Penasaran dengan julukan Banyuwangi
sebagai kabupaten compassionate city pertama di Indonesia, Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Banyuwangi.
Dipimpin Wakil Bupati Sumedang Eka Setiawan, sebanyak 22 orang pejabat
rombongan pemkab ini berkunjung ke Banyuwangi, Rabu (2/12).
Dalam kunjungannya, Wabup Eka menyampaikan selama tiga tahun terakhir
ini sering mendengar berbagai prestasi Banyuwangi tingkat nasional.
Mulai minat investasi, pertumbuhan ekonomi hingga seambrek penghargaan
di bidang pembangunan. Bukan hanya itu, selama ini Banyuwangi juga
dikenal sebagai compassionate city, sebuah kota yang dianggap "teduh'
dan penuh kasih sayang.
“Ini membuat kami sangat ingin belajar ke Banyuwangi dan ingin tahu
banyak tentang kota ini. Dan begitu tiba disini, saya membuktikan
sendiri kota ini indah, tenang. Pemerintah pun dengan mudah membuat
puluhan festival yang langsung melibatkan masyarakat. Ini semakin
membulatkan tekad Sumedang untuk belajar bagaimana memajukan dearah yang
dulu tertinggal, kini menjadi terkenal dimana-mana,” kata Wabup Eka
Setiawan, saat diterima resmi Sekkab Slamet Kariyono di Aula Rempeg.
Sekkab Slamet yang menerima kunjungan tersebut mengatakan bahwa apa
yang telah diraih Banyuwangi ini sebenarnya tak lepas dari usaha
Banyuwangi yang berusaha menjadi humanis. Setiap kebijakan yang
dikeluarkan pemkab, lanjutnya, selalu berusaha mengutamakan kepentingan
masyarakat.
“Jika disana-sini Banyuwangi banyak diperbincangkan, sejatinya kami
masih terus berbenah dan banyak belajar juga. Masih banyak PR kita
kepada masyarakat, namun kami terus berusaha agar daerah menjadi kota
yang nyaman ditinggali rakyatnya. Sebagai pemerintah, maka tugas kami
adalah membuat regulasi dan dalam pembangunan selalu melihat dari sisi
kepentingan umum,” kata Sekkab.
Banyuwangi adalah kota pertama di Indonesia yang dinyatakan sebagai
kota welas asih pertama di Indonesia. Program dan sejumlah kebijakan di
Banyuwangi yang dianggap mampu menyentuh rasa kemanusiaan menjadikan
Banyuwangi masuk dalam jaringan 40 kota di dunia sebagai compassionate
city sesuai inisiasi program Compassion Action International. Aksi
tersebut digerakkan oleh sejumlah tokoh, antara lain pakar agama Karen
Armstrong, dan Presiden Masyarakat Islam Amerika Utara Imam Mohamed
Magid.
Intinya, lanjut sekkab, kami berkomitmen menjadi daerah yang penuh
cinta, bertaburan kasih sayang, tidak hanya dalam konteks ekonomi tetapi
juga secara hubungan sosial antar warganya.
Sekkab pun mencontohkan sejumlah program pendidikan, antara lain
Siswa Asuh Sebaya. Di mana siswa yang lebih mampu menyisihkan uang
sakunya untuk siswa di kelasnya yang kurang mampu.
Demikian juga di bidang pelayanan publik, dengan menjadi bagian dari
kota welas asih birokrat di Banyuwangi secara berkelanjutan meningkatkan
pelayanan dan membangun fasilitas publik yang lebih manusiawi.
"Program-program inovatif tersebut antara lain bayi lahir pulang bawa
akta, one stop services, dan SMS gateway. Terhadap hubungan dengan
seluruh masyarakat, pemkab juga setiap 3 bulan menggelar Sinergitas 3
pilar, sebuah pertemuan akbar yang dihadiri seluruh komponen masyakat
untuk membahsa segala permasalahan dan isu yang berkembang secara
terbuka," kata Slamet.
Dalam kunjungannya ini mereka tak hanya melakukan dialog, mereka juga
mengunjungi lounge pelayanan publik pemkab. Sebuah gedung unik dan
moderen yang dibangun pemkab Banyuwangi sebagai ruang publik. (Humas
Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar