KD dan Putri Indonesia Siap Fesyen di Cat Walk BBF 2015
BANYUWANGI – Ajang untuk mengeksplorasi khazanah kekayaan batik lokal
dan industri kreatif kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi. Untuk
ketiga kalinya Pemkab Banyuwangi menyelenggarakan Banyuwangi Batik
Festival (BBF) yang puncak eventnya digelar Sabtu malam, 10 Oktober
2015, di Taman Blambangan.
Pergelaran BBF ini merupakan wujud komitmen pemerintah dan masyarakat
Banyuwangi dalam menumbuhkembangkan kekayaan budaya lokal, khususnya
batik agar semakin diminati masyarakat. Baik untuk fesyen maupun sebagai
indentitas daerah. Event ini juga sebagai bukti nyata Banyuwangi
dalam mempromosikan batik lokal ke khalayak luas.
"Melalui ajang ini pemkab akan menunjukkan pada publik, batik tidak lagi menjadi fesyen yang out of date.
Batik kini bukan lagi dianggap bagian dari gaya lawas, tapi sudah
menjadi bagian dari gaya hidup masa kini. Batik telah menjadi tren. Tren
ini harus dijawab dengan keseriusan semua elemen untuk mendorong
pengembangan batik, baik dari sisi desain, kemasan event, maupun aspek
ekonominya. Dan itu telah kita buktikan dengan turut ambil bagian batik
Banyuwangi di Indonesia Fashion Week di JCC awal tahun 2015," ujar
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Selain itu kata Anas, pemerintah ingin menjadikan batik tidak hanya
menjadi penanda atau identitas daerah, namun sebuah kebanggaan yang
berujung pada kesejahteraan para pelaku industri. Setelah dua kali
digelar, antusiasme masyarakat pada setiap pameran batik sangat tinggi.
Tahun lalu saja, omzet yang di peroleh pengrajin batik di pameran BBF
mencapai Rp 750 juta. “BBF akan membawa dampak langsung pencapaian omzet
IKM batik yang lebih tinggi,” ujarnya.
Batik yang dulu identik dengan busana orang dewasa dan desain yang
monoton, kini telah menjadi bagian fesyen modern yang bisa ditampilkan
dengan desain yang lebih beragam. Mulai dari model casual, busana kerja
nan elok serta gaun pesta nan menawan. Batik kini juga bisa dipakai oleh
segala usia, mulai anak-anak, remaja hingga dewasa.
Yang istimewa di BBF kali ini, akan ditampilkan Diva Pop Indonesia
Krisdayanti(KD) untuk berlengak-lenggok di atas catwalk BBF. Di BBF 2015
ini, KD akan mengenakan batik Banyuwangi dengan desain khusus dari KD
sendiri. Di ajang ini KD tak sendirian, Putri Indonesia 2015, Anindya
Kusuma Putri dan runner up satu dua, Chintya Fabyola dan Gresya Amanda
Maaliwuga juga akan ikut meramaikan panggung BBF 2015. Mereka akan
mengenakan gaun batik Banyuwangi yang didesain secara khusus oleh
Desainer kondang Batik Nyonya Indo, Priscila Saputro dan dan Irma
Lumiga.
Selain mendesain putri Indonesia, dua desainer yang telah dua kali
terlibat langsung di BBF ini juga akan menampilkan rancangannya dengan
berbahan dasar batik Banyuwangi dan akan dibawakan model-modelnya.
Ditambahkan Hary, setelah motif gajah oling dan kangkung stingkes,
BBF 2015 ini akan mengangkat motif "Paras Gempal" sebagai tema BBF.
“Dengan berganti-ganti tema ini menunjukkan batik Banyuwangi sangat
beragam. Meskipun banyak motif, kita tak pernah membatasi kreatifitas
untuk menciptakan motif-motif baru.Tentunya dengan tidak meninggalkan
orisinalitas dan kearifan budaya daerah,” kata Hary.
Sebelum acara puncak, rangkaian BBF diawali sederetan kegiatan yang
berkaitan dengan batik. Diawali, lomba desain motif batik pada bulan
Agustus hingga September. Lomba model dan desain busana batik dan serta
lomba mencanting. Dari pemenang lomba model dan desain busana batik akan
tampil Fashion on the Pedestrian pada 9 Oktober mendatang.
“Besoknya para model yang lolos seleksi di cat walk pedestrian ini akan
tampil di panggung BBF bersama model-model yang lain,” ujar Hary. (Humas
Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar