Djarum Foundation punya program penanaman pohon sepanjang 1.350
kilometer di jalur pantura. Dan Banyuwangi dipercaya menjadi wilayah
terakhir lokasi penanaman trembesi oleh Djarum Foundation. Total
penanaman pohon trembesi yang digagas Djarum Foundation sejak 2010
hingga 2015 mulai Merak – Banyuwangi sebanyak 41.758 pohon.
Kamis siang (17/12), penananaman pohon trembesi tersebut dilakukan di
Taman Blambangan, Banyuwangi. Juga ada penyerahan masing-masing 100
bibit trembesi dan mangga, serta 20 unit alat menanam kepada 24 camat
se-Kabupaten Banyuwangi. Kegiatan tersebut disaksikan oleh seluruh
undangan yang hadir, termasuk para pelajar.
Saat menghadiri prosesi penanaman trembesi, Penjabat (Pj) Bupati,
Zarkasi mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. “Ini
ide yang luar biasa. Djarum menunjukkan kepeduliannya terhadap
lingkungan. Semoga ini bukan hanya kegiatan simbolis saja, tapi akan
terus berkelanjutan,” ujar Zarkasi yang berharap para camat tak hanya
sekedar menanam bibit yang diberikan, tapi juga merawatnya dengan baik
hingga bermanfaat untuk orang banyak.
Sementara itu, Chairman Djarum Foundation, Suwarno M. Serat
menegaskan, Djarum terus berkomitmen untuk menebarkan titik kebaikan,
salah satunya lewat penanaman pohon trembesi ini. “Sejak awal berdirinya
Djarum, kami memegang teguh slogan ‘Lahir dari alam, tumbuh bersama
lingkungan’. Karena itu, kegiatan yang bermanfaat untuk anak cucu kita
ke depan ini akan terus kita lanjutkan,” kata pria asal Banyuwangi yang
membeberkan pada tahun 2016 mendatang pihaknya akan mengembangkan
penanaman trembesi di Pulau Madura serta revitalisasi penghijauan di
Gunung Muria.
Kegiatan ini menjadi semakin meriah dengan kehadiran dua artis
ibukota, yakni Cakra Khan dan Fitri Karlina. Mereka juga ikut menanam
pohon sekaligus menghibur masyarakat Banyuwangi dengan lantunan
lagu-lagu hitsnya.
“Ini kegiatan cerdas yang digagas oleh Djarum sebagai bentuk
pelestarian lingkungan. Saya berharap masyarakat Banyuwangi juga terus
menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dan terus menjaganya.
Semoga Banyuwangi semakin sejuk dan berkembang menjadi kota yang
hijau,”kata Cakra, diamini oleh Fitri Karlina.
Untuk diketahui, jalur pantura dipilih karena merupakan jalur utama
antar provinsi di Pulau Jawa. Tanah yang gersang, tingkat polusi yang
tinggi serta kondisi cuaca yang panas dan berdebu karena banyaknya
kendaraan bermotor yang melintas merupakan permasalahan lingkungan yang
harus ditangani bersama.
Berbeda dari seremoni penanaman di kota-kota sebelumnya, kali
ini rangkaian acara di Banyuwangi berlangsung selama dua hari
yakni 16 – 17 Desember 2015. Sehari sebelumnya, penanaman dilakukan di
kawasan Paltuding, Kawah Ijen. Karena kawasan ini memiliki kekhasan
vegetasi, maka yang ditanam bukanlah trembesi, melainkan cemara gunung.
Ada 6.666 cemara gunung yang ditanam untuk menghijaukan kembali kawasan
Ijen yang terbakar beberapa waktu lalu. Di tengah-tengah mereka tampak
pula duo gadis cantik, Dara dan Mita yang tergabung dalam The Virgin
yang ikut melakukan penanaman.
Penanaman pohon ini dilakukan sejak 2010, dimulai dari Semarang
hingga Kudus, dengan panjang 58 kilometer. Jumlah pohon yang ditanam
sebanyak 3410 pohon. Berlanjut di tahun 2011, penanaman trembesi
dilakukan di Pekalongan – Semarang sepanjang 101 kilometer dengan jumlah
pohon 2309 pohon. Pada 2012, Losari hingga Pekalongan menjadi sasaran
penanaman trembesi berikutnya. Jumlah trembesi yang ditanam sebanyak
4621 pohon dengan tinggi rata-rata 3 – 4 meter.
Tahun berikutnya (2013), penanaman dilakukan di Jakarta hingga Losari
sepanjang 314 kilometer, dengan jumlah pohon 6679 pohon. Di tahun 2014,
Kudus – Surabaya sepanjang 247 kilometer menjadi lokasi berikutnya,
dengan jumlah pohon yang ditanam 13. 233 pohon. Terakhir, di tahun 2015,
penanaman dilakukan mulai dari Surabaya – Banyuwangi sepanjang 270
kilometer. Jumlah tanaman trembesi yang ditanam sebanyak 9741 pohon.
Sehingga total keseluruhan sejak 2010 – 2015 seluruhnya mencapai 41.758
batang pohon trembesi.
Mengapa trembesi? Karena trembesi yang punya nama latin Samanea saman
atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Rain Tree ini pertumbuhannya
cepat, perakarannya bagus dan tidak merusak jalan raya, serta merupakan
jenis pohon yang punya kemampuan yang sangat besar dalam menyerap
karbondioksida di udara. Yakni mampu menyerap polutan hingga 28,5
ton/tahun. (Humas & Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar