21 Desember 2014

Air Terjun Bersaudara di Kampung Anyar, Glagah-Banyuwangi

Udaranya Sejuk, Diapit Jurang, Bersumber Tiga Mata Air Konsep ekowisata yang diterapkan Pemkab Banyuwangi seolah disambut baik. Kini banyak bermunculan objek wisata berbasis alam yang cukup potensial. Salah satunya air terjun yang terletak di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah. Kampung Anyar, nama salah satu desa di Kecamatan Glagah ini mungkin masih sedikit asing di telingan kita.
Padahal banyak di antara kita yang barangkali satu dua kali me lewati kawasan yang tidak jauh dari Perkebunan Kalibendo tersebut. Letaknya tidak jauh dari pusat Kota Banyuwangi. Untuk bisa sampai di Kampung Anyar hanya butuh waktu sekitar 15 menit dengan perjalanan meng gunakan kendaraan bermotor.
Video= https://www.youtube.com/watch?v=o4vzXbYaFag&list=UUepNWDWf_cjykU8PXZbbFwg
Tak banyak yang mengetahui jika ka wasan Desa Kampung Anyar Keca matan Glagah ini menyimpan po tensi wisata alam yang tidak kalah ba gus dengan objek wisata lainnya.

Selain kondisi jalan yang bagus, lokasinya yang berada di tepi jalan memudahkan untuk dijangkau. Salah satu lokasi di Desa Kampung Anyar yang menyimpan potensi wisata terdapat di jurang sisi kanan jalan. Itu apabila kita berangkat dari arah Kota Banyuwangi. Begitu memasuki desa ini, pandangan kita akan dihadapkan dengan pepohonan dan sawah di sebelah kanan jalan. Dibatasi oleh jurang yang di bawahnya mengalir sungai dengan air cukup jernih.
Di antara tebing itulah terdapat tiga air terjun yang langsung bersumber dari mata air. Masing-masing mata air itu berbeda. Ketiga mata air yang muncul dari tebing itu adalah Sumber Jagir, Sumber Pawon dan Sumber Buyut Ijah. Jarak ketiganya hanya beberapa meter. Seolah-olah tempat ini merupakan air terjun bersaudara. Tingginya sumber dan terjalnya cadas tebing membuat suara air menggerojog keras. Udara di sekitarnya pun terasa dingin oleh buih yang bertebangan terba wa angin.
Selain itu, masih ada satu lagi air terjun yang tidak kalah eksotik dengan tiga air terjun tersebut. Air terjun yang satu ini agak terpisah. Untuk menuju lokasi air terjun yang oleh masyarakt sekitar disebut Ketegan bisa dilakukan dengan cara menyusuri aliran sungai menuju hulu sungai. Menuju lokasi ini cukup menguras keringat, namun jernihnya air dan rimbun dedaunan yang teduh akan melupakan setiap orang yang ke sana terhadap rasa capek.
Oleh masyarakat sekitar, secara gotong royong tempat itu kini rutin dibersihkan dan dirapikan setiap akhir pekan. Untuk pengunjung umum sebenarnya tem pat ini belum resmi dibuka. Untuk sementara, pengunjung yang ingin menikmati air terjun bisa menitipkan kendaraannya di rumah warga. Jalan masuk menuju tempat ini pun masih menggunakan jalan setapak. Namun bukan berarti keindahan tempat ini berkurang. Jalan setapak yang berkelok-kelok juga cukup menghibur siapa saja yang melangkahkan kaki ke sana.


Tidak ada komentar: