Menjelang Peringatan Natal dan Tahun Baru 2016, Polres Banyuwangi
menggelar rapat koordinasi (rakor) pengamanan “Operasi Lilin Semeru
2016, di Ruang Rempeg Jogopati Pemkab Banyuwangi, Senin(21/12). Rakor
pengamanan perayaan hari raya umat kristiani ini, menghadirkan forum
pimpinan daerah (forpimda) dan forum kerukunan umat beragama (FKUB),
ASDP, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan SKPD
terkait. Diantaranya, Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo); Dinas Kesehatan; Dinas PU Bina Marga; dan Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan.
Sebelum rakor dimulai, Polres bersama forpimda dan FKUB, menandatangani deklarasi kesepakatan pengamanan Natal dan Tahun Baru.
Operasi lilin Semeru adalah, operasi kemanusiaan pengamanan Natal dan
Tahun Baru yang dilaksanakan pada H sampai H+ 9. Operasi ini untuk
memberikan rasa aman bagi umat Kristiani saat menjalankan ibadah,
sekaligus mengantisiapasi keramaian dan kemacetan arus lalu lintas di
musim liburan sekolah dan puncaknya pada malam tahun baru.
Dalam rakor ini, masing-masing instansi memaparkan kesiapannya untuk
pengamanan Natal dan Tahun Baru 2016. Diawali, Polres Banyuwangi, yang
disampaikan Kabagops Kompol Sujarwo. Dalam operasinya nanti, Polres
akan menurunkan 781 personil, yang akan ditempatkan di sejumlah titik
pengamanan, seperti gereja, pusat perbelanjaan, pemukiman, jalan-jalan
utama, tempat-tempat rekreasi, stasiun kereta api, terminal bus,
pelabuhan dan bandara, pasar dan pemukiman penduduk yang ditinggalkan
pemiliknya. Selain itu, anggota polres juga akan ditempat di 13 pos
pengamanan yang ada di penjuru Banyuwangi.
“Namun untuk gereja kami akan tempatkan aparat khusus, mengingat di
saat upacara keagamaan seperti ini sangat rawan keamanannya. Selain itu
juga menekankan perlunya kewaspadaan terhadap kondisi yang mungkin
ditemui seperti peredaranan minuman keras (miras), narkoba, terorisme
dan euforia anak-anak muda bertepatan dengan pergantian tahun. Jika
menemui hal-hal mencurigakan di tengah masyarakat, mereka diminta untuk
melaporkannya kepada polisi,” ujar Kabagops.
Lokasi-lokasi rawan lain yang tak lepas dari perhatian keamanan.
Personil pengamanan juga akan ditempatkan di titik-titik rawan seperti
pasar tumpah yang jumlah total ada 5 pasar mulai Kecamatan Rogojampi
sampai Kalibaru. Juga daerah rawan macet, rawan kecelakaan serta rawan
longsor atau banjir di kawasan Licin, Songgon, Kalibaru, Glenmore dan
Pesanggaran.
Sementara itu, pihak-pihak terkait lainnya juga menyampaikan kesiapan
mereka. Salah satunya Kepala Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan
Informatika, Suprayogi menyatakan kesiapannya pengamanan akan dilibatkan
33 personil untuk bergabung bersama tim, termasuk pengamanan parkir.
“Dishubkominfo akan siap selama 17 hari dalam operasi ini,” ujarnya.
Terkait transportasi, kata dia, pihaknya tidak akan menambah armada
bus untuk transportasi darat. Begitu juga dengan kereta api tidak ada
penambahan gerbong. “Hanya saja untuk transportasi laut dan udara, kami
akan koordinasi lebih lanjut. Apalagi saat ini kapal penyebrangan LCT
ada pembaharuan,” ujar Suprayogi.
Sementara dari BMKG juga mengingatkan kondisi cuaca yang buruk, area
kantong parkir yang terbatas, keterbatasan jumlah dermaga, gelombang
yang tinggi dan kecepatan angin, untuk terus melakukan upaya pengamanan,
antara lain berkoordinasi dengan instansi terkait, kerjasama dengan
BMKG untuk mengetahui keadaan cuaca, penempatan personil.(Humas &
Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar