Berbagai inovasi pelayanan publik yang dilakukan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi telah membuat pemerintah propinsi Jawa
Barat tertarik untuk belajar. Untuk itu sebanyak sebelas orang dari
bagian pengembangan pelayanan publik, biro organisasi Pemprov Jabar
datang ke Banyuwangi untuk mempelajari lebih jauh berbagai inovasi yang
dimiliki Banyuwangi.
Ketua rombongan sekaligus Kepala Bagian Pengembangan Pelayanan
Publik, Biro Organisasi Pemprov Jabar Dewi Lasmana Wati mengatakan
pihaknya banyak mendengar informasi tentang inovasi pelayanan publik
yang dilakukan oleh Banyuwangi. Bahkan inovasi tersebut diantaranya juga
sudah membuahkan penghargaan dari pemerintah pusat.
“Atas dasar itu, sebagai orang-orang yang berada di bidang
pengembangan publik, kami merasa sangat berkepentingan untuk menggali
berbagai inovasi pelayanan publik yang ada di Banyuwangi,” kata Dewi
saat diterima oleh Asisten Pemerintahan Choiril Ustadi di Lounge
Pelayanan Publik Pemkab, Jumat (11/10).
Salah satu inovasi pelayanan publik yang ingin dipelajari, kata Dewi
adalah Program pelayanan kependudukan, Lahir Procot Pulang Bawa Akta.
Program yang memberikan fasilitas pengurusan akta kelahiran bayi super
cepat ini dianggap Dewi sebuah inovasi yang sangat inspiratif. “Kami
sangat tertarik untuk mempelajari kebijakan apa yang mendasari lahirnya
program ini hingga eksekusi sampai program ini bisa terlaksana,” kata
Dewi.
Program Lahir Procot Pulang Bawa Akta merupakan pengurusan akta bayi
yang sangat mudah dan cepat. Begitu bayi lahir, apabila semua
persyaratan terpenuhi, maksimal dalam 2 hari akta sudah terbit. Program
ini dilaksanakan di semua RSUD dan Puskesmas di Banyuwangi. Program ini
telah memperoleh penghargaan sebagai inovasi pelayanan publik terbaik
se-Indonesia dari Kementrian Pendayagunaan dan Aparatur Negara
(Kemenpan-RB) di awal 2015.
Selain Program Inovasi Lahir Procot Pulang Bawa Kata Dewi, Pemprov
Jabar juga tertarik untuk mempelajari pelayanan yang dilakukan oleh
rumah sakit umum daerah (RSUD) Banyuwangi. Dewi mengatakan, Pemprov
Bandung ingin melihat secara langsung inovasi RSUD dalam melayanai
pasien. “Kami mendengar pelayanan RSUD di Banyuwangi berprestasi di
tingkat provinsi karena mampu memberikan pelayanan yang efektif dan
efisien bagi pasien,” ujar Dewi.
RSUD Blambangan memang baru saja memperoleh penghargaan Kelompok
Budaya Kerja (KBK) dari Provinsi Jawa Timur. Yakni KBK Procot yang
berhasil menyabet juara I Bidang Administrasi, dan KBK Sirup juara II
bidang Jasa Non-medis.KBK Procot melayani pembuatan Akta Kelahiran dan
KK baru. Sementara KBK Sirup dibentuk untuk memotong antrian panjang di
apotek rawat jalan hingga pelayanan obat jadi maksimal 30 menit dan
pelayanan obat racikan maksimal 60 menit,
Selain Pemprov Jabar, di waktu yang bersamaan Kabupaten Bangkalan
juga berkunjung ke Banyuwangi dengan tujuan yang sama. Tim dari
Kabupaten Bangkalan dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Riset Daerah
(DRD) Safik, SH, MH, yang diikuti oleh sebelas orang dari DRD dan Badan
Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangkalan. (Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar