01 April 2016

Bandara Banyuwangi Segera Bisa Diterbangi pada Malam Hari

Bandara Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, segera bisa diterbangi pada malam hari. Rapat penyiapan penerbangan malam hari tersebut telah digelar di Kantor Otoritas Bandara Juanda, Sidoarjo, Rabu malam (30/3), yang berakhir pukul 22.30 WIB.

"Alhamdulillah, kami telah rapat dengan semua stakeholder penerbangan. Ini adalah kabar bagus. Ada maskapai yang ingin terbang pada malam hari, sehingga frekuensi penerbangan semakin banyak untuk menunjang pengembangan wisata dan ekonomi. Saat ini ada tim kecil yang menindaklanjuti hal-hal teknis. Banyuwangi berterima kasih kepada Kementerian Perhubungan, AirNav, dan Pemprov Jawa Timur yang terus mendukung pengembangan daerah," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat dihubungi.
Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Direktur Operasi AirNav Indonesia Wisnu Darjono, Direktur Teknik Navigasi Penerbangan AirNav Lukman Laisa, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Yuli Hastono, jajaran pejabat Kementerian Perhubungan, dan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. AirNav sendiri adalah perusahaan umum milik negara yang menjadi penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di seluruh bandara.
Anas mengatakan, dengan penambahan frekuensi tersebut, sektor pariwisata dan dunia usaha bisa terus berkembang karena aksesibilitas semakin mudah. Hal ini pararel dengan berbagai pengembangan wisata di daerah itu. "Infrastruktur ke beberapa taman nasional akan diperbaiki pemerintah pusat. Alhamdulillah, Jumat besok (1/4/2016) kami dipanggil pemerintah pusat untuk membahas hal itu. Event wisata internasional juga semakin rutin digelar," kata Anas.
Geliat bisnis dan pariwisata di Banyuwangi tecermin dari lonjakan penumpang di Bandara Blimbingsari yang mencapai hampir 1.250 persen dari hanya 7.826 penumpang (2011) menjadi 100.105 penumpang (2015). Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung di Banyuwangi pada tahun ini ditargetkan mencapai 50.000 orang, naik dibanding tahun lalu yang sekitar 40.000 orang. Adapun wisatawan domestik ditargetkan bisa menembus 2 juta orang dari posisi tahun lalu sebesar 1,7 juta. Jumlah wisatawan ini diverifikasi dari data hotel dan pengelola destinasi wisata.
Anas menambahkan, pengembangan Bandara Blimbingsari juga didukung sejumlah upaya pemerintah daerah, seperti pembuatan jalan tembus sepanjang 2,3 kilometer dengan lebar 50 meter, jalan lingkar untuk memudahkan akses, dan penyiapan SDM kebandaraan melalui Politeknik Negeri Banyuwangi.
"Kami juga sudah mengurung lokasi sekitar bandara dengan tata ruang yang khusus. Agar lansekap sekitar bandara tetap sawah dan hijau, siapa pun yang mengajukan IMB pendirian bangunan di sekitar bandara tidak kami izinkan. Ini agar lokasi sekitar bandara tertata," kata dia.
Direktur Operasi AirNav Wisnu Darjono mengatakan, secara teknis dengan infrastruktur alat yang ada sekarang, Bandara Banyuwangi sebenarnya sudah bisa diterbangi malam hari. Hanya saja, untuk mencapai tahap yang ideal, diperlukan pemasangan instrument landing system (ILS) yang di antaranya membutuhkan ketersediaan lahan. Selain itu, diperlukan penambahan SDM untuk menunjang operasional pada malam hari.
"Kami siap menyediakan ILS dengan beberapa persyaratan teknis yang akan dibahas lebih lanjut dengan operator bandara, maskapai, dan pemerintah daerah," kata Wisnu.
Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Banyuwangi Ali Ruchi menambahkan, pemerintah daerah siap mendukung infrastruktur penunjang agar bandara bisa beroperasi malam hari. Misalnya, lahan untuk perempatan alat ILS yang membutuhkan lahan di dua lokasi masing-masing seluas 225 meter. Lahannya telah disurvei oleh AirNav Indonesia pada 25-27 Maret lalu, yaitu di sekitar bandara dan kawasan Singojuruh.
"Dalam satu pekan ini, kami juga menggelar koordinasi lagi dengan operator bandara, maskapai, dan perwakilan AirNav untuk membahas langkah teknisnya," kata Ali Ruchi. (humas)

Tidak ada komentar: