Pertumbuhan ekonomi Banyuwangi yang
meningkat pesat dalam 4 tahun terakhir, menarik perhatian Forum Asisten
Perekonomian Provinsi Jawa Barat yang kemudian melakukan kunjungan
kerja (kunker) ke Kabupaten The Sunrise of Java ini. Kunker para Asisten
Perekonomian dan Kepala Bagian di Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat
ini diterima Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten Banyuwangi, Agus Siswanto, didampingi Kepala Dinas
Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan, Hary Cahyo Purnomo, serta
Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, M.Y Bramuda, di Lounge
Pelayanan Publik, Selasa (24/11).
Asisten Perekonomian Pembangunan Kabupaten Sukabumi yang juga didapuk
sebagai ketua rombongan, Budiman, menyatakan terkesan dengan
perkembangan Banyuwangi dalam beberapa tahun terakhir. Terutama
Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan perekonomian masyarakatnya yang terus
meningkat.
“Banyuwangi ini luar biasa sekali. Kami telah mengamati, dalam 4
tahun belakangan pendapatan per kapitanya terus naik, angka kemiskinan
menurun tajam, dan pariwisatanya berkembang pesat. Tentunya ini menarik
sekali makanya kami jauh-jauh datang kemari untuk menggali ilmu di
sini. Fokus kami adalah belajar bagaimana Banyuwangi bisa meningkatkan
pertumbuhan perekonomiannya. Terutama dalam meningkatkan industri
ekonomi kreatif dan pariwisata,” kata Budiman.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Banyuwangi Agus Siswanto
mewakili PJ Bupati Banyuwangi menyatakan tersanjung dengan kunjungan
para asisten dari Jawa Barat ini. Saat menjawab tujuan kunker Agus
menyampaikan untuk mendongkrak perekonomian daerah, Banyuwangi memiliki
beberapa program unggulan, salah satunya pengembangan pariwisata daerah.
Terkait pariwisata, lanjut Agus, Banyuwangi tidak mungkin mem-fotocopy
daerah-daerah lain. “Kami punya cara sendiri untuk memajukan wilayah
kami yang jauh dari pusat pemerintahan. Dengan potensi alam yang kita
miliki, seperti pantai, gunung dan alam kita kemas menjadi sebuah obyek
wisata yang siap kita jual,” kata Agus.
Dibeberkan Agus, selain keindahan alam, Banyuwangi juga menggelar
sejumlah even yang terangkum dalam gelaran Banyuwangi Festival untuk
menarik wisatawan datang ke Bumi Blambangan ini. Mulai dari even
berlatar belakang seni budaya, lingkungan, olah raga dan religi dikemas
menjadi tontonan apik dan semuanya dilakukan sendiri oleh birokrat di
lingkungan Pemkab Banyuwangi. “Kami tidak pernah melibatkan even
organizer (EO), semua kami kerjakan bersama-sama,” terang Agus.
Lebih dalam Agus membeberkan, agar destinasi pariwisata Banyuwangi
dikenal masyarakat luas, promosinya harus intens. “Namun, tidak harus
memakan biaya mahal. Cukup dengan IT dan melibatkan masyarakat, promosi
bisa sangat cepat, mudah dan murah,“ ujarnya.
Dijelaskan Agus, IT adalah kuncinya. Saat ini 1.400 titik wifi sudah
terpasang di semua ruang publik, mulai dari kota hingga desa di seluruh
Banyuwangi. Ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk promosi daerah
terutama pariwasata Banyuwangi. “Mereka cukup ber-selfie dan memotret
destinasi wisata Banyuwangi dan mengunggahnya di media sosial. Mudah dan
nggak mahal kan?” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan
Pertambangan, Hary Cahyo Purnomo, menambahkan setiap even yang digelar
di Banyuwangi selalu dikerjakan secara bergotong royong antar SKPD di
lingkungan Pemkab Banyuwangi. Dalam setiap even, pihaknya juga selalu
melibatkan pelaku ekonomi kreatif untuk memamerkan produknya. “Kalau ada
even pasti banyak orang yang datang, jadi mereka bisa memamerkan dan
memasarkan produknya di sana. Dengan begitu, produknya akan semakin
dikenal,” kata Hary.
Dikatakan Hary, dengan cara tersebut ternyata berhasil mendongkrak
jumlah industri kreatif Banyuwangi.Ini menunjukkan, perekonomian
masyarakat Banyuwangi juga semakin baik. “Sekarang jumlah pengusaha kaos
khas Banyuwangi semakin banyak. Pembuat souvenir, handycraft, dan
pengrajin batik pun semakin bertambah,” pungkas Hary. (Humas &
Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar