Tim penilai lapangan lomba kesatuan gerak PKK KB
kesehatan (KB-Kes) tingkat Provinsi Jawa Timur turun ke Banyuwangi,
Kamis (11/2). Kehadirannya yang langsung menuju Balai Desa Sumbergondo,
Kecamatan Glenmore ini langsung disambut Tim Penggerak PKK desa
setempat.
Menurut Ketua Tim penilai, Mahanani, kedatangannya bersama timnya
adalah untuk melakukan tinjau lapang sekaligus penilaian Lomba KB-Kes.
Ini lantaran Desa Sumbergondo terpilih menjadi salah satu nominator
Lomba KB Kesehatan tingkat provinsi Jatim. “Kami turun untuk melihat
langsung inovasi Banyuwangi terkait pelaksanaan KB - Kes. Ada tiga
indikator yang kami nilai yakni pelayanan kesehatan, KB, dan peran serta
PKK setempat," kata Mahanani.
Mahanani datang bersama 7 orang anggota timnya yang punya background
keilmuan beragam. Yakni dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (Bapemas) Jatim, Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional (BKKBN), PKK Jatim, Dinas Kesehatan, serta Badan Pemberdayaan
Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jatim.
Pada saat menilai, seluruh anggota tim menyebar, memberikan penilaian
sesuai kompetensinya. Ada yang menilai pelayanan posyandu, konseling
KB, dan administrasi implementasi program-program PKK. Ada pula yang
menuju ke rumah sehat yang lokasinya tidak jauh dari balai desa. Rumah
sehat merupakan rumah warga yang dijadikan contoh hunian sehat bagi
warga yang lain. Selain bersih, di sana juga terdapat lahan untuk
tanaman obat keluarga (TOGA), karangkitri,dan buah-buahan.
“Saya lihat di desa ini nilai plusnya cukup banyak. Ada rumah sehat,
Taman Posyandu, Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat Informasi dan
Konseling Remaja (PIKR), serta Pos Binaan Terpadu untuk Pelayanan
Penyakit Tidak Menular (Posbindu PPTM). PKK juga punya program Usaha
Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) yang dikelola dengan baik,” ujar
Mahanani.
Program Taman Posyandu menggandeng Dinas Kelautan dan Perikanan,
menggalakkan program Gemarikan (Gemar Makan Ikan). Juga Dinas Peternakan
dengan program Gemar Minum Susu. Bina Keluarga Lansia (BKL)
memberdayakan kaum lansia untuk membuat kerajinan daur ulang. Pusat
Informasi dan Konseling Remaja (PIKR) memberikan pemahaman pada para
remaja tentang kesehatan reproduksi, bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
Sedangkan Pos Binaan Terpadu untuk Pelayanan Penyakit Tidak Menular
(Posbindu PPTM) membangun kesadaran warga untuk melakukan tindakan
preventif agar terhindar dari penyakit.
Setelah berkeliling, Mahanani menyampaikan, administrasi pelaksanaan
KB - Kesehatan Desa Sumbergondo cukup bagus. Cakupan KB dan partisipasi
masyarakatnya pun tinggi. "Setelah tinjau lapang, kami melihat apa yang
dilaporkan sudah sesuai dengan kondisi di lapangan. Semua programnya
juga sudah direalisasikan. Ini harus terus ditingkatkan, terlebih
pencatatan dan dokumentasi kegiatan,"imbuh Mahanani.
Kepala BPPKB Kabupaten Banyuwangi, Mohammad Pua Jiwa menyampaikan,
Desa Sumbergondo terpilih mewakili Banyuwangi pada lomba ini karena
dinilai memenuhi kriteria penilaian. "Di desa ini sinergi antar unsur
pendukungnya sangat kuat. Pelayanan kesehatan, KB dan PKK-nya saling
support," kata Pua Jiwa.
Untuk Pelayanan KB sendiri, imbuh Pua, kesadaran masyarakat
menggunakan alat kontrasepsi cukup baik. “Warga sudah sadar pentingnya
mengatur jarak kelahiran. Di tahun 2015 saja, semua metode KB seperti
IUD, MOW, MOP, suntik, implant, kondom dan pil, penggunanya cenderung
meningkat. Contohnya, pengguna KB suntik mencapai 48 persen, pil 24,07
persen dan implant 14,16 persen,” pungkasnya.
Usai penilaian, TP PKK se-Kabupaten Banyuwangi, para camat, dan SKPD
terkait juga mengikuti pembinaan dan sosialisasi tentang kelembagaan PKK
oleh TP PKK Provinsi Jatim di Margo Utomo Resort, Kalibaru. Acara ini
dihadiri Penjabat (PJ) Bupati Zarkasi dan pejabat komponen Pemkab
Banyuwangi. (Humas & Protokol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar