Sehari sebelum puncak helatan Banyuwangi Batik Festival (BBF) 2015, akan diawali sebuah fashion on the pedestrian,
Jumat (9/10). Peragaan di trotoar ini akan dilangsungkan sore hari di
Taman Blambangan, sebuah taman hijau yang cantik di kota Sunrise of Java
in.
Peragaan busana dengan menggunakan catwalk ruas pejalan kaki ini
diikuti 170 peserta asal Banyuwangi yang membawakan busana batik dengan
segala kreasinya. Ratusan model tersebut selain memang berprofesi
sebagai model, melibatkan juga model dadakan. Mereka terdiri para
pelajar, PNS dan karyawan perbankan di Banyuwangi.
"Meski aslinya tidak berprofesi sebagai model, namun para karyawan
ini tetap ikut seleksi dari kita. Mulai dari cara jaan bak peragawati,
hingga desain baju yang diajukan ke kita. Totalnya yang ikut audisi
sekitar 456 peserta, namun yang lolos hanya 170 saja," kata Kepala Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Pertambangan, Banyuwangi Hary Cahyo
Purnomo.
Para model amatir itu, lanjut Hary, akan berlenggak lenggok sepanjang
350 meter di trotoar Taman Blambangan yang disulap menjadi catwalk.
Kategori busana yang akan dibawakan anatara lain busana casual akan dibawakan peserta anak-anak. Busana pesta akan ditampilkan peserta remaja, dan karyawan akan memperagakan busana kerja.
”Untuk memacu kreativitas peserta, kita beri kebebasan kepada mereka
untuk menyediakan sendiri busana yang akan mereka peragakan. Mereka bisa
mendesainnya sendiri atau langsung menggandeng salah satu IKM batik,”
ujar Hary.
Hary menambahkan, selain untuk menarik minat wisatawan, ajang fesyen
batik di trotoar ini untuk lebih membumikan kekayaan batik di tengah
masyarakat. "Banyuwangi sekarang punya sedikitnya 52 motif batik. Dengan
ajang ini, batik bisa menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat,"
ujarnya.
Rangkaian acara BBF lainnya adalah lomba desain motif, lomba
mencanting baik, dan lomba desain busana batik. Acara puncak digelar
Sabtu malam (20/9) dengan peragaan busana yang diisi sejumlah bintang
tamu, antara lain Puteri Indonesia Anindya Kusuma Putri, dan artis
Krisdayanti.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, selain ingin
melibatkan langsung masyarakat dalam promosi batik Banyuwangi dan
menumbuhkan kecintaan pada fashion batik lokal, even ini dibuat untuk
menunjukkan kalau trotoar bisa menjadi tempat pertunjukkan yang
istimewa selama didesain dengan aman, ramah dan nyaman bagi penggunanya.
“Kami ingin fungsi trotoar dikembalikan bagi kepentingan publik, ”
kata Bupati Anas.
Selain itu ajang ini sebagai upaya mendorong batik sebagai komoditas
fesyen yang bisa menggerakkan ekonomi lokal agar terus digalakkan.
"Pengembangan pariwisata memang sejalan dengan industri kreatif seperti
batik. Dengan makin familiarnya batik banyuwangi, perajin dan UMKM batik
bisa tumbuh. Ini kerja-kerja jangka panjang," kata Anas. (Humas
Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar