Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Dimulai 2015
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur,
Agus Siswanto, mengatakan bahwa tahapan pembangunan jalan tol
Probolinggo-Banyuwangi akan dimulai 2015 mendatang. "Tahun depan
Kementerian Pekerjaan Umum mulai melakukan studi kajian," kata Agus
kepada Tempo, Jumat 7 Maret 2014.
Menurut Agus, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi itu sudah masuk
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Nasional dan RTRW Provinsi Jawa
Timur. Realisasi jalan tol ini sebelumnya ditargetkan pada 2010 lalu,
namun molor karena terkendala harga lahan. Dia berharap supaya
pembangunan jalan tol itu dipercepat karena tingginya beban kendaraan di
jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi.Jalan tol tersebut, kata dia, akan meramaikan Pelabuhan Tanjung Wangi yang diproyeksikan menjadi pelabuhan ekspor-impor. Apalagi pemerintah Banyuwangi akan membangun kawasan industri terpadu di dekat jalur pantura tersebut. "Jalan tol akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi," kata dia.
Jalan tol sepanjang 156 kilometer ini melewati tiga kabupaten, yakni Probolinggo sepanjang 26 kilometer, Situbondo 103 kilometer, dan Banyuwangi 27 kilometer. Pembebasan lahan untuk jalan tol di tiga kabupaten ini direncanakan seluas total 1.325 hektare. Rinciannya sebanyak 434 hektare lahan permukiman, sawah 197 hektare, dan perkebunan 694 hektare.
Sesuai dengan data Kementerian Pekerjaan Umum di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, estimasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 6,7 triliun. Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ini menjadi kelanjutan pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo, melalui jalur pantai utara atau pantura. Di Banyuwangi, jalan tol ini direncanakan akan berakhir di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi,
Jawa Timur, Agus Siswanto, mengatakan bahwa tahapan pembangunan jalan
tol Probolinggo-Banyuwangi akan dimulai 2015 mendatang. "Tahun depan
Kementerian Pekerjaan Umum mulai melakukan studi kajian," kata Agus,
Jumat 7 Maret 2014.
Menurut Agus, pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi itu sudah masuk
Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Nasional dan RTRW Provinsi Jawa
Timur. Realisasi jalan tol ini sebelumnya ditargetkan pada 2010 lalu,
namun molor karena terkendala harga lahan. Dia berharap supaya
pembangunan jalan tol itu dipercepat karena tingginya beban kendaraan di
jalur pantura Probolinggo-Banyuwangi.
Jalan tol tersebut, kata dia, akan meramaikan Pelabuhan Tanjung Wangi yang diproyeksikan menjadi pelabuhan ekspor-impor. Apalagi pemerintah Banyuwangi akan membangun kawasan industri terpadu di dekat jalur pantura tersebut. "Jalan tol akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi," kata dia.
Jalan tol sepanjang 156 kilometer ini melewati tiga kabupaten, yakni Probolinggo sepanjang 26 kilometer, Situbondo 103 kilometer, dan Banyuwangi 27 kilometer. Pembebasan lahan untuk jalan tol di tiga kabupaten ini direncanakan seluas total 1.325 hektare. Rinciannya sebanyak 434 hektare lahan permukiman, sawah 197 hektare, dan perkebunan 694 hektare.
Sesuai dengan data Kementerian Pekerjaan Umum di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, estimasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 6,7 triliun. Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ini menjadi kelanjutan pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo, melalui jalur pantai utara atau pantura. Di Banyuwangi, jalan tol ini direncanakan akan berakhir di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
- See more at: http://www.banyuwangi.us/2014/03/pembangunan-tol-probolinggo-banyuwangi.html#sthash.o2B0OmPQ.dpufJalan tol tersebut, kata dia, akan meramaikan Pelabuhan Tanjung Wangi yang diproyeksikan menjadi pelabuhan ekspor-impor. Apalagi pemerintah Banyuwangi akan membangun kawasan industri terpadu di dekat jalur pantura tersebut. "Jalan tol akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Banyuwangi," kata dia.
Jalan tol sepanjang 156 kilometer ini melewati tiga kabupaten, yakni Probolinggo sepanjang 26 kilometer, Situbondo 103 kilometer, dan Banyuwangi 27 kilometer. Pembebasan lahan untuk jalan tol di tiga kabupaten ini direncanakan seluas total 1.325 hektare. Rinciannya sebanyak 434 hektare lahan permukiman, sawah 197 hektare, dan perkebunan 694 hektare.
Sesuai dengan data Kementerian Pekerjaan Umum di Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, estimasi dana yang dibutuhkan untuk pembangunan jalan tol ini sebesar Rp 6,7 triliun. Jalan tol Probolinggo-Banyuwangi ini menjadi kelanjutan pembangunan jalan tol Pasuruan-Probolinggo, melalui jalur pantai utara atau pantura. Di Banyuwangi, jalan tol ini direncanakan akan berakhir di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar