27 November 2015
Cari Solusi Damai, Pemkab Banyuwangi Dorong Mediasi dengan Warga Terkait Masalah Tambang
Terkait aksi massa sekitar penambangan Tumpang Pitu di Kecamatan
Pesanggaran, Pemkab Banyuwangi menggelar pertemuan dengan sejumlah
perwakilan aparat desa sekitar. Dialog yang berlangsung di Pendopo
kabupaten tersebut dipimpin oleh Pj Bupati Banyuwangi, Zarkasi, Jumat
(27/11)
Hadir dalam dialog tersebut 25 aparat desa di Kecamatan Pesanggaran
Banyuwangi, antara lain Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Kades Sarongan,
Kades Pesanggaran, Kades Sumbermulyo, Kades Kandangan, beserta sejumlah
kepala dusun. Pj Bupati dalam kesempatan tersebut didampingi Asisten
Administrasi Pembangunan dan Kesra, Wiyono, Kepala Badan Perijinan dan
Pelayanan Terpadu Abdul Kadir, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan,
dan Pertambangan Hari Cahyo.
Zarkasi mengatakan, pertemuan ini dimaksudkan untuk menampung aspirasi
warga Pesanggaran terkait pengoperasian tambang emas Tumpang Pitu.
Dialog ini, lanjut dia, sebagai upaya pemerintah menyatukan, dan
mencarikan solusi terkait aksi massa yang dilakukan warga kemarin.
”Sampaikan uneg-uneg Bapak apa adanya pada dialog ini, kita akan
membantu menyampaikan kepada yang terkait. Percayalah, kami akan
membantu mencarikan win-win solution atas masalah ini. Perusahaan
penambangan juga setelah ini harus duduk bareng masyarakat guna
mendapatkan solusinya," kata Zarkasi di hadapan para kepala desa dan
kepala dusun.
Dalam kesempatan itu, Zarkasi juga meminta kepada kepada aparat desa
agar bisa menenangkan warganya sembari mencari solusi atas permasalahan
yang ada. Para aparat diminta bisa menjaga kondusivitas wilayahnya
masing-masing.
”Pada hakekatnya tambang ini kan untuk kemakmuran masyarakat. Kalau
tambang ini bisa beroperasi dengan baik, toh kembalinya kepada rakyat
Banyuwangi, yang imbasnya untuk kesejahteraan masyarakat juga," ujarnya.
Sekadar diketahui, kawasan tambang Tumpang Pitu milik PT Bumi Suksesindo
(BSI) di kawasan Pesanggaran Banyuwangi terjadi aksi massa pada Rabu
(25/11). Masyarakat melakukan unjuk rasa di lokasi tersebut.
Sementara itu, Asisten Adminitrasi Pembangunan dan Kesra Wiyono
menegaskan bahwa pemda akan melakukan pendekatan humanis dan tetap
mengedepankan kesejahteraan warga dalam upayanya membantu mencarikan
solusi yang diinginkan warga sekitar.
“Intinya kami ingin agar warga sejahtera. Kami juga ingin agar warga
sekitar memperoleh manfaat lebih dari beroperasinya tambang ini, semisal
ada upaya pemberdayaan terhadap warga di sana. Kami janji akan berusaha
memfasilitasi apa yang menjadi kemauan warga dengan PT BSI," ujar
Wiyono.
Dalam dialog yang berlangsung gayeng tersebut sejumlah aparat desa
langsung menyampaikan aspirasinya kepada Pemkab Banyuwangi. Salah
satunya adalah Pj Kades Sumberagung, Pesanggaran Suryanto yang meminta
jaminan bahwa tidak akan ada lagi penangkapan terhadap warga
Pesanggaran.
"Kami juga meminta agar BSI tidak melakukan aktivitas dulu sampai BSI
bisa mensosialisasikan secara gamblang tentang pelaksanaaan operasional
tambang," ujarnya.
Beberapa perwakilan juga menyampaikan keinginan agar perusahaan
penambangan bisa memberdayakan warga sekitar dengan berbagai kegiatan
ekonomi produktif. (Humas protokol)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar