari APBD Rp12 miliar.

“Ini adalah model stadion yang dibangun secara kemitraan antara pemerintah dan swasta. Sebenarnya kita bisa saja membangun yang lebih megah dengan kapasitas lebih dari 15 ribu penonton, namun kita lebih mengutamakan nilai fungsinya,” kata Bupati Anas.



Anas melanjutkan, pemerintah daerah memang membuka kesempatan bagi swasta untuk membangun stadion. Ini adalah cara baru membangun stadion dengan melibatkan private partnership. Seperti di sejumlah negara, stadion disponsori swasta yang kemudian namanya berhak dicantumkan sebagai nama stadion. Misalnyya, Etihad Stadium di Manchester (Inggris), Emirates Stadium di London (Inggris), atau Allianz Arena di Munich (Jerman).

“Kita sedang membuat aturannya, bagaiamana nanti pihak swasta yang ikut menyumbang namanya bisa tercantum di stadion ini. Misalnya dengan nilai sumbangan tertentu, maka namanya bisa tercantum untuk waktu sekian tahun," jelasnya.

Bupati menambahkan, ke depannya stadion akan dikelola secara profesional dengan menggunakan operator swasta. Tujuannya agar stadion bisa terus terawat dan terjaga dengan baik. Nantinya stadion juga akan dilengkapi dengan amphitheater di bagian depannya. Juga ditambah stan-stan UMKM sebagai penunjang. “Harapan kami stadion ini juga bisa bermanfaat bagi masyarakat,” cetusnya. (Humas Protokol)

Tidak ada komentar: