Kabupaten Banyuwangi berhasil mempertahankan prestasinya di bidang
kebersihan. Untuk ketiga kalinya, Kabupaten The Sunrise of Java ini
kembali mendapatkan Piala Adipura secara berturut-turut . Piala ini
diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar kepada
Penjabat Bupati Banyuwangi, Zarkasi, Senin malam (23/11) di Gedung
Bidakara, Jakarta.
Diraihnya piala Adipura 2015 ini menjadi prestasi yang membanggakan
bagi kabupaten ujung timur pulau jawa ini. Karena sebelumnya pada 2011,
Banyuwangi pernah dinobatkan sebagai kota terkotor kedua se Jatim.
“Penghargaan ini merupakan hasil kerja keras seluruh masyarakat
Banyuwangi yang ikut mendukung pemerintah daerah dalam menjaga
lingkungan yang bersih dan nyaman. Semua berperan nyata, mulai dari
pesapon, tukang sampah, dan yang paling nyata adalah kerja keras semua
rakyat dalam mewujudkan budaya bersih di Banyuwangi” kata Zarkasi.
Piala Adipura adalah sebuah penghargaan bagi kota/kabupaten di
Indonesia yang berhasil dalam bidang kebersihan serta pengelolaan
lingkungan perkotaan. Tahun ini penyerahan piala berdasarkan pada empat
kategori wilayah penilaian, yaitu Kota Metropolitan, Kota Besar, Kota
Sedang, dan Kota Kecil. Banyuwangi sendiri menjadi penerima penghargaan
kategori kota sedang.
“Penghargaan ini kami harapkan bisa menjadi motivasi bagi segenap
masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan. Jika
lingkungan bersih maka Banyuwangi akan semakin nyaman untuk ditinggali.
Ini juga akan menjadi salah satu pengungkit daya tarik bagi wisatawan,”
kata Zarkasi.
Ditambahkan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Arief Setyawan,
tahun ini penilaian untuk memperoleh penghargaan Adipura jauh lebih
ketat dari tahun-tahun sebelumnya. Ini mengakibatkan jumlah penerima
piala Adipura 2015 jauh berkurang dibandingkan tahun 2014 lalu.
“Kami bersyukur Banyuwangi bisa memperahankan Piala Adipura. Sebab di
Jawa Timur saja biasanya hampir semua kabupaten/kota mendapatkan
penghargaan ini namun tahun ini hanya 14 daerah saja untuk seluruh
kategori,” kata Arief.
Untuk memperoleh piala Adipura 2015, kata Arief di antaranya harus
memenuhi beberapa kriteria penilaian. Mulai dari partisipasi masyarakat
dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah, tersedianya ruang
terbuka hijau yang berfungsi bagi masyarakat, dan ketersediaan TPA.
Penilaian juga melihat pada kebersihan di sejumlah ruang publik, seperti
pasar, jalan, perkantoran, sekolah, sungai serta ketersediaan fasilitas
penunjang kebersihan yang disiapkan oleh pemerintah daerah.
“Penilaian tersebut dilakukan sampai beberapa kali, bahkan tahun ini
tim dari kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) mengevaluasi
langsung dan memverifikasi ke Banyuwangi sampai 3 kali. Bahkan, Sekkab
Slamet Kariyono wajib memaparkan langsung tentang pengelolaan kebersihan
beberapa waktu lalu di Jakarta,” ujar Arief.
Selain kebersihan di Banyuwangi, tim kementrian juga menilai sejumlah
inovasi di Banyuwangi dalam pengelolaan lingkungan. Di antaranya adalah
program bank sampah, pengolahan sampah, pembangunan Ruang Terbuka Hijau
(RTH). Para tim penilai, lanjut Arief, juga menilai positif program
pemda yang mengapreasiasi kinerja petugas kebersihan dengan memberikan
insentif dan asuransi.
"Para THL tersebut secara rutin membersihkan seluruh ruas jalan,
sungai dan fasilitas publik 3 kali sehari. Wajar jika kita memberikan
perlindungan kepada mereka lewat mengcover mereka dengan asuransi,”
cetus Arief.
Saat ini jumlah petugas yang rutin memelihara kebersihan kota
Banyuwangi sebanyak 620 orang tenaga harian lepas (THL). Pemkab
Banyuwangi sendiri juga telah membangun sebanyak 23 taman yang tersebar
di seluruh wilayah. Selain menciptakan ruang terbuka hijau tersebut,
taman-taman yang dibangun ini dimaksudkan menjadi ruang-ruang publik
untuk berkumpul, berekreasi, dan berkreasi bagi warganya.
Untuk merayakan keberhasilan meraih piala supremasi di bidang
lingkungan ini, Pemkab Banyuwangi berencana akan mengarak keliling kota
piala ini. Konvoi akan digelar Selasa (24/11) siang hari, langsung
setelah mendarat dari Bandara Blimbingsari. Konvoi akan diawali dari
Patung Kuda Sobo hingga finish di Taman Blambangan. "Di Taman Blambangan
akan digelar perayaan keberhasilan semua rakyat dalam mempertahankan
Piala Adipura kali ketiga ini. Para tokoh bidang kebersihan dan
lingkungan hidup akan kami hadirkan pula," pungkas Arief. (Humas
Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar