Pagelaran wayang kulit kembali
memeriahkan Banyuwangi Festival 2015.
Setelah tampil dua tahun lalu, Ki
Manteb Soedharsono kembali tampil di Banyuwangi. Ki Mantep akan unjuk
kebolehannya selama semalam suntuk di Lapangan Maron Genteng, Sabtu
(3/10).
Dalang kondang asal Karanganyar Jawa Tengah ini akan memuaskan
pecinta seni tradisional ini dengan lakon Lakon ‘Ismoyo Maneges’.
Dikatakan Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda, lakon
ini sengaja dipilih untuk memberikan sekilas gambaran tentang seorang
pemimpin yang sedang meminta petunjuk kepada sang Pecipta atas kondisi
dunia yang penuh dengan kekacauan.
Ismoyo adalah perwujudan Semar. Sedangkan maneges berarti minta.
Kisah ini berisi tentang kegelisahan Semar atas kondisi dunia. Dia
kemudian semedi untuk meminta petunjuk dari Yang Maha Kuasa dan akhirnya
bisa mengatasi beragam masalah. “Secara singkat, Ismoya Maneges
berkisah tentang negeri Astina yang dilanda perpecahan karena perbedaan
pendapat. Semar pun lalu meminta petunjuk untuk mengatasi masalah ini,”
terang Bramuda.
Festival Wayang Kulit ini digelar sebagai salah satu sarana untuk
melestarikan kesenian Jawa. "Selain Using, di Banyuwangi suku Jawa juga
dominan, khususnya di wilayah selatan Banyuwangi. Dalam B-Fest ini, kami
akomodir gelaran-gelaran yang mewakili sejumlah kebudayaan setempat.
Wayang ini salah satunya," kata Bramuda.
Lebih jauh, kata Bramuda, permainan wayang kulit ini mengandung
filosofi dan makna yang dalam dari setiap lakon yang mainkan dalang.
“Untuk itu kami sengaja datangkan kembali dalang klasik Ki Manteb untuk
menceriterakan lakon yang bisa menjadi tauladan dan contoh. Ki Mantep
akan tampil semalam suntuk dengan sabetan-sabetan khasnya. Dipastikan
para pecinta wayang kulit akan terpuaskan,” kata Bramuda.
Dalam performnya nanti dalang yang terkenal mahir pada olah suara ini
akan memainkan ceritanya dengan diiringi tampilan peralatan audio yang
canggih. Ki Mantep akan tampil mulai pukul 20.00 WIB. (Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar