Pabrik Gula (PG) Glenmore, Banyuwangi, ditargetkan bisa beroperasi
(giling perdana) pada Agustus 2016. Saat ini, pembangunan konstruksi
pabrik gula tersebut sudah mencapai 35 persen.
“Kami
optimistis pertengahan tahun depan, Agustus 2016 sudah bisa giling
perdana. Kami berharap pembangunan pabrik ini bisa mendukung pencapaian
swasembada gula sekaligus menciptakan banyak lapangan kerja bagi
masyarakat Banyuwangi,” ujar Direktur Utama PT Industri Gula Glenmore
(IGG) Ade Prasetyo. IGG adalah perusahaan yang didirikan bersama oleh PT
Perkebunan Nusantara (PTPN) XII dan PTPN XI, keduanya merupakan badan
usaha milik negara (BUMN).
Ade
mengatakan, semula PG tersebut diharapkan bisa beroperasi pada tahun
ini. Namun, terdapat persoalan pembiayaan sehingga dilakukan penjadwalan
ulang. Saat ini, IGG telah mendapatkan kredit dari sindikasi perbankan
yang terdiri atas Bank BRI, Bank BNI, Indonesia Eximbank, Bank Jatim,
dan sejumlah bank lain.
“Sebagai
konsultan teknis kita melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), juga Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP( Yogyakarta
sebagai konsultan bidang SDM," tambahnya.
Nilai
investasi PG Glenmore itu sebesar Rp 1,5 triliun. PG Glenmore dirancang
berkapasitas giling 6.000 ton tebu perhari (TTH) dan dapat dikembangkan
menjadi 9.000 TTH. Areal yang dicadangkan untuk penanaman tebu guna
memenuhi kebutuhan bahan baku PG Glenmore seluas 11.250 hektare.
Ade
menjelaskan, PG Glenmore merupakan PG terpadu yang akan memproduksi
gula putih premium. PG ini dirancang sebagai pabrik modern di mana
limbah yang dihasilkan akan dikelola menjadi produk sampingan yang
bermanfaat. "Dari pengolahan limbahnya akan menghasilkan produk
sampingan berupa daya listrik 6 mega watt (MW), bioetanol, pupuk
organik, dan pakan ternak," kata Ade.
Listrik
dihasilkan dari pengolahan limbah padat tebu dengan teknologi
co-generation. Adapun bioetanol dihasilkan dari pengolahan limbah cair
tebu dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan pencampur bahan bakar minyak
(BBM) pada kendaraan.
Ade
menambahkan, pihaknya mengapresiasi dukungan kuat dari Pemkab
Banyuwangi dalam pendirian pabrik ini. "Perizinannya hanya butuh dua
hari sudah beres. Pemda sangat support kami," kata Ade.
Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, Pemkab Banyuwangi ingin
agar lahan-lahan yang tidak produktif di daerah tersebut bisa ditanami
tebu. Sehingga bisa melibatkan petani lokal untuk menggarapnya.
“Kami
mendukung penuh pembangunannya. Dengan segera berdirinya pabrik ini,
ribuan lapangan pekerjaan tercipta. Apalagi pabrik gula ini dibangun
putra-putri Indonesia,” pungkasnya.
Kemarin,
Minggu (4/10), Ade bersama Bupati Anas meninjau pembangunan PG
Glenmore. Pabrik ini bakal menjadi kebanggaan Banyuwangi sebagai pabrik
gula modern pertama di Indonesia. (humas protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar