Menghadapi aktifitas erupsi Gunung
Raung yang kini berstatus siaga (level III), Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD)Provinsi Jawa Timur bersama BPBD Kabupaten
Banyuwangi, Jember dan Bondowoso melakukan rapat koordinasi rencana
mitigasi di Kantor Pemkab Banyuwangi, Rabu (1/7).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sudarmawan mengatakan, rapat
koordinasi ini dilakukan untuk memantapkan konsolidasi antara Pemprov
Jatim dan tiga kabupaten terdampak letusan Gunung Raung. Rapat ini juga
sekaligus untuk memantau kesiapan masing-masing kabupaten dalam
menghadapi bencana erupsi Gunung Raung.
“Tiga kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso saya lihat sudah
siap menghadapi letusan Gunung Raung. Ini ditandai masing-masing
kabupaten sudah menyesuaikan dan mengupdate rencana kontijensinya.
Konsolidasi tiga kabupaten juga sudah terbangun sehingga memudahkan
penanganan,” terang Sudarmawan.
Sementara itu petugas pos pantau Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana
Geologi (PVMBG) Balok Suryadi mengatakan saat ini status Gunung Raung
masih siaga III sejak tanggal 29 Juni lalu. Dengan tremor menerus
amplitudo 23 mm.
“Tadi pagi (1/7) terdengar suara gemuruh hingga pukul 10.00 WIB
dengan durasi 2-3 menit. Sempat turun abu tipis di wilayah Banyuwangi
tapi abu ini belum mengganggu aktivitas warga. Angin membawa abu
mengarah ke wilayah barat dan utara, yakni wilayah Jember dan
Bondowoso,” kata Balok.
Balok juga menambahkan tipe letusan gunung Raung adalah Strombolian
(low level eruption) Dimana bentuk letusannya seperti kembang api dengan
tremor terus menerus dan lama. “Karena kaldera gunung Raung yang besar
maka letusannya tidak sampai terlempar jauh melainkan turun kembali ke
dalam kalderanya,” imbuhnya.
Dengan kondisi tersebut Balok pun menghimbau agar warga tidak
mendekat dan beraktivitas hingga radius 3 KM dari puncak Gunung Raung.
(Humas Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar