Setelah pagi harinya menggelar
pertemuan dengan perwakilan aparat desa Kecamatan Pesanggaran, Pemkab
Banyuwangi kembali melakukan pertemuan dengan sejumlah warga terkait
terkait aksi massa sekitar penambangan Tumpang Pitu di Pendopo Sabha
Swagata, Jumat sore (27/11). Pertemuan kali ini diikuti sejumlah tokoh
masyarakat (tomas) dan tokoh lintas agama (toga) dari Kecamatan
Pesanggaran dan Siliragung, Banyuwangi.
Dalam pertemuan tersebut, PJ Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan
tomas dan toga memiliki pengaruh yang besar karena menjadi panutan bagi
masyarakat. Terkait aksi massa yang terjadi di areal tambang tumpang
pitu, Zarkasi berharap mereka bisa mendinginkan suasana dengan
memberikan pengertian dan informasi yang tepat kepada warga.
“Saya sangat mengerti dengan suasana yang sedang terjadi. Namun
selagi kita mencari solusinya, saya minta tolong agar tokoh agama dan
tokoh masyarakat bisa mengajak masyarakat untuk cooling down.
Jangan terpancing emosi maupun isu-isu agar tidak lagi timbul gejolak,”
ujar Zarkasi. Sekedar diketahui, telah terjadi aksi massa di kawasan
tambang Tumpang Pitu milik PT Bumi Suksesindo (BSI) di wilayah Kecamatan
Pesanggaran Banyuwangi pada Rabu (25/11).
Untuk menghindari terjadinya aksi yang berulang, Zarkasi mengatakan
telah meminta kepada pihak PT. BSI untuk tidak melakukan aktivitas
maksimal sampai dengan tanggal 9 Desember 2015.
“Kami minta masing-masing pihak bisa menahan diri. Sama-sama cooling down
lah kedua pihak, apalagi Banyuwangi lagi memasuki masa Pilkada. Ini
semua agar suasana jelang pilkada kondusif, sembari Pemkab memfasilitasi
warga dengan PT. BSI dan mencarikan solusi terbaiknya,” tutur Zarkasi.
Nantinya setelah 9 Desember, lanjut dia, akan ditentukan langkah
berikutnya dan solusi yang tepat untuk keduanya. “Lewat dialog ini, kami
akan tahu dengan jelas apa yang menjadi kemauan warga. Semua akan kami
tampung, lalu akan kami bicarakan dengan PT. BSI. Intinya, pemkab ingin
win win solution antar keduanya,” ujar Zarkasi.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah tokoh langsung menyampaikan apa
yang menjadi keluhan warga Pesanggaran. Mereka pada intinya menginginkan
agar PT. BSI lebih memaksimalkan potensi lokal yang ada di Kecamatan
Pesanggaran dan Siliragung dalam pengembangan perusahaan.
“Misalnya PT. BSI kalau membeli bahan pangan, belilah produk warga
Pesanggaran terlebih dahulu. Jangan beli di luar, toh produk lokal di
sini juga ada,” cetus Afandi Musafa, Ketua MUI Kecamatan Pesanggaran.
(Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar