Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sudah di depan mata. Saat era pasar
bebas ASEAN ini mulai diberlakukan pada akhir tahun ini, tidak hanya
barang dan jasa dari berbagai negara ASEAN yang masuk ke Banyuwangi,
tapi juga tenaga kerja asing akan mulai berdatangan. Untuk itu, kualitas
masyarakat Banyuwangi harus ditingkatkan dengan melakukan revolusi
mental sehingga terwujud individu yang berdaya saing.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), Surya Chandra saat menjadi nara sumber Seminar dan
Talkshow Strategi Penguatan Keluarga Excellent dalam Menghadapi MEA di
Hotel Ketapang Indah, Jumat (13/11).
Lebih dalam dikatakan Surya, agar masyarakat mampu bersaing dengan
tenaga kerja profesional asing, kompetensi dan karakternya harus
diperbaiki. Karakter masyarakat yang masih mudah menyerah, tidak mau
bekerja keras, kurang jujur, dan tidak disiplin harus segera dirubah.
Caranya dengan menggaungkan dan melakukan revolusi mental kepada seluruh
masyarakat. Yakni merubah pola pikir, pola sikap, dan pola bertindak.
“Jika ini sukses dilakukan, maka akan tercipta masyarakat yang
berkarakter kuat. Yaitu terwujudnya manusia yang berintegritas, memiliki
etos kerja yang tinggi dan mau bergotong royong. Masyarakat yang
seperti inilah yang siap menghadapi MEA,” kata Surya.
Pengembangan kualitas masyarakat, lanjut Surya, juga berkaitan erat
dengan asupan gizi sebelum anak dilahirkan. Kondisi keluarga juga
mempengaruhi kualitas stimulasi dalam lingkungan keluarga dan
menciptakan rasa aman bagi tumbuh kembang anak. “Untuk itu, kita juga
perlu solusi tepat agar anak Banyuwangi dapat tumbuh menjadi individu
yang sehat, cerdas, tangguh dan mandiri. Individu yang siap berkarya
bagi Indonesia dan dunia,” cetus Surya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Pertambangan (Disperindagtam) Kabupaten Banyuwangi, Hary Cahyo Purnomo,
menambahkan Pemkab Banyuwangi sudah melakukan sejumlah terobosan untuk
mempersiapkan masyarakat menghadapi MEA yang tinggal menghitung hari.
Selain melakukan pendampingan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) untuk peningkatan kualitas produknya. Pemkab melalui
diperindagtam juga memiliki sebuah program Pesona Desa. “Ini merupakan
program peningkatan SDM yang berfokus kepada tiga pilar yakni pemuda,
perempuan dan netizen mengingat tiga pilar ini merupakan ujung tombak
kemajuan desa,” ujar Hary. (Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar