Kebahagiaan mewakili Indonesia di Madrid, Spanyol
tak hanya dirasakan oleh tim Banyuwangi yang mempresentasikan pariwisata
Banyuwangi dalam ajang United Nations World Tourism Organization
(UNWTO) Awards ke 12. Anak-anak muda Banyuwangi yang dipercaya untuk
menampilkan kostum Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) dalam pameran
internasional (Madrid International Trade Fair / FITUR pun juga tak
kalah gembira. Keterlibatan mereka dalam event tersebut begitu
mengundang antusiasme pengunjung yang datang ke booth Indonesia.
“Antusiasme pengunjung sangat tinggi. Disini kami jadi pusat
perhatian. Tadinya tidak ada yang menyangka kalau di balik kostum itu
adalah manusia. Mereka mengira kostum itu dikenakan oleh patung,” beber
Budi Ramadhan (21) sambil tersenyum. Budi merupakan salah satu lare Banyuwangi yang dalam pameran tersebut mengenakan kostum BEC dengan tema ‘Mupus Braen Blambangan’.
Pengunjung pun, imbuh Budi, sampai berjubel dan rela antre untuk
berfoto bareng mereka. Tak hanya melayani foto bareng, mereka juga
mendapat lontaran banyak pertanyaan terkait filosofi pakaian yang mereka
kenakan. Budi yang tampil bersama dua rekannya Olivia Gunawan dan Niluh
Ratih dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan
didampingi petugas dari Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Spanyol.
Budi bersama dua rekannya bahkan juga mendapat apresiasi langsung
dari Duta Besar Indonesia untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso. “Ibu
Dubes bilang, berkat BEC, booth Banyuwangi langsung ramai dan tidak sepi
peminat. BEC langsung jadi icon,” terang Budi.
Budi dan Olivia yang membawakan kostum BEC bertema Mupus Braen
Blambangan, dan Niluh Ratih dengan tema Sembur Kemuning sudah mulai
tampil sejak Selasa (19/1). Setiap harinya mereka akan terus ditampilkan
hingga Minggu (24/1) mendatang. (Humas & Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar