11 Juni 2013

Banyuwangi Raih Kembali Adipura

Setelah 17 Tahun, Banyuwangi Raih Kembali Adipura

10-06-2013
BANYUWANGI – Tepat setahun setelah menerima sertifikat Adipura, pagi tadi (10/6), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menerima penghargaan berupa piala Adipura di Istana Negara. Piala Adipura tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP), Arief Setiawan, penghargaan ini menjadi kebanggaan bagi Banyuwangi, setelah 17 tahun berturut-turut tidak mendapatkan Adipura. Tahun 1996 Banyuwangi pernah meraih Adipura Kencana, namun setelahnya gagal meraih Adipura. Bahkan pernah dinobatkan sebagai kota terkotor pada tahun 2011. “Penghargaan ini menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Banyuwangi atas segala upaya kerja kerasnya menciptakan Banyuwangi yang bersih,”ujar Arief.
Piala Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Tahun ini penyerahan piala berdasarkan pada empat kategori wilayah penilaian. Yakni kategori Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota Sedang dan Kota Kecil.
Banyuwangi yang masuk kategori penerima Piala Adipura untuk kota sedang ini, merupakan salah satu dari 33 kabupaten/kota se-Indonesia yang mendapatkan Adipura untuk pertama kalinya. Dijelaskan Arief, untuk Provinsi Jawa Timur, dari 38 kabupaten/kota, hanya dua kabupaten/kota yang belum berhasil meraih Adipura. Sementara Banyuwangi dan Kota Mojokerto adalah dua kabupaten/kota yang meraih Adipura untuk pertama kalinya. “Karena Banyuwangi dan Kota Mojokerto terhitung sebagai penerima Piala Adipura untuk pertama kalinya, Presiden SBY berkenan menyerahkan langsung. Sedangkan bagi kabupaten/kota lain yang sudah menerima piala ini untuk kedua kali, ketiga dan seterusnya, penghargaan akan diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan  malam ini,”tutur Arief.
Ada beberapa indikator yang menjadikan Banyuwangi layak menerima piala Adipura, jelas Arief, yakni partisipasi masyarakat di bidang kebersihan dan keindahan. Selain itu berbagai inovasi yang dibuat seperti adanya bank sampah, pengolahan sampah, pemanfaatan gas metan dan perubahan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Juga  adanya perilaku masyarakat yang berubah menjadi peduli akan sampah, serta bersihnya beberapa titik pantau (sungai, pasar, Red).
Rencananya, piala lambang supremasi kota bersih dan sehat tersebut akan dikirab dan diarak pada Rabu (12/6) mendatang. Arak-arakan yang juga melibatkan pelajar  tersebut mengambil start dari Bandara Blimbingsari menuju Kecamatan Kota Banyuwangi. Di  Kecamatan Kota Banyuwangi, kirab diawali dari  Jl. S. Parman – Jl. Brawijaya – Jl. Gajah Mada – Jl. Hayam Wuruk – Jl. MH. Thamrin – Jl. PB. Sudirman – Jl. A. Yani – Jl. Adi Sucipto – Jl. Kepiting. Kemudian berlanjut ke Jl. Letkol Sugiono – Jl. MT. Haryono – Jl. Pierre Tendean – Jl. Kartini dan berakhir di Taman Blambangan.
Selain berhasil membawa Piala Adipura, SMKN 1 Banyuwangi juga berhasil mendapatkan penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Kementrian Lingkungan Hidup. Penghargaan ini diberikan atas kepedulian sekolah dalam menjaga lingkungan.
Program adiwiyata merupakan implementasi dari Pendidikan Lingkungan Hidup pada sekolah dasar dan menengah yang berupaya membangun karakter. Sehingga sekolah penerima adiwiyata adalah sekolah SD, SMP, dan SMA yang dinilai peduli dan berbudaya lingkungan, yang bertujuan utk mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. (Humas & Protokol)
Sumber=http://www.banyuwangikab.go.id/berita-daerah

Tidak ada komentar: