Banyuwangi kembali peroleh
prestasi di bidang investasi. Kabupaten berjuluk the Sunrise of Java ini
raih ‘Investment Award’ 2015 kategori promosi investasi terbaik yang
diserahkan Gubernur Jatim Soekarwo kepada Pejabat (Pj) Bupati Banyuwangi
Zarkasi di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (26/10).
Penghargaan ini diberikan lantaran Banyuwangi dinilai paling baik
dalam melakukan promosi investasi. Pemkab dianggap gencar melakukan
promosi investasi dengan berbagai inovasi menarik. Mulai dari mengikuti
sejumlah business forum, pameran, hingga kebijakan dan sejumlah insentif
investasi yang ditelurkan.
Soekarwo mengatakan penganugerahan ini bertujuan untuk meningkatkan
kinerja pemerintah kabupaten/kota di Jawa Timur agar berlomba-lomba
meningkatkan iklim investasi yang berdaya saing. "Award ini kami berikan
untuk mendorong agar iklim investasi di daerah-daerah semakin kondusif.
Selain itu juga untuk meningkatkan pelayanan prima di bidang penanaman
modal," kata orang nomor satu di Jawa Timur ini.
Untuk itu, Soekarwo mengharapkan agar setiap pemerintah daerah lebih
memperhatikan dan mengenali wilayahnya masing-masing, agar dapat
melakukan inovasi yang tepat untuk mendongkrak invaestasi di
daerahnya. Dalam investment award ini terdapat lima kategori lomba,
yakni kelembagaan, promosi investasi, pelayanan penanaman modal, dan
kinerja investasi.
Pj Bupati Banyuwangi Zarkasi mengatakan akan terus gencar melakukan
promosi untuk menarik investasi masuk ke Banyuwangi. "Ini sebagai spirit
kami agar terus berpromosi tentang potensi Banyuwangi," kata Zarkasi.
Sementara itu, Kepala Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T)
Abdul Kadir menambahkan Pemkab Banyuwangi telah membuat kebijakan
memberikan kemudahan bagi para investor. Kebijakan tersebut dituangkan
dalam sebuah Perda pemberian insentif dan atau pemberian kemudahan
penanaman modal di Banyuwangi.
Kadir menambahkan, bentuk insentif yang diberikan kepada penanam
modal yang memenuhi kriteria bisa berupa pengurangan, keringanan, atau
pembebasan pajak daerah; pengurangan, keringanan, atau pembebasan
retribusi daerah, pemberian dana stimulan, atau pemberian bantuan modal.
"Sedangkan pemberian kemudahan berupa penyediaan data dan informasi
penanaman modal sektor potensial dan peluang kemitraan, penyediaan
sarana dan prasarana, penyediaan lahan atau lokasi, pemberian bantuan
teknis, dan percepatan pemberian perizinan," kata dia.
Banyuwangi juga telah memiliki kawasan industri di kecamatan
Wongsorejo. Lahannya diperkirakan mencapai lebih dari 700 hektar di
kawasan utara Banyuwangi.
Infrastruktur pun terus dibangun guna mendukung pengembangan
industri, baik infrastruktur fisik maupun teknologi informasi. Fasilitas
listrik juga tanpa kendala sedangkan untuk kebutuhan air akan disupport
oleh Waduk Bajulmati dengan kapasitas mencapai 10 juta meter kubik air
yang saat ini tengah dibangun.
Pemkab pun telah melakukan pemasangan fiber optik dan broadband yang
akan dikembangkan tahun 2015. Aksesibilitas juga sangat terjangkau
dengan adanya bandara, pelabuhan dan fasilitas double track yang akan
dibangun oleh pemerintah pusat.
Investasi di Banyuwangi sendiri mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Pada 2012 tercatat Rp 1,19 triliun dengan jumlah ijin usaha
yang dikeluarkan 1.340 buah. Tahun 2013 meningkat tajam hingga Rp 3,38
triliun dengan 1.986 ijin usaha. Dan 2104 menjadi Rp 3,44 triliun.
(Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar